One Week Later 22:30

10 2 0
                                    

Haechan mengalami koma, dan dia masih belum sadar hingga sekarang. Tidak ada siapa siapa didalam, hanya Haechan yang terbaring lemas dengan segala alat bantu disekujur badannya.

Haechan memang tak sendiri, namun kedua suster yang biasa menjaganya sedang mengambil perban dan alkohol untuk mengganti perbannya.

/drrt drrt/ Ranjang Haechan bergetar, Haechan mengejang tiba tiba. Haechan tersadar, ia membuka matanya, Ia menangis. Tubuhnya terasa sangat sakit.

Monitor disebelahnya berbunyi, telinganya berdengung. Haechan merintih, tangan kanannya berusaha meraih telepon disamping kanannya.
/DUGH/ "aakkhh" Haechan terjatuh, sial.

Haechan mencoba duduk. "hh... haa..." Haechan masih berusaha meraih telepon genggam yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Haechan tak kuat, ia masih mengejang dibawah.

Haechan bersandar dinakas ruangan itu, membiarkan dirinya terus mengejang tanpa seorang pun yang menyadarinya. Haechan berkeringat. Giginya gemertak, Ia masih menangis.

Kini Haechan merasa dadanya sesak, Ia memegangi dadanya. Haechan terbatuk dan mengeluarkan air liur yang bercampur darah. Sakit sekali.

Tangannya mengalami pendarahan, kakinya yang patah kini terasa nyeri. Haechan sangat kewalahan. Semuanya terjadi secara bersamaan.

Infus yang berada ditangannya terlepas, oksigen yang ada dihidungnya pun juga terlepas. Bahkan alat bantu Haechan tergeser karena Haechan terjatuh. Semua alat bantu yang menempel didirinya terlepas.

Tepat sebelum Haechan hampir tak sadarkan diri, Kedua suster tadi masuk ke ruangan Haechan dengan perban dan alkohol, guna untuk mengganti perban ditangan Haechan malam ini.

Perban dan alkohol tadi ia taruh ke meja dan salah satu langsung menggendong Haechan. Setelah direbahkan, suster tersebut langsung menghentikan pendarahan ditangan Haechan dan satunya lagi menelpon dokter.

Haechan masih setengah sadar. Haechan masih bisa merasakan jika ia digendong dan dipasangkan kembali oksigennya. Haechan sangat ringan, karena tubuhnya yang masih sangat kurus itu.

Terakhir, Haechan hanya melihat dokter masuk dengan terburu buru. Setelahnya, ia tak tahu, Haechan pingsan.

Day By DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang