Ny Renjun terbangun lebih awal dari biasanya, karena sudah tidak mampu melanjutkan tidur...
ia berniat ingin pergi ke kamar mandi, namun saat ia berdiri... kakinya terasa sangat lemah yang membuatnya kembali terduduk.
Renjun menghela napas, menjadi tua adalah kebanggaan... tapi juga menyebalkan.
karena ia harus menemui penyakit penyakit yang cukup sulit di obati...
dan gejala nya juga tidak main main, Renjun kesulitan menggunakan tangan nya karena lemas dan gemetar karna kadar gula nya... jantung yang berdetak sangat cepat karena darah tinggi...Renjun memiliki potensi terkena Stroke sebesar 40% dan berpotensi terkena serangan jantung sebesar 30%.
itulah alasan mereka ingin kembali ke korea, karena di sini ia akan memiliki keluarga yang akan kerap menjumpai nya di usia senja.
Terkadang Renjun iri pada Jeno yang masih memiliki tubuh yang kuat di usianya yang sekarang... Jeno bahkan sangat jarang sakit sejak muda.
"Kau bangun lebih awal?" suara serak Jeno membuyarkan lamunan Renjun
"aku tidak bisa melanjutkan tidur, tapi saat aku hendak ke kamar mandi... kaki ku kembali lemas seperti hari terakhir kita di australia..." ucap Renjun
Jeno yang mendengar itu turut bangun dan duduk di samping Renjun tepatnya di pinggiran ranjang mereka.
"apa perlu perawat lansia?" tanya Jeno
"Apa menurutmu aku sedang terkena stroke?" Renjun malah balik bertanya dengan topik yang berbeda
"Aniya... ini hanya karna gula darah mu yang tinggi" Jeno menggeleng dan memberi paham
"Tapi ini juga gejala stroke..." Renjun melengkungkan bibirnya kebawah
Jeno kembali menggeleng "tidak... jangan menangis"
"aaaaaaa Aku terkena stroke!!!!!" ucap Renjun mulai menangis
"Aku tidak bisa berjalan... lihat kaki ku sudah seperti kaki patung di pusat perbelanjaan" Renjun semakin menangis melihat kaki nya yang terlihat baik baik saja di mata Jeno
Tapi Jeno malah salah fokus pada celana istrinya yang terlihat basah, Renjun kencing di sana dan membasahi kasur yang ia duduki...
"Kau kencing?" Jeno memancing Renjun
Renjun menghentikan tangis nya sambil menatap Jeno sambil menggeleng "aniya... aku tidak melakukan nya" jawab Ny Renjun
"tapi celanamu basah hingga ke kasur..." Jeno menunjuk bagian bawah
Renjun meraba celana nya, dan benar... di sana telah basah hingga celana dalam nya.
"mungkin ini keringatku?" polos Renjun