Yang Yang tertawa, melihat ekspresi kedua pangeran didepannya. "Wow, kalian berdua adalah partner! Dan Renjun sendirilah yang memilih Donghyuck. Ini akan luar biasa."
"Ganti denganku." Kata Donghyuck dengan tatapan mata tajam yang menatap semua orang di meja makan depannya. Ya, setelah keributan itu mereka semua kembali ke ruang makan. Yang cukup mengejutkan, kelompok tersebut duduk bersama untuk. Sementara pasangan tertentu duduk di sudut berlawanan, berjauhan satu sama lain.
"Kumohon." Renjun memohon sembari mengatupkan kedua tangannya, wajahnya terlihat lesu sekarang.
Tidak memperdulikan Renjun, Hyunjin malah tertawa terbahak bahak melihat keduanya yang sangat ingin untuk berganti pasangan.
"Kalian berdua pasangan yang cocok." Katanya sambil menyeringai, "Kalian akan baik baik saja."
Donghyuck tiba-tiba berdiri dan membating tanganmya ke atas meja, membuat semua orang terkejut. "Dengarkan Huang Renjun!" Teriak Donghyuck membuat seisi ruangan terdiam.
Renjun mengerjap, perutnya mual karena melihat anak laki laki yang sangat marah di depannya.
"Jika aku gagal di tes ini karenamu, aku akan menulis akhir riwayatmu dengan kedua tanganku sendiri."
Renjun mendecakkan lidahnya sembari membuang muka. "Bicaralah pada dirimu sendiri."
"Apa?" Donghyuck bertanya. Kakinya melangkah, berjalan ke arah Renjun.
Semua orang terdiam ketika anak laki laki itu mencapai si albino yang duduk di sudut seberang mejanya. Yang Yang segera berdiri, siap menghentikan Donghyuck jika dia bertindak terlalu jauh.
Tiran putih itu berhenti tepat di depan Renjun dan meraih kerah bajunya, dia menatap mata merah Renjun yang indah. "Aku bersungguh sungguh. Jika aku gagal karenamu, aku bersumpah demi kerajaanku aku akan menghabisimu"
Renjun berdiri dari kursinya, menepis lengan yang memegang erat kerah bajunya itu. "Jangan menyanjung dirimu sendiri dengan berpikir bahwa hanya kamu yang kuat di sini. Akan kutunjukkan betapa kuatnya Huang Renjun ini." Desisnya berbalik untuk pergi.
"Oh." Kata Renjun, menghentikan langkahnya dan kembali berbalik. "Kamu melakukan pekerjaan dengan baik sebagai asistenku hari ini."
Perempatan imaginer muncul didahi Donghyuck.
"Dasar bajingan." Umpatnya sembari menerjang Renjun. Namun dengan anggun Renjun menghindari serangan itu dan tersenyum licik. Si albino segera berlari ke arah Jeno yang baru saja menyelesaikan makan siangnya untuk berlindung di belakang anak laki-laki itu. Jeno yang tiba-tiba diseret kedalam masalah mereka pun hanya berkedip begitu Donghyuk kearahnya dengan seringai mematikan. "Mundur, bajingan serigala."
"Aku hanya berdiri di sini." Kata Jeno santai. Sedangkan di belakangnya, kini Renjun mendengus geli dan memberi Donghyuck seringai kemenangan karena tahu dia akan aman di posisinya.
"Oi!" Bentak Donghyuck. "Hadapi aku seperti laki laki, dasar albino! Jangan jadi seperti rubah."
Renjun mengintip dari tempatnya, memegangi lengan Jeno untuk berjaga jaga. "Dia serigala dan aku rubah? Berarti kamu adalah beruang, beruang bodoh yang brutal dan memberontak."
"Hewannya banyak sekali." Hyunjin berkata, menyandarkan tubuhnya di kursi sembari melihat pertikaian didepan.
"Yah, dia tidak salah. Donghyuck memang terlihat seperti beruang." Seungmin menimpali.
"Apa katamu?" Donghyuk bertanya sambil melotot ke arah Seungmin yang hanya mengangkat bahu tak peduli. "Dan kamu." Lanjutnya kembali menatap Renjun yang memperhatikannya dengan tatapan acuh tak acuh, masih berlindung di balik Jeno. "Aku akan menangkapmu, rubah."
KAMU SEDANG MEMBACA
You'll Never Walk Alone Again ; hyuckren
Romance"Apakah kamu akan meninggalkanku?" Dia bertanya, wajahnya yang pucat bersinar di bawah sinar bulan saat dia mencari jawaban di wajah kekasihnya. Anak laki-laki lainnya tersenyum. "Tidak akan pernah, aku tidak akan pernah meninggalkanmu meski seluruh...