Happy Reading..."Ya ampun Cia sayangku, cintaku, adikku, kenapa kakinya pincang kayak gitu?" ujar Syia heboh saat melihat adiknya pulang dengan keadaan yang tidak baik-baik saja.
"Habis jemping tadi," jawab Cia ngasal.
"Hadeh, jangan-jangan nasehat kakak tadi siang kamu lakuin ya?"
"Ekhem ekhem," Aldan berdehem karena merasa tidak dianggap oleh Kakak beradik itu.
"Apaan tuh dek? Setan ya?" tanya Syia sembari celingukan.
"Masa ganteng gini di sebut setan, kak," protes Aldan tak terima.
"Ehh ini siapa tukang bakso," tunjuk Syia pura-pura kaget melihat Aldan.
"Malah ngelawak, udah buruan masuk, sakit nih kaki aku," ujar Cia kesal. Bisa-bisanya kakak dan sahabatnya itu bercanda padahal kondisi Cia sedang tidak baik-baik saja.
Akhirnya mereka berdua membantu Cia masuk kedalam rumah.
"Yaudah kalau gitu gue pulang dulu ya, Cia," pamit Aldan.
"Pamitnya sama Cia doang nih Yee," sindir Syia.
"Aduh, apa tuh yang ngomong? Radio rusak kali yah?" tutur Aldan yang langsung mendapatkan pukulan dari Syia.
Buk buk buk
"Ampun kak, sakit aduh." Aldan berusaha melindungi tubuhnya dari pukulan maut Syia.
"Kakak udah ih!! Kasian anak orang malah dipukulin, dasar KDRT." Dengan sekuat tenaga Cia menarik lengan Aldan ke dekatnya agar tidak terus-terusan dipukuli oleh kakaknya.
"Ciee dibelain, suka bilang dong," ceplos Syia kemudian berlari masuk ke dalam kamarnya.
"Maaf ya Al, kakak aku emang suka gitu, soalnya lupa minum obat," tutur Cia pura-pura sedih.
"KAKAK GAK GILA YA CIA!! JANGAN NGELEDEK!!!" teriak sang kakak dari dalam kamarnya.
Aldan dan Cia hanya bisa terkikik geli mendengar teriakan Syia.
🐄
Gadis dengan piyama bermotif panda sedang melamun di balkon kamarnya, menikmati semilir angin malam menerpa wajahnya.
"Aku hanya bisa mengagumimu, karena untuk memiliki aku sadar diri," tuturnya lirih.
"Tapi kamu gak perlu khawatir, aku akan selalu ada buat kamu Al, aku akan tetap menjadi rumah untuk kamu pulang," ucapnya memandangi bintang yang menghiasi malam, "walaupun pada akhirnya kita gak bisa bersama, setidaknya aku pernah ada untuk bisa melihatmu bahagia," lanjutnya sendu.
Setetes air mata turun membasahi pipinya, Cia tersenyum tulus saat membayangkan wajah sahabatnya itu.
Aldan adalah orang yang sangat berharga dalam hidup Cia. Maka dari itu dia berjanji untuk selalu membuat Aldan bahagia meskipun harus mengorbankan perasaannya sendiri.
👀
Ting tong
Sarah yang sedang memasak di dapur buru-buru melangkahkan kakinya untuk membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CIA End
Historia CortaMenceritakan tentang seorang gadis yang menyukai sahabatnya sendiri. Fatricia Salsabila, gadis yang kerap di sapa cia itu mencintai sahabat yang sejak dulu menemaninya, namun akankah kisahnya itu berakhir bahagia? Yuk kepoin ceritanya 🍒 Jangan lu...