Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun duduk sambil terlihat sangat fokus pada ponsel... Ya... ia sedang mengobrol dengan seorang jaksa yang di kabarkan menerima kasus tuduhan Tuan Lee Jisung.
Nyonya Renjun juga mengirim rekaman suara yang telah ia dapatkan...
Senyum nya mengembang karna telah berhasil membantu...
"Halmeoni... sedang senang?" tanya Jennie yang sedari tadi menatapi pemilik rumah
Renjun yang mendengar itu mengangguk
Jennie akhirnya beralih fokus pada pagar rumah yang terbuka, "Eoh! seseorang datang..." pelan Jennie memberitahukan pada Nyonya Renjun
Renjun ikut melihat ke arah pagar rumahnya, ia mengenali mobil itu...
Yang datang adalah Nyonya Chenle.
"Chenle-yaa...." Nyonya Renjun langsung berdiri dengan sangat terlihat bahagia
Tapi senyuman nya sedikit luntur kala melihat sang anak datang dengan banyak barang barang.
"W-wae... kenapa kau membawa banyak baju bajumu?" tanya Renjun kala Chenle sudah berada di hadapan nya
"Aku akan berpisah dengan nya" jawab Chenle terdengar sangat matang
Renjun terdiam, ia mengalihkan netra nya pada anak kecil yang hanya berdiri sunyi di belakang Chenle.
"Aniya... Jisung tidak melakukan itu semua..." Renjun pada Chenle
"Dia melakukan nya!!!" jawab Chenle cepat
"Tidak! kau belum tau tentang fakta nya, kalian tidak bisa seperti ini..." pelan Renjun sedih
"Fakta? Ibu menanyakan fakta? LALU APA YANG IBU KETAHUI LEBIH BANYAK DARI KU?" ucap Chenle dengan nada tinggi
Terlihat dari mata nya yang sangat terluka, air mata menggenangi netra jernih, dan emosi yang sulit dikendalikan.
Saat itu Tuan Jeno keluar dan kini berada di ambang pintu...
"Apa yang ibu ketahui tentang hal seperti ini? Ibu hanya tahu tentang rasa manis sepanjang pernikahan bersama ayah... IBU TIDAK PERNAH MERASAKAN BAGAIMANA AKU YANG MENGETAHUI BAHWA SUAMIKU TELAH BERBAGI RANJANG BERSAMA ORANG LAIN!!!" tambah Chenle lebih keras
Lalu ia melenggang pergi meninggalkan Nyonya Renjun yang terdiam di tempat nya.
"Huang Chenle..." panggil Tuan Jeno kala sang anak melalui nya
tapi panggilan itu tidak di gubris karna Nyonya Chenle tidak menghentikan langkah nya...
Jeno menatap Renjun lagi, dan mereka bertatapan
"aku baik baik saja" lirih Nyonya Renjun dengan suara rendah yang parau