"Sha kenalin ini chika, chik kenalin ini marsha" Sambil tersenyum zee saling memperkenalkan dua orang yang masih saling bertatapan ini
"Hai aku marsha" Di ulurkan tangan nya ke arah chika
"Chika" Dijabatnya tangan marsha sambil tersenyum
"Kesini sama siapa chik ? Udah tau kaki masih sakit" Zee terlihat sangat khawatir
Oh ayolah kenapa dia harus sekhawatir itu ? Apa hubungan mereka berdua ? Ada gejolak ingin tau di hati marsha
"Aku sama christy dia lagi beli minum aku tunggu disini eh liat ada kamu, abisnya kata mama kamu gada di rumah" Marsha mendelik melihat kedekatan dua orang ini
Marsha kesal karna dia seperti patung batu yang tak di ajak.
"Ya gapapa lain kali kan aku bisa luangin waktu buat kamu" Zee mengelus pucuk kepala gadis itu
"Sialan siapa sih nih cewe" Marsha bergejolak dalam hatinya
Dia kesal dan marah tapi tidak tau penyebabnya, seperti terbakar tanpa sebab.
"Kak chikaaa" Adik chika berlari dan langsung memeluk kakaknya
"Dedek" Membalas pelukan itu sepertinya dia sangat akur dengan saudaranya
Day 5
Sepertinya kejadian kemarin mengguncang mental marsha, dia penasaran tapi gengsi bertanya.
Lagian untuk apa bertanya bisa bisa zee kepedean nanti. Tapi kenapa hatinya masih panas.
"Marshaaaa ada zeee" Triak sang mama dari bawah
"Suruh kesini aja ma" Balasnya sedikit berteriak
"Kenapa udah dateng kan aku bilang makan nya jam 7 ?" Tanya marsha dengan judes
"Kamu kenapa sih ? Pms ya ? Dari kemaren judesin aku" Bingung zee sebenarnya dia datang lebih awal karna bingung marsha dari kemaren seakan marah padanya
"Dih mana ada" Apa zee menyadari kalau dia penasaran siapa chika ?
"Ini aku bawain es krim, aku kira kamu pms" Dia memberikan seplastik besar es krim
"Kamu mau bikin aku radang sebanyak ini ?" Marsha memutar bola matanya malas
"Kamu tuh harus belajar hemat, apa apa tuh beli secukupnya" Omelan marsha justru seperti angin segar di pagi hari bagi zee
Jika perempuan itu bicara banyak artinya apalagi sampai mengomel artinya dia sudah sedikit berhasil memasuki kehidupan marsha.
"Ehh kamu bawa apa itu ?" Zee menenteng benda panjang yang sudah di bungkus kertas kado
"Rahasia" Marsha kesal jika zee sudah mode menyebalkan
"Dih sok sok an" Malas marsha
"Kadonya aku titip disini yah, aku mau kebawah mau ngobrol sama mama papa" Zee berlari ke bawah sepertinya rumah ini akan menjadi rumah kedua nya
"Bisa bisa nya dia ninggalin gua demi ngobrol sama mama papa" Gumam marsha heran
Selagi mama marsha masak di dapur, ayahnya sibuk main billiard bersama zee.
"Zee, kamu temenan ama marsha dari kapan ?" Obrolan memecah keheningan
"Dari kelas 1 pa, kita udah kenal" Zee masih berkonsentrasi untuk mengungguli permainan
"Pacaran nya sejak kapan ?" Sepertinya bapak bapak ini kepo sekali
"Mana ada pacaran" Zee mulai pecah konsentrasi
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope (Zeesha)
FanfictionJangan mencintai seseorang lebih dari yang pantas dia terima, karna dia akan menyakitimu lebih dari seharusnya. Harapan adalah sebuah candu bagi setiap insan yang mempercayainya. Mungkin ini adalah cinta pertama bagi seorang azizi namun untuk seora...