Masalah Boneka🧸

309 21 1
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading...

Disepanjang perjalanan menuju sekolah, Aldan tidak henti-hentinya membicarakan Stevia, dia baik lah, cantik lah, pinter lah, seakan-akan hanya gadis itu yang paling sempurna dimata Aldan.

Stevia putrinarta, siswi populer di SMA Permata, dia juga merupakan siswi yang berprestasi dan selalu memenangkan olimpiade. Aldan menyukai cewek itu sejak mereka mengikuti lomba sains bersama.

Saat tiba di parkiran Aldan melihat Stevia yang baru saja turun dari mobilnya, tanpa mengucapkan sepatah kata pun dia segera menghampiri gebetannya dan meninggalkan Cia sendiri.

"Haii Stevia, cantik banget nih," goda Aldan saat tiba dihadapan gadis dengan bandu dikepalanya yang menambah kesan cantik pada dirinya.

"Makasih," ucap Stevia ketus, kemudian melenggang pergi meninggalkan Aldan.

Tidak tinggal diam Aldan pun segera mengejar langkah Stevia, tanpa menghiraukan keberadaan Cia yang sejak tadi diam ditempatnya.

Cia hanya bisa tersenyum getir menguatkan dirinya sendiri, melihat pemandangan yang menyakitkan untuknya. Cia sadar jika Aldan tidak akan mungkin bisa membalas perasaannya.

"Stevia!" panggil Aldan membuat gadis itu berbalik menatapnya datar, "nanti malam sibuk gak?" tanya nya.

"Sibuk banget," jawab Stevia singkat.

"Yaudah gapapa deh kalau sibuk, nanti malam kalau ada kiriman paket langsung di terima ya, soalnya aku mau ngirim sesuatu buat kamu," tutur Aldan yang hanya di balas deheman oleh gadis itu.

"Udah ngomongnya?" tanya Stevia menaikkan sebelah alisnya.

Aldan menganggukan kepalanya sembari menampilkan senyum terbaiknya kepada Stevia.

Stevia pun melangkahkan kakinya menuju kelas nya yang berada di lantai dua.

👀

Bel istirahat sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu, dan di kelas XII IPS-3 hanya ada Cia yang sedang asik membaca novel dan si jail Aldan yang sedang gabut memainkan pulpennya.

"Cia, ke kantin yok laper nih gue," ajak cowok itu menggoyang-goyangkan tangan Cia seperti anak kecil.

"Makan sendiri sana, aku sibuk," ketus Cia.

"Sibuk apaan, orang dari tadi dia cuma diem," gerutu Aldan pelan.

"Ayokk dong Cia temenin gue, tega bener lo ngebiarian sahabatnya yang ganteng ini kelaparan." Aldan merengek seperti anak kecil kepada Cia, berharap gadis itu mau mengabulkan permintaannya.

CIA EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang