18

3.5K 230 14
                                    

Day 28 last day

Besok sekolah akan di mulai seperti biasa. Artinya ini adalah hari terakhir zee dan marsha bersama dalam status pacaran.

"Ga kerasa udah hari terakhir aja" Gumam marsha yang susah tidur sejak tadi malam

Sedangkan pria yang sedang dipikirkan marsha sedang menangis di balik selimut.

"Ga mungkin terjadi tapi kok sakit banget, ngejauh juga bukan solusi, tetep sakit banget" Dia tersedu sedu meratapi nasib percintaan nya yang begitu buruk

Mereka sudah berjanji untuk ke pantai, untuk merayakan hari terakhir ini. Walaupun marsha belum sepenuhnya pulih tapi dia tak mau melewatkan hari terakhir ini dengan biasa saja.

"Ke pantai aja, biar aestatic" Cicit marsha ketika menelepon zee dia ingin memiliki foto yang bagus bersama zee

Mereka berjanji akan menjalani hari berdua saja sampai jam 10 malam. Tidak ada yang sibuk sendiri. Hanya berdua.

"Kamu mau jajan apa sha ?" Tanya zee menatap sendu wanita yang berada di sampingnya

"Aku mau makan apa aja sampe kenyang" Dia menarik zee ke arah pusat makanan dan membeli banyak hal

Tidak bisa berbohong, mereka sama sama merasakan sedih. Entah karna hubungan yang akan berakhir atau perasaan saling memiliki itu mulai tumbuh.

Mereka bermain dari tadi, dimulai dari main pasir hingga berenang. Berkuliner hingga main selancar. Marsha lebih aktif dari selama zee mengenalnya, dia seakan melepaskan semua hal dan menjadi dirinya sendiri hari ini.

"Kita harus melakukan banyak hal sebelum papi aku jemput jam 10" Cixit marsha menarik tangan zee menjauh dari tepian pantai

Mereka sepakat untuk pulang masing masing agar sama sama lega saat berpisah. Jadi zee akan pulang sendiri begitupun dengan marsha.

"Ini hari terakhir banget ya aku gini sama kamu zee ?" Lirihnya pelan saat melihat zee dari kejauhan sedang membeli minum untuk mereka

Marsha mendadak gelisah, dia bingung dengan hatinya. Bahkan dia tidak tau apa yang dia mau. Bersama zee atau melepaskan pria itu selamanya ?

Tapi zee sudah punya chika! Akan sangat malu jika berbanding terbalik. Jika kali ini zee yang menolak dan meninggalkan dia bagaimana ?

Ctingg. Ponsel zee berbunyi, pria itu masih menunggu es kelapa yang masih di kupas abangnya. Marsha bukan manusia kepo tapi melihat nama chika di sana dia tak bisa menyingkirkan rasa penasarannya.

"Semangat ya!! Kamu bisa, kamu hebat, kamu baik" Badan nya bergetar dan matanya memanas

Dia tak pernah mengatakan kalimat baik itu, dia tak pernah menyemangati zee, dia selalu jahat. Dia tak pantas bersama zee.

"Hatiku pernah menggap orang lain sebagai cinta, sebelum jantungku diam diam mendetakkan nama kamu" Dia menangis

Iya dia menangis, bukankah cinta datang terlambat ? Marsha bahkan merasa tak mampu bersaing dengan chika. Mereka layak bersama, namun ini terlalu menyakitkan.

"Sha... " Seperti biasa mata pria itu selalu memiliki pesonanya sendiri

"Kenapa nangis ?" Walaupun zee tidak selembut sebelumnya tak bisa di pungkiri dia selalu baik

"Ohh... Aku kelilipan zee" Marsha menghapus air matanya

Zee tau itu adalah sebuah kebohongan, tapi apa ? Apa alasan dibalik tangis wanita yang akan berpisah dengannya beberapa jam kedepan ini.

Pria itu tersenyum saat membaca pesan dari seseorang dan marsha merasa sakit. Rasa cemburu yang dia tak pernah rasakan. Rasa memiliki tapi tidak juga.

Jujur saja zee tak pernah melihat marsha menatapnya seperti itu, tatapan penuh arti. Gadis itu menatapnya dalam namun sedikitpun tak tersirat apa yang dia mau.

Hope (Zeesha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang