Pertandingan 🦋

223 17 1
                                    


Happy Reading...

"Cia, istirahat nanti gue nantang lo buat maen bola di lapangan. Kalau gue menang lo bisa makan gratis selama sebulan, tapi kalau kalah lo harus bantuin semua misi gue," papar Aldan.

"Misi apaan sih?" tanya Cia tak mengerti.

Aldan tersenyum tipis, "nanti juga lo tau," jawabnya.

"Deal gak nih?" Aldan menyodorkan tangannya ke hadapan Cia untuk berjabat tangan dengan gadis itu.

"Yaudah deh," putus Cia menjabat tangan Aldan.

Aldan tersenyum miring, "lo bakal kalah cicak," batinnya.

🐄

Semua murid berkerumun menyaksikan pertandingan sepak bola antara Aldan dan Cia.

"Uhh, berasa artis ditontonin kayak gini, gebetan gue mana ya?" ucap Aldan celingukan mencari sang pujaan hati.

"Udah Ayok buruan tanding! Panas nih," keluh Cia mengipasi wajahnya.

"GASS!!" seru Aldan bersemangat.

Sekarang keduanya sudah berada di lapangan dengan bola yang berada ditengah-tengah mereka.

Dengan rambut yang di ikat satu Cia menatap lawannya sengit. Sedangkan Aldan hanya menampilkan senyum miring nya menatap Cia remeh.

"Kalian siap?" tanya teman sekelasnya yang berperan menjadi wasit dadakan.

Cia dan Aldan menganggukkan kepalanya kompak.

Pritt

Bunyi peluit menandakan pertandingan antara dua orang itu sudah di mulai.

Bola pertama kali dikuasai oleh Aldan tapi Cia tidak patah semangat dia terus berusaha mengambil bola itu dari Aldan.

"Lo gak akan bisa ngalahin gue cicak," ejek Aldan ditengah permainannya.

"Bacot kamuuu monyet!" balas Cia kemudian mengambil alih bola itu dari Aldan.

"Sialan bola gue!" umpat Aldan mengejar Cia yang sudah bersiap memasukkan bola ke dalam gawang dan...

Goll

Cia berhasil mencetak skor, dia memeletkan lidahnya mengejek Aldan.

Tetapi pertandingan sengit itu akhirnya dimenangkan oleh Aldan, meskipun Cia sempat menang namun Aldan lebih cerdik mengatur strategi mengalahkan gadis itu.

"Kamu licik ihh," protes Cia yang sedang duduk di pinggir lapangan sembari mengipasi wajahnya dengan kipas miliknya.

"Enak aja, gue tuh gak licik, lo nya aja yang cemen," ucap Aldan menurunkan ibu jarinya ke bawah.

"Yaudah, jadi aku harus apa?" tanya Cia ketus.

"Lo harus bantuin semua misi gue buat dapetin Stevia."

Cia menghembuskan nafasnya kesal, "Kenapa harus berhubungan sama Stevia sih," pikirnya.

"Kenapa? Gak mau? Kita udah sepakat loh," tutur Aldan menaikturunkan alisnya membuat Cia mendengus sebal.

CIA EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang