Day 14
Supermarket date, ini sama seperti kemaren mereka tidak berencana namun ini adalah permintaan mamanya.
Marsha di minta untuk berbelanja dan zee siap menemaninya.
Tidak ada yang istimewa sebenarnya.
"Ada promo kak mungkin istrinya mau" Tawar salah satu sales produk yang membuat muka zee dan marsha memerah
Apakah anak sekecil mereka sudah bisa di anggap berumah tangga ? Apakah sudah cocok ? Seandainya mereka memiliki perasaan yang sama mungkin zee akan meminta di nikahkan saat lulus sma.
Marsha memilih semua belanjaan dan tugas zee sebagai pendorong troli dan pembawa belanjaan.
"Karna kamu udah nemenin aku hari ini, kamu aku trakrir es krim" Heboh marsha
Walaupun bukan sesuatu yang mewah tapi karna marsha yang melakukan nya zee sangat bahagia dan bersyukur.
Setidaknya dia memiliki satu langkah besar hari itu. Semoga ini adalah awal dari langkah langkah besar lain nya.
Day 15
Hari ini marsha harus di buat kesal karna chika mengajak zee untuk pergi. Dan zee malah mengiyakan hal itu.
"Aku mau ajak kamu ke perpustakaan padahal hari ini" Dia terlihat sangat kesal saat ini
"Maaf yaa aku udah terlanjur janji sama chika" Sesal zee namun dia tak enak jika harus membiarkan chika pergi sendiri
"Lagian manja banget sih dia" Dia masih sangat kesal kepada chika mendengar namanya saja sudah membuat emosi marsha naik turun
Zee hanya bisa di landa rasa bersalah, dia pikir marsha butuh jeda bertemu dengan nya ternyata pria itu malah di marahi.
Sepertinya marsha sangat marah sehingga semua chat zee di abaikan begitu saja.
"Kenapa sih murung banget zee" Chika heran melihat zee hanya berdiam sedari tadi
"Marsha ga bales chat" Lesuh nya sedikit memelas
"Hahaha kamu masih ga sadar kah zee ?" Chika penasaran pria ini bodoh atau terlalu naif
"Sadar apa ?" Bingung zee karna chika kerap sekali memberikan pertanyaan menggantung
"Dasar ga peka. Dia itu cemburu sama aku" Tawa chika harus tertahan karna mereka masih di perpustakaan
"Cemburu ? Mana mungkin" Zee tidak percaya karna dia tau marsha seperti apa
"Iya cemburu, aku sadar udah beberapa hari yang lalu sih. Eh ternyata kamu ga sadar sadar" Geleng chika tak percaya zee se polos itu
Zee hanya menatap chika nanar, sepertinya chika tidak tau marsha seperti apa, mana mungkin marsha cemburu padanya.
Ketika pulang zee berinisiatif untuk kerumah marsha karna sepertinya perempuan itu masih marah.
"Lah zee ternyata" Sapa papa marsha hangat
"Iya pa hehe, ini zee bawa martabak" Sepertinya sogokan untuk calon mertua
"Marsha nya ada kan ?" Tanya nya pelan
"Ada" Papa nya lebih tertarik martabak yang di bawa zee sepertinya daripada percakapan mereka itu
"Sha" Ketuknya pelan
Saat masuk dia dihadiahi tatapan macan hutan yang ingin mengamuk.
"Aku bawain es krim hehe, jangan ngambek lagi aku minta maaf yaa" Bujuk zee marsha hanya mengangguk saja
Dia masih mau jual mahal hari ini.
Day 16
Setengah perjalanan mungkin telah terlewati, zee merasa masih belum ada pergerakan yang cukup banyak, dia sepertinya sudah pasrah dan ingin menikmati hari hari nya bersama marsha saja.
Walaupun ujungnya mereka akan berpisah, setidaknya ada kenangan manis yang pernah mereka buat.
"Aku mau ketan mangga" Zee langsung mengerutkan keningnya
"Dimana aku nyarinya cintaku" Di daerah mereka tinggal bahkan zee tak tau ada yang menjual makanan itu
"Gatau pokoknya aku mau" Sepertinya marsha masih dendam dengan zee soal kejadian kemarin
Tapi apapun untuk marsha akan zee usahakan. Dia pikir anggap saja latihan menuruti istri ngidam.
"Taraaa nihh ketan mangga" Senyum zee sangat lebar
"Kok lama ? Dari mana aja kamu ? Sama chika ya ?" Pertanyaan yang bertubi tubi marsha lontarkan
"Lama soalnya cari mangga nya dulu" Balasnya sambil melepas jaketnya dan menaruh sembarangan
"Lah kamu bikin sendiri ?" Dia menaikan alis nya
"Bukan, mama aku yang bikinin" Seketika marsha kaget dan merasa malu
Bisa bisa nya zee menyuruh mamanya bikin ketan mangga untuk marsha. Dan dengan biasanya pria itu tersenyum.
"Bilangin makasih banget sama mama kamu, aku jadi malu" Marsha memakan dengan lahap karna memang seenak itu
"Aku ga di bagi sha" Karna melihat marsha lahap dia jadi ikut berselera karna tadi buru buru dia tidak sempat menyicip nya dirumah
"Sini aaaa" Marsha menyuapi zee
Sepertinya kulkas itu sudah lumayan mencair. Mungkin zee yang hangat membuat marsha bisa secair ini.
Day 17
"Sha jangan gitu dong" Sedih zee
"Terserah kamu deh aku capek" Dia berlari menuju kamarnya dan sedikit membanting pintu
Semua berawal dari zee yang membatalkan janji mereka untuk olahraga bersama karna dia harus mengantar chika untuk memeriksakan kakinya.
"Shaa jangan ngambek dong, aku janji abis anter chika kita langsung pergi" Dia masih berusaha membujuk marsha dengan segala upaya
"Gausah" Bahkan marsha memblakangi zee sekarang
Bahkan ketika sedang merajuk perempuan ini terlihat begitu menggemaskan di mata zee.
"Pleasee kali ini yaaa cintakuu, aku janji bakal sat set langsung balik lagi ke sini jemput kamu" Bujuk nya lagi dan lagi
Marsha hanya diam, namun zee harus tetap menjemput chika.
"Dasar jahat" Marsha kesal sekali saat ini, dia menatap nanar mobil zee yang sudah pergi dari parkiran rumah nya
Setelah 3 jam menemani chika, dia dihadiahi lemparan boneka dari marsha dan gigitan serta cubitan.
asal perempuan nya bisa tertawa seperti ini lagi tak apa.
"Karna kamu udah ninggalin aku hari ini, kamu akan di hukum" Titah marsha pada zee
"Hukuman nya kamu harus gendong aku kemana mana" Marsha tersenyum jahat
"Oke siapa takut" Zee menyanggupi
Marsha langsung melompat ketika zee sudah bersiap menggendongnya.
"Aku berat ga" Pertanyaan menjebak
"Engga ringan gini" Padahl zee sedang panik karna ada benda kenyal yang menempel pada pundaknya
"Jirr kalau gua nikah ama marsha pasti anak gua kenyang dah tiap nyusu" Pikirnya yang tentu saja dalam hati
"Ayo jalan ke bawah aku mau makan" Mereka seperti anak kecil yang sedang bermain
"Astaga apa ini gendong gendongan dalam rumah" Geleng mama marsha
"Tau tuh sha kayak baru di perawanin aja pake acara di gendong gendong" Lemes papa marsha
Setelah berucap seperti itu mata mama dan papa marsha bertemu, dan mereka seketika menatap marsha dan zee secara bergantian.
"GA GITU KONSEPNYAAAA" triak marsha kencang
*ikan hiu makan ramen, minimal komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope (Zeesha)
FanfictionJangan mencintai seseorang lebih dari yang pantas dia terima, karna dia akan menyakitimu lebih dari seharusnya. Harapan adalah sebuah candu bagi setiap insan yang mempercayainya. Mungkin ini adalah cinta pertama bagi seorang azizi namun untuk seora...