01 - Transmigrasi?

45.5K 1.9K 13
                                    

Hening

Satu kata yang menggambarkan kondisinya sekarang. Dia tidak menyangka dirinya akan terlempar sejauh ini hanya karena tersedak kuah bakso pedas

INGATTTT!!HANYA SEBUAH KUAH BAKSO!!

“Sial-sial, bagaimana bisa diriku bisa sampai kedunia antah-berantah ini? sangat tidak masuk akal. Padahal bakso yang aku beli tadi sangat enak” ucap gadis tersebut sambil memijit pelan pelipisnya.

Dia adalah Tasya Fadella. Seorang gadis yang sedang menempuh masa jayanya sebagai wanita karir sukses diusianya yang terbilang masih muda. Namun, Tuhan malah membuatnya terjebak dalam dunia novel yang pernah dia baca sebelumnya.

“Apakah karena aku menyumpahi novel itu? sampai-sampai aku bisa berada disini? cih, kekanakan sekali. Pasti juga banyak yang menjudge novel ini, tapi kenapa harus aku. Aishh...” monolog Tasya

Tok... tok... tok...

Pintu dengan gaya eropa itu terbuka setelah diketuk oleh seseorang dari luar

“Nona, astaga! anda sudah siuman” ujar seorang perempuan dengan nada terkejut dan dengan cepat menghampiri Tasya

“Apakah perlu saya panggilkan tabib, Duke Delirious atau perlu saya panggilkan Duchess Delirious nona?” tanya perempuan itu bertubi-tubi dengan mata berbinar dan nada bicara yang sedikit senang di dalamnya?

“Tidak perlu” balas Tasya singkat

“Baiklah, mari saya siapkan keperluan anda nona” ucap perempuan itu. Maya namanya, pelayan pribadi dari nona yang ditempati Tasya sekarang ini

Chaterine Delirious, nama tokoh yang sekarang raganya diisi oleh Tasya. Seorang tokoh figuran yang memiliki akhir mengenaskan. Bagaimana tidak mengenaskan? dia hanya seorang adik dari antagonis pria, yang malah mendapatkan hukuman penggal karena mengikuti rencana busuk yang dibuat oleh kakaknya. Chaterine yang memiliki sifat penurut tidak mungkin membantah ajakan kakaknya bukan?

Ya, kalian benar. Antagonis pria dalam novel ini adalah kakak kandung Chaterine sendiri. Sangat-sangat mengenaskan bukan? hidup menjadi Chaterine?

Setelah membersihkan badan yang dibantu oleh pelayan pribadinya, kini Chaterine duduk di depan cermin hiasnya. Meskipun figuran, pahatan wajah tokoh ini sangat sempurna

Lihatlah mata tajam dengan warna merah menyala, rambut bewarna perak khas keluarga Delirious, bibir ranum seperti buah Cherry, dan jangan lupakan badannya yang ideal ditambah kulit putih bersih ini. Sempurna.

“Chaterine, aku tidak habis pikir dengan otak kecilmu itu. Bagaimana bisa kamu tidak bersyukur dengan hidupmu saat ini yang sangat sempurna. Bodohnya!” Batin Tasya

“Nona, nona, nona Chaterine!” panggil Maya sedikit keras sambil mengguncang bahunya, sehingga membuyarkan lamunan Tasya

(*NB : Tasya is now called Catherine*)

Chaterine pun menoleh kearah Maya dengan menaikkan sebelah alisnya seperti berkata ‘ada apa?’

“Ah, maafkan saya nona. Sepertinya nona melamun sehingga tidak mendengarkan panggilan dari saya” jelas Maya sambil menundukkan kepalanya

“Tidak apa Maya. Maafkan aku juga karena tadi telah mengabaikan panggilan darimu” balas Chaterine lembut dan memegang pundak Maya disertai dengan senyum manisnya

Maya yang dipegang pundaknya pun otomatis mendongakkan kepalanya. Dia tertegun melihat nonanya tersenyum. Selama menjadi pelayan pribadi Chaterine, Maya jarang sekali melihat senyum tulus dan perkataan maaf yang keluar dari mulut nonanya seperti saat ini.

“Nona, anda sangat cantik saat tersenyum seperti tadi” ujar Maya dengan tulus. Maya sangat suka saat nonanya tersenyum manis seperti tadi, karena senyum itu menambah kecantikan nonanya berkali-kali lipat

“Baiklah, karena kamu suka mulai sekarang aku akan terus tersenyum seperti ini” balas Chaterine senang

“Tasya ucapkan selamat tinggal pada kehidupanmu di dunia dulu. Mari terima kehidupanmu yang sekarang dan ubah semua alur novel ini sampai ke akar-akarnya”

**********

Terimakasih atas dukungannya!

Yeah, i'm villainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang