Hari ini hari pertama zee dan marsha berpacaran setidaknya walaupun semua adalah bentuk kepura puraan atau bisa di bilang kontrak. Zee sedikit berdebar karna gugup dan juga ada yang mengganjal dalam hatinya.
Zee berdoa jika marsha ditakdirkam untuknya tolong untuk luluh kan hatinya, jika tidak dia harap bisa bertemu seseorang yang bisa menerima cintanya.
Day 1.
"Sha hari ini aku mau ajak kamu jalan jalan, kamu mau nya kemana ? " Zee mengirimkan pesan kepada marsha
Dia menunggu cukup lama balasan dari gadis itu.
"Mall? " Marsha sebenarnya enggan tapi mau bagaimana lag
"Mau ke mall mana sha?"
"Yang deket rumah"
"Oke, aku siap siap dulu abis ini langsung otw ke rumah kamu" Zee bergegas
Marsha hanyan membaca pesan dari zee dan ikut bersiap, walaupun setengah terpaksa dia tak mau tampil kusam di depan orang orang.
Mereka mengelilingi mall, zee selalu menawarkan diri untuk membayar, tapi marsha selalu menolak hal itu.
"Kalau kamu mau ambil aja biar aku bayar" Semua yang mengenal zee juga tau bahwa dia anak orang kaya
"Ga ah aku beli sendiri aja" Marsha juga enggan terlihat seperti wanita yang bergantung pada pria
"Mau main ke fun world ga ? " Zee melihat tempat bermain itu dari kejauhan
"Ayo" Marsha juga sudah mulai bosan jika hanya berkeliling
"Cantik" Ucap nya dalam hati ketika melihat marsha dengan muka serius saat bermain boneka capit
"Yahh... " Muka kecewa marsha saat tak mendapat apapun menurut zee sangat lucu
"Sini biar aku" Entah takdir yang berpihak atau keberuntungan sedang ada di tangan nya
Boneka kodok itu sudah berada di tangan zee, marsha menatapnya dengan tatapan kaget.
"Nih buat kamu aja"
Marsha senang walaupun bukan dia yang memenangkan permainan itu.
Mereka bermain banyak permainan, dalam benak nya marsha berpikir pria ini cukup manis, ketika dia tertawa dia juga tidak jelek dan memiliki aroma yang khas.
"Kok dia keren" Saat marsha melihat zee bermain basket
Lamunan nya buyar saat zee tersenyum ke arahnya, bagaimana dia bisa berpikir hal itu ? Dia sangat membenci zee.
"Ayo makan" Zee menarik tangan marsha
Entah kaget atau lupa dia sama sekali tidak menolak.
Setelah lelah bermain mereka makan dan pulang, untuk hari pertama tidak terlalu buruk dan marsha masih bisa mengimbannginya.
"Thanks buat hari ini sha" Bohong jika zee tak bahagia, pria itu merasa ribuan kupu kupu terbang keluar dari perutnya setiap kali melihat marsha tersenyum
"Okay, thanks juga, gua masuk ya" Marsha turun dari mobil dan bergegas masuk
Zee memejamkan matanya dan menarik nafas berat, dia rasa meluluhkan hati marsha adalah tantangan yang begitu berat.
tinggg!!! Notifikasi ponsel zee sedikit mengejutkan nya yang masih tenggelam dalam lamunan.
Zee sedikit kaget melihat nomor asing yang mengiriminya pesan
"Zee ini aku chika, aku mau ke toko buku. Kata mama minta tolong kamu anterin""Oke shareloc" Kalau dia lari dari tanggung jawab mungkin dia akan di hajar oleh ibunya
Bagaimana bisa orang yang dia tabrak adalah anak teman ibunya, sungguh takdir seenak nya saja.
Mereka pergi ke toko buku terdekat, pria itu terus membantu chika yang masih kesusahan berjalan menggunakan tongkat.
"Kok dari tadi melamun, kamu lagi ada masalah ? " Chika merasa ada cerita di balik lamunan zee
"Gapapa" Dia berusaha menyembunyikan semua pikiran nya
"Kalau ada gapapa cerita aja ke aku" Chika tersenyum manis, tidak bisa di pungkiri dia cantik
Kulit putih dengan mata coklat parfum yang begitu menenangkan. Dia memiliki gummy smile yang indah.
Namun tentu saja zee merasa itu tidak sebanding dengan marsha nya, baginya marsha sudah lebih dari apapun.
Kadang memang cinta membuat seseorang buta dan bodoh.
"Aku suka sama orang yang ga suka aku" Zee menunduk, mereka sedang terduduk di sebuah restauran pria itu menemani chika membaca buku yang dia beli
Kalimat singkat zee membuat chika berhenti membaca bukunya, dia mengalihkan pandang pada pria yang sedikit muram.
"Terus ? " Chika meletak kan bukunya penasaran tentang apa yang zee alami
"Aku sama dia buat perjanjian kita bakal pacaran selama liburan, aku pikir itu rencana yang bagus untuk bikin dia jatuh cinta, tapi ngeliat dia senyum kepaksa tadi justru bikin aku luka, aku ga suka dia senyum tapi buka dari hatinya, kita dekat tapi aku ngerasah kita makin jauh" Zee sedikit tercekat saat bercerita dia merasa sangat sedih melihat orang yang dia cintai harus menjalani hari yabg rumit karena nya
"Kamu ngerasa bersalah ? " Chika merasa aneh dengan keputusan zee dan gebetan nya itu
"Hemm iya, seharusnya aku ga ngelakuin hal itu tapi udah terlanjur" Pria itu mengacak rambutnya jengah dengan keadaan
"Itukan keputusan bersama zee, selesaikan apa yang kamu mulai" Chika tersenyum
"Tapi zee, jangan cinta sama orang lebih dari yang pantas dia terima, karna dia bakal nyakitin kamu lebih dari seharusnya" Sambungnya
Zee menatap gadis itu dengan lirih, dia benar namun artinya setelah semuan berakhir dia akan kehilangan marsha selamanya, tidak ada kesempatan kedua.
"Aku tau kamu khawatir, bikin orang jatuh cinta emang ga semudah yang ada di buku buku atau film romance di bioskop. Jangan berusaha jadi orang lain biar dia cinta sama kamu" Dia melihat keputusasaan itu di mata zee
"Tapi kalau aku ga berhasil, artinya aku bakal kehilangan dia selamanya" Zee makin frustasi
"Makanya jangan sampe kehilangan, ikutin kata hati kamu zee" Chika seperti seseorang yang berpengalaman
"Berhasil atau engga nya itu adalah keputusan final dari takdir, tugas kamu ya berusaha" Sambungnya lagi
"Emangnya kamu pernah ngalamin ? " Dia penasaran kenapa seakan gadis ini lebih paham daripada dirinya sendiri
Chika hanya tersenyum dan beranjak dari duduknya, sepertinya mereka harus segera pulang melihat hari yang kian larut.
Dia tak menjawab pertanyaan zee tapi sorot mata gadis itu seakan menceritakan semuanya. Cerita tentang penderitaan tak berujung.
* team marsha atau team chika nih ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope (Zeesha)
FanfictionJangan mencintai seseorang lebih dari yang pantas dia terima, karna dia akan menyakitimu lebih dari seharusnya. Harapan adalah sebuah candu bagi setiap insan yang mempercayainya. Mungkin ini adalah cinta pertama bagi seorang azizi namun untuk seora...