8

2.4K 168 4
                                    

Day 3

"Ma hari ini aku pergi lagi yaa" Sebelum bersiap baiknya dia ijin dulu pada ibunya bukan

"Aduh shaa kamu keluar mulu akhir akhir ini. Ga ada ya di rumah kamu hari ini" Omel mamanya

Beberapa hari ini marsha bermain di luar terus padahal sebelumnya dia adalah anak rumahan biasa.

"Zee aku ga di ijinin mama keluar hari ini" Kurang lebih seperti itu bunyi chat marsha ke zee

"Ohh gapapa kok sha" Sebenarnya dia sedih karna artinya mengurangi satu hari bersama marsha

Tapi marsha juga tak enak hati karna artinya dia melanggar perjanjian.

"Mau main di rumah aja ga ? Main ps atau nonton movie ?" Saat mengetik ini dia agak jijik pada dirinya sendiri

"Emang boleh sha ?" Saat membaca chat marsha hatinya dag dig dug

"Boleh, kesini aja" Zee loncat loncat seperti anak kecil

Ctinggg

Dia pikir marsha mengirimi dia pesan lagi namun nyatanya itu dari chika.

"Zee boleh temenin aku ke toko jam tangan ga?" Seketika mata zee membulat

Dia tak mungkin menolak juga namun marsha sangat penting baginya.

"Dari jam berapa sampe jam berapa chik ?" Tanya nya memastikan

"Bentar aja kok"

"Oke, otw" Lemasnya bersiap

Bagaimana dia menjelaskan ke marsha.

"Sha aku pergi kerumah kamu agak siangan gpp kan ? Mendadak ada sesuatu" Sesalnya

"Ohh gpp kok zee"

Selama diperjalanan menjemput chika pikiran nya entah melayang kemana.

"Hai zee" Sapa perempuan cantik itu

"Hai" Sapanya singkat

Zee menemani chika dengan keadaan gelisah, dia takut terlambat mendatangi wanita pujaan nya.

"Kenapa sih muka nya gitu" Tawa chika melihat ke arah zee

"Hee gpp kok" Dia menggaruk rambutnya salah tingkah

"Gimana hubungan kamu sama crush ?" Mungkin jika itu bukan zee, kalian akan jatuh cinta ketika melihat perempuan ini tersenyum

"Yah gitu gitu aja sih" Seketika dia lemas mengingat tak ada pergerakan yang signifikan

"Dia masih dingin?"

"Masih sih, agak lebih nyaman dikit doang, wajar sih baru juga berapa hari" Zee selalu membela marsha di depan siapapun

"Inget zee jangan ngebuat dia nyaman cuma jadi temen, karna cowo cuma bisa temenan sama cewe yang dia suka, sedangkan cewe cuma bisa temenan sama cowo yang ga dia suka, kalau udah masuk katagori temen bakal susah jatuh cinta sebagai pacar" Lagi dan lagi chika seperti expert di bidang ini

Dari tatapan matanya dia seakan berpengalaman masalah percintaan ini.

"Pengalaman pribadi ya ?" Saut zee

"Hemm, bisa di bilang begitu" Lagi dan lagi perempuan itu tersenyum penuh arti

Chika kembali sibuk memilih jam dan meminta rekomendasi dari sang penjaga toko.

Tidak lama ponsel zee berbunyi nyari tanda ada yang menelepon.

Marsha...

"Halo sha"

Hope (Zeesha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang