/////////////////////////////////////////////////////////////////
CHAPTER 12 : Betrayal
/////////////////////////////////////////////////////////////////
15 Mei 2063, 19:20
—Pulau Pribadi Keluarga KaiserSetelah cahaya yang sangat terang itu memudar, aku membuka mataku perlahan. Mengerjapkannya beberapa kali guna menyesuaikan cahaya yang menusuk retina.
Aku mendongak menatap langit malam yang dihiasi jutaan bintang. Sejujurnya, meskipun sudah berkali-kali melihat pemandangan ini, kebosanan tidak pernah kurasakan.
Pemandangan bintang dan langit malam selalu terlihat menakjubkan dari sini.
"(Name)? Kenapa diam disitu?" Suara Adele membuatku tersentak dari memandang langit dan bergegas melangkah keluar dari Mesin Teleportasi Jarak Jauh.
"Kukira yang lain sudah datang?" Tanyaku pada Adele sembari melangkah berdampingan menuju sebuah villa pribadi yang terletak di tengah pulau.
Kuperhatikan sekitar kami yang hanya terlihat rumput hijau dan bunga-bunga, juga sebuah air mancur di depan villa yang kami tuju.
Pulau luas yang dikelilingi laut dan dipenuhi pepohonan, kecuali di bagian sekitar villa dan di beberapa tempat.
Adele mengangkat bahu, "Mungkin saja mereka menunggu di halaman belakang seperti biasa."
Ketika memasuki villa yang terbilang mewah itu, beberapa pelayan menghampiri kami, membungkuk sopan.
"Selamat datang, Nona Adele dan Nona (Name). Makan malam apa yang Nona dan teman-teman nona inginkan malam ini?" Tanya salah satu dari pelayan tersebut.
"Bukankah Michael sudah memberitahu untuk menyiapkan peralatan barbeque?" Adele bertanya sembari mengerutkan dahi.
Aku tidak terlalu mempedulikan pembicaraannya dengan sang pelayan, mataku sibuk menatap lukisan-lukisan yang harganya sudah pasti diatas perkiraanku.
Pelayan yang awalnya menanyakan makan malam itu terlihat gugup dan bingung. Namun sebelum ia mengatakan apapun, pelayan lain melangkah maju di sampingnya.
"Benar, Nona. Tuan Muda Kaiser sudah memerintahkan untuk mempersiapkan peralatan tersebut. Teman-teman Nona sudah menunggu di halaman belakang." Ucapnya dengan penuh sopan santun, membuatku mengalihkan perhatianku pada kedua pelayan tersebut.
Jika dipikir-pikir, aku memang belum pernah melihat pelayan yang tadi menanyakan menu makan malam. Kurasa dia pelayan baru.
Memperhatikan leher para pelayan tersebut, dimana tanda kecil yang dimiliki para android terlihat. sebuah tanda berbentuk huruf X memanjang dengan tulisan Android di tengahnya. Dibagian bawah tanda tersebut juga terlihat nomor seri mereka.
Pantas saja, seri O-891. Pikirku ketika membaca nomor seri si pelayan yang membuat kesalahan. Itu seri terbaru yang rilis pada awal bulan Mei.
Yang artinya ini mungkin saja pertama kalinya android tersebut berinteraksi secara langsung dengan manusia.
Mendengar penjelasan si pelayan yang sudah lebih lama bekerja, Adele menghela napas dan mengangguk. Gadis itu menarik tanganku menuju halaman belakang.
Aku menurut saja, mengikuti langkahnya. Begitu pintu menuju halaman belakang terbuka otomatis, terlihatlah beberapa pemuda yang sedang bersantai.
Tentu saja aku mengenal mereka semua.
Mulai dari seorang pemuda bersurai putih yang berbaring malas diatas sofa dibawah teras, pemuda bersurai dwiwarna antara kuning dan coklat tua yang sedang sibuk memainkan sesuatu diatas meja hologram bersama pemuda cantik bersurai merah muda yang diikat kuda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Android(s) - Bluelock
أدب الهواةTahun 2063, dimana kepunahan umat manusia berada di depan mata. Manusia yang awalnya merupakan puncak rantai makanan tertinggi, juga satu-satunya makhluk yang memiliki akal, terancam punah karena sesuatu yang mereka ciptakan sendiri. Android. Robot...