Cerita ini menceritakan tentang dahulu kala, dimana bumi tidak seperti sekarang. Tidak ada smartphone, internet, permainan video game, maupun remaja yang berkumpul saat liburan musim panas. Sebaliknya, di zaman ini hanyalah berisi Kerajaan-kerajaan kuno yang terbagi diseluruh penjuru dunia. Ada yang penuh kemakmuran, ada pula yang harus bergantung pada Kerajaan besar. Diantara banyaknya Kerajaan ini, ada enam Kerajaan terkemuka yang membagi ruang diantara mereka sendiri. Saling membatasi tanah dan sepakat untuk hidup di tanahnya sendiri dengan damai tanpa menganggu yang lain.
Namun, yang paling menonjol diantara mereka adalah dua Kerajaan yang saling bermusuhan, yaitu Kerajaan Thendoria dan Kerajaan Lothroien.
Kerajaan Thendoria, berkuasa diatas dataran luas nan subur Halavaarna. Kerajaan yang memiliki arti dari api yang menyala nyala. Nyala api selalu mengenal dua aspek: 'Keindahan dan Kehancuran'. Namun, di kerjaan Thendoria, warganya selalu menyambut api, bahkan bisa dibilang mereka sudah hidup berdampingan dengan si jago merah tersebut. Mereka selalu berkata, walaupun api identik dengan membawa kehancuran, namun jika ditangani dengan baik api akan menjadi berkah bagi semua orang.
Selain dengan apinya, kerajaan Thendoria juga dikenal karena penuh dengan hal hal indah. Seperti terkenal dengan senjata ampuh yang telah dibuat oleh mereka, perhiasan perhiasan yang sudah diperjual belikan diseluruh dunia, serta festival besar yang diadakan disana untuk menghormati leluhur mereka.
Dan dibalik semua kemakmuran kerajaan Thendoria, ada keluarga Huang yang telah mampu membawa mereka untuk mewujudkan itu semua. Diberkahi dengan kekuatan dan juga kecantikan abadi, serta memiliki cinta abadi terhadap semua warganya, keluarga Huang selalu menjadi panutan untuk rakyat Thendoria.
Raja dan Ratu Thendoria memiliki dua orang putra, dan mereka berdua sudah dianggap sebagai berkah bagi seluruh kerajaan. Bagaimana tidak, Raja dan Ratu sudah menunggu hampir 3 tahun setelah pernikahan mereka tanpa memiliki anak, membuat seluruh kerjaan gelisah karena fakta bahwa mereka perlu meneruskan garis keturunan untuk Raja selanjutnya.
Namun, ketika mereka mulai putus asa dengan keadaan, keajaiban datang menimpa sang Raja dan Ratu. Ratu dikabarkan hamil anak pertama tepat ditahun ketiga pernikahan mereka, ketika bulan purnama menampakkan dirinya di langit malam. Akhirnya penantian mereka terbayarkan, Pangeran Renjun lahir dengan selamat ke dunia. Membuat semua warga bergembira akan kabar tersebut. Dan disaat umur Pangeran Renjun menginjak 2 tahun, tepat di ulang tahun Pangeran muda itu, Ratu kembali melahirkan. Kelahiran anggota baru kerajaan yang membuat warga lagi lagi bergembira. Pangeran kedua, Pangeran Chenle telah lahir dengan sehat.
Seluruh rakyat Kerajaan merayakan kedatangan anggota baru serta ulang tahun Pangeran pertama mereka. Langit dipenuhi kembang api dan sorak sorai orang-orang yang memekakkan telinga.
Sayangnya, seolah olah dewa tidak mengizinkan mereka berbahagia terlalu lama, tiba tiba Pangeran Renjun jatuh sakit. Penyakit yang membuat si Pangeran muda tidak diperbolehkan lagi keluar kastil sampai umurnya menginjak 11 tahun.
Banyak yang menafsirkan kalau ini adalah kutukan, dilihat dari bagaimana Pangeran yang jatuh sakit secara tiba tiba. Rumor ini menyebar sangat cepat keseluruh Kerajaan.
Dan fakta ini semakin diperkuat begitu mereka mendengar kalau Pangeran muda tidak lagi diperbolehkan keluar kastil sampai usia yang ditentukan.Alhasil, raykat disana sudah tidak pernah lagi melihat Pangeran Renjun. Ada yang mengatakan bahwa sekarang dirinya sangat tampan dan berwibawa seperti ayahnya. Ada pula sebagian mereka yang mengatakan kalau dia memiliki kecantikan murni seperti ibunya. Yah, walaupun kenyataannya mereka hanya bisa menebak nebak bagaimana wujud asli sang Pangeran.
Pangeran Huang Renjun. Rambutnya seputih salju, lembut, dan halus. Cukup panjang hingga menyentuh bahunya, membuat dia cukup sering untuk mengucir rambut putihnya kebelakang dengan poni tergerai. Memiliki bola mata berwarna merah seperti batu Ruby yang sungguh menakjubkan. Bahkan seseorang bisa saja menatap mata itu untuk selama lamanya karena kecantikan yang di suguhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You'll Never Walk Alone Again ; hyuckren
Romance"Apakah kamu akan meninggalkanku?" Dia bertanya, wajahnya yang pucat bersinar di bawah sinar bulan saat dia mencari jawaban di wajah kekasihnya. Anak laki-laki lainnya tersenyum. "Tidak akan pernah, aku tidak akan pernah meninggalkanmu meski seluruh...