Renjun menikmati acara pembukaan dengan kagum. Walaupun sikapnya masih terlihat tenang seperti biasa, namun semua orang tetap bisa melihat binar kebahagiaan di iris Ruby-nya. Tentu saja para siswa lain sedikit heran. Kerajaan mereka sudah biasa mengadakan acara meriah seperti ini, apakah Pangeran Thendoria sama sekali belum pernah menghadiri acara atau festival seperti ini sebelumnya?
Beberapa siswa Renjun dengan kasihan, ada juga yang menatapnya dengan kesal, semua orang kini sedang menatapnya dengan pandangan berbeda. Saat ini, dia merupakan sosok baru yang sudah tersembunyi dari dunia selama bertahun tahun. Oleh karena itu, melihat Pangeran Thendoria kini berada didepan mereka sekarang seakan-akan seperti sihir. Desas desus yang beredar sebentar lagi akan menghilang karena sang Pangeran telah muncul dihadapan mereka.
Renjun tidak menyadari kalau banyak mata menatapnya, atau mungkin lebih tepatnya dia berusaha untuk tidak peduli. Dirinya hanya ingin fokus terhadap acara yang mengagumkan ini. Renjun menoleh kearah Yang Yang, ternyata dia juga memiliki kekaguman yang sama dengannya.
"Aku tidak menyangka kalau upacara pembukaan akan semegah ini"
Yang Yang tersenyum kepada sahabatnya. "Mereka memang luar biasa, tetapi makanannya akan lebih menakjubkan!"
Renjun memiringkan kepapala. "Makanan?"
Yang Yang mengangguk semangat. "Ya, Renjunie! Kamu harus melihat makanan ringan yang mereka buat. Aku bersumpah aku bisa memakan semuanya"
Renjun tersenyum lembut sembari menepuk pelan kepala Yang Yang "Itu memang terdengar seperti kamu, Yang Yang" Terkadang, dia bisa melihat diri Chenle didalam Yang Yang. Sifat dan perilaku mereka benar benar mirip, seakan akan kakak dari Chenle adalah Yang Yang bukan dirinya. Tetapi walaupun seperti itu, karena Yang Yang lah Renjun bisa sedikit mengobati rindu pada sang adik. Tidak jarang juga Renjun memperlakukannya seperti adik sendiri.
"Jadi, Renjun! Apakah kamu bersemangat sekarang!? Kita akan mendapat temann baru dan bayangkan kesenangannya Njunie. Kamu akhirnya keluar dari kastil! Aku sangat senang dengan hal itu"
Renjun mengangguk. Senyumannya seketika berubah sendu begitu mendengar kata-kata Yang Yang 'Keluar ya...' Pikirnya.
Renjun mengalihkan pandangannya menatap langit biru cerah. Tak lama lagi orang tuanya akan pergi, dan dia akan sendirian menjalani semuanya. Ini akan menjadi kali pertama dalam hidupnya bahwa ia akan tinggal tanpa seorang pelayanpun. Bahkan orang tuanya sudah melontarkan tatapan khawatir, seakan-akan dia bisa saja pingsan setiap detiknya. Renjub menghirup udara sehar dalam dalam saat sebuah pikiran muncul dibenaknya. 'Benar, aku akhirnya bebas'
Berbeda dengan Renjun yang terlihat menikmati acara, Pangeran Donghyuck saat ini hanya menutup mata sembari memjiat keningnya. Sepertinya, dia bukan orang yang terlalu suka keramaian. Serius, dia tidak mengerti mengapa semua orang ingin membuang waktu mereka hanya untuk hal-hal seperti ini. Padahal, mereka dapat menggunakan waktu berharga mereka untuk melakikan sesuatu yang berarti, seperti.... tentu saja latihan.
Donghyuck mendecakkan lidahnya lalu membuka matanya. Pandangannya kini beralih untuk memandang para siswa, orang-orang yang akan tinggal bersamanya selama beberapa tahun kedepan. Tidak ada yang menarik untuk Donghyuck, semuanya terlihat seperti idiot, dia lega karena ada Sunwoo bersamanya.
Mata violetnya terhenti, menatap sang Pangeran misterius. Donghyuck mendengus frustasi. "Mengapa mereka perlu membawa orang sakit itu ke sekolah? Memangnya apa yang bisa si bodoh itu lakukan." Gerutunya untuk diri sendiri.
Renjun berkedip begitu merasakan seseorang sedang mengawasinya. Dia seketika menoleh, dengan tidak sengaja Violet dan Ruby kembali bertemu. Renjun menaikkan satu alisnya karena melihat tatapan kebencian dari Donghyuck.
KAMU SEDANG MEMBACA
You'll Never Walk Alone Again ; hyuckren
Romance"Apakah kamu akan meninggalkanku?" Dia bertanya, wajahnya yang pucat bersinar di bawah sinar bulan saat dia mencari jawaban di wajah kekasihnya. Anak laki-laki lainnya tersenyum. "Tidak akan pernah, aku tidak akan pernah meninggalkanmu meski seluruh...