Meski sekarang siang, Mark menggigil kedinginan. Ia terduduk sejenak disebuah taman. Mark sudah berjalan jauh dari tempat itu. Mark membeli satu makanan yang setidaknya mengenyangkan.
Mark memakannya dengan lahap, meski sedari tadi banyak orang yang mentertawakan dan mengejek penampilan Mark yang sangat lusuh. Tetapi satu orang baik mengantarnya menuju suatu tempat, yaitu menuju rumahnya.
Mark tidak ingin masuk ke rumah itu untuk bertemu orang tuanya, cukup melihat kondisi rumah dan mendengar canda tawa dari orang tuanya Mark sudah merasa lega. Setidaknya, orang tuanya masih hidup bahagia, walau tanpa anak semata wayangnya, Mark.
Mark menguping lewat pintu rumahnya. Jika mereka melihat Mark sekarang, mungkin mereka tidak akan mengenal siapa dirinya dan mengira dirinya adalah pengemis.
Mark memutuskan untuk masuk ke kamarnya lewat jendela dan mengambil uang dan beberapa barang yang akan ia butuhkan secara diam diam. Lalu Setelahnya, Mark langsung pergi dari rumah itu dan memanggil taxi untuk pergi ke Manchester.
Theo yang memberi tahu Mark, bahwa banyak korban yang ditelantarkan disana. Dan kemungkinan besar, Haechan berada disana.
"hang in there... i'll come... Haechan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Day By Day
Randomi don't really know how to describe it, but what is certain is that this story is a lot of blood and quite sadistic. so be careful of reading my first story that i upload here :D maaf klo kata katanya kurang and cringe as fuck soalnya masih first ti...
