Aku yang mencintaimu 🦋

833 33 6
                                    

Hallo guys aku kembali dengan cerita baru semoga suka

Mencintaimu adalah pilihanku dan untuk rasa sakitnya itu adalah pengorbananku.

Happy Reading..

Seorang gadis dengan rambut yang dikepang dua sedang duduk sendirian di sebuah taman.

"Cia!"

Gadis itu menoleh ketika seseorang yang sejak tadi dia tunggu akhirnya datang.

"Lama banget sih Al, untung aku gak lumutan di sini," cemberutnya.

Cowok yang dipanggil Al itu hanya nyengir menampakkan giginya, "Hehe maaf."

Aldan Niskala atau kerap di sapa Al itu merupakan sahabat dari gadis cantik dan imut bernama Fatricia Salsabila.

Mereka bak sepasang sepatu yang tidak bisa dipisahkan, jika ada Aldan maka akan ada Cia, begitupun sebaliknya. Bahkan tak jarang orang-orang disekitarnya menganggap mereka pacaran.

"Kenapa ngajakin ketemuan? Ada yang penting?" tanya Cia menatap cowok dihadapannya.

Aldan mengacungkan jempolnya ke depan wajah Cia.

"Apa sih malah ngasih jempol, gak jelas banget, punya mulut tuh digunain buat ngomong," ketus gadis itu.

"Pedes banget omongan lo, kayak cabe rawit," balas Aldan nyinyir.

Cia membungkam mulut cowok itu dengan tangannya, "sutt buruan to the point aja mau ngapain?"

"Bau taii woyy," ujar Aldan ketika Cia telah melepaskan bekapan pada mulutnya.

"Ups sorry, tadi habis cebok gak cuci tangan dulu."

Ucapan Cia membuat Aldan berlagak ingin muntah.

"Lo tau gak? Hari ini gue bener-bener seneng banget," ucap Aldan antusias sembari mengguncangkan kedua pundak Cia.

"Kenapa?" Cia mengangkat sebelah alisnya penasaran.

"Gue udah pdkt sama gebetan gue si Stevia," jelas Aldan dengan mata yang berbinar.

Mood Cia langsung turun drastis setelah mendengar ucapan Aldan. Bagaimana dia tidak bersedih, jika harus menerima kenyataan cowok yang disukainya mencintai cewek lain.

Yah, sejak kecil Cia memang sudah mencintai Aldan, namun dia tidak mengungkapkannya dan lebih memilih memendam perasaannya. Cia takut persahabatannya akan hancur hanya karena cinta yang dia miliki kepada cowok itu.

Aldan melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Cia yang sedang melamun, "Cia kok bengong sih?" tanyanya.

"Eh, eh, iyaa. Bagus deh kalau gitu," jawab Cia kikuk. Berpura-pura terlihat baik-baik saja ternyata se melelahkan ini.

"Pokoknya lo harus bantuin gue supaya gue bisa jadian sama dia," tutur Aldan yang dibalas anggukan lesu oleh Cia.

"Besok gue mau cari boneka buat dia, lo mau kan temenin gue?" Aldan menaikturunkan alisnya menatap Cia.

CIA EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang