02

217 36 7
                                    

/////////////////////////////////////////////////////////////////

CHAPTER 02 : First Upgrade

/////////////////////////////////////////////////////////////////

16 April, 2052

"Ayah, Yoichi membosankan." (Name) mengadu sembari memperhatikan Ayahnya yang mengetik sesuatu di ruang kerja.

(Name) memang sering menyelinap ke dalam ruang kerja ayahnya saat bosan.

Mendengar perkataan (Name), (F/N) membalik kursinya kebelakang.

"Begitu ya.. maafkan Ayah." Suara pria itu terdengar sedih, membuat (name) jadi menyesal.

"B-bukan begitu! Maksudku, uh, aku yang bingung bagaimana cara bermain dengannya! Dia tidak membosankan kok! Hanya sedikit bodoh dan—"

"(Name) tidak boleh bicara seperti itu." Ayahnya tersenyum tipis dan mendekati putrinya.

"Yoichi memang belum sempurna, tapi ayah pasti akan memperbaruinya setiap bulan, atau mungkin setiap Minggu."

Pria itu mengusap lembut kepala (name), membuat (name) berhenti cemberut. "Apa (name) boleh membantu?"

(F/N) berpikir sejenak, sebelum akhirnya mengangguk. "Tentu saja! (Name) mau bantu ayah?"

Gadis itu mengangguk cepat, "iya!"

"Anak ayah baik sekali." (F/N) mengacak rambut (Name) membuat gadis itu tertawa senang.

"Bagaimana kalau (name) membantu ayah dengan menemani Yoichi bermain?"

"Eh, tapi, dia saja tidak mengerti tentang permainan. Ayah mau aku menjadi gurunya?"

Ayah (Name) menggeleng. "Itu juga boleh, kalau (name) mau. Tapi, kamu cukup membawanya ke mana saja. Bersama dengannya sepanjang hari, dia akan belajar dengan sendirinya."

"Memangnya apa yang harus Yoichi pelajari dengan berasa di samping (Name)?" Gadis itu memiringkan kepalanya, tidak paham.

"Nanti (name) akan tau."

(F/N) mencium lembut puncak kepala putrinya sebelum berdiri, "sekarang, (name) main dengan Yoichi ya?"

(Name) mengangguk, ayahnya mengusirnya lagi. "Iya.."

(Name) melangkah keluar dan menutup pintu menuju ruang kerja ayahnya, ia menyembunyikan sebagian wajahnya di dalam syal yang dikenakannya.

Udara diluar dingin, andai saja ia bisa membawa Yoichi bermain boneka salju, pasti akan menyenangkan.

"Kapan ya?" Bisiknya pada diri sendiri sebelum kembali melangkah diatas salju menuju rumahnya.

Ia melewati boneka salju yang baru ia buat setengah, sudah tidak minat membuat boneka salju sendirian.

Saat sampai di depan rumah dan membuka pintu, udara hangat menerpanya membuat (name) cepat-cepat melangkah masuk dan melepas jaket tebal serta syal yang dikenakannya.

Sudah dua Minggu sejak ia bertemu Yoichi, sebuah robot manusia yang belum sempurna ciptaan ayahnya.

Terkadang (name) pergi ke ruang kerja ayahnya untuk bermain dengan Yoichi, tapi karena yoichi benar-benar seperti mesin yang hanya merespon saat ditanya dan disuruh, (name) jadi malas.

Android(s) - BluelockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang