Kabar buruk

1.8K 208 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Sejak hari itu Nyonya Renjun menemukan rona nya kembali, ia menjalani aktivitas seperti biasa.

Dan ia akan menunggu notifikasi siaran langsung instagram milik Huang Jaeman.

Tapi hari ini Nyonya Renjun terlihat sedikit lemas, kaki nya kembali kesemutan...
Memandang hujan yang turun dari dinding pembatas kolam renang yang terbuat dari kaca...

Nyonya Renjun sejak tadi memilih untuk duduk di kursi roda, saat nyaman nyaman nya melamun...
Ia dikejutkan dengan mendaratnya sebuah syal hangat yang di bawakan oleh Jennie, tanpa meminta persetujuan Nyonya Renjun... Jennie memakaikan syal itu di leher nya.

"Halmeoni terlalu sibuk beberapa waktu lalu, jadi kesehatan pun menurun..." omel Jennie

"Itu lah alasan hari ini aku akan beristirahat" Nyonya Renjun membela diri

Setelah itu hening, mereka berdua sama sama menatap kaca yang terkena air hujan.

Nyonya Renjun tersenyum tipis melihat kolam renang, "Dulu... ketika aku masih muda dan kuat, aku sering menenggelamkan diri di kolam renang dan membiarkan diri berpuluh puluh menit didalam air" gumam Nyonya Renjun

"Apa tidak sesak?" Jennie tertarik dengan obrolan ini

Nyonya Renjun menggeleng, "Aku saat muda adalah manusia yang sangat sehat, paru-paru ku baik dan aku mahir mengatur napas"

"Ku kira tubuh sehat itu bisa ku bawa sampai tua, ternyata tidak..." tambah Nyonya Renjun

"Ah berbicara tentang tua, kami para orang muda saat ini memiliki banyak mimpi yang ingin di wujudkan... maksud ku, apa di umur seperti Halmeoni ini masih memiliki mimpi yang belum terwujud?" Tanya Jennie

Nyonya Renjun tampak berpikir, "umm mungkin ada, seperti ingin melihat mu menikah misalnya..." jawab Nyonya Renjun menggoda

"Haish Halmeoni..." Jennie tersenyum malu

"Seperti nya semua mimpi besar telah di wujudkan ya?" tanya Jennie lagi, untuk jawaban Nyonya Renjun barusan baginya hanya sebuah hal bercanda.

Nyonya Renjun tersenyum dan mengangguk singkat, "Ku rasa begitu, karena saat ini rasanya aku tidak memiliki keinginan yang berarti selain  di beri lebih banyak waktu lagi...
Selain nya aku telah menyaksikan bagaimana anak anak ku menjadi sukses dan lancar dengan kehidupan nya, melihat bagaimana cucu ku besar dengan keinginan nya sendiri...
itu sudah cukup bagiku..."

Jennie meraih tangan bersih Nyonya Renjun, di sana terdapat cincin cantik yang tidak pernah absen untuk menghiasi jemari milik Halmeoni.

"Halmeoni menemui Happy Ending yang sebenarnya" pelan Jennie tersenyum tulus

"Nanti... saat kau sudah tua seperti ku, apa yang ingin kau lakukan?" kini giliran Nyonya Renjun yang bertanya

"Aku akan datang ke gereja, untuk meminta tempat yang sama dengan mu di akhirat nanti... Aku akan melakukan nya setiap hari, walau tongkat ku harus terkikis jalanan ketika aku pergi mengunjungi gereja" Jawab Jennie dengan raut wajah tidak bercanda

HALMEONITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang