Di sepanjang perjalanan hanya keheningan yang menemani. Suara ketukan sepatu dari kedua sejoli itu menggema di sepanjang koridor kekaisaran
Chaterine yang tidak tahu ingin membahas apa dan sepertinya itu juga yang dialami oleh Duke muda itu
Sampai di taman, mereka duduk di kursi yang sediakan
“Duke”
“Lady”
“Anda dulu saja Duke” ucap Chaterine
“Tidak, Lady first” tolak Darius dengan halus
“Bolehkan aku bertanya beberapa pertanyaan” tanya Chaterine
“Tentu” jawab Darius
“Bagaimana rasanya menggunakan pedang dan berperang di medan perang?”
Darius menolehkan kepalanya untuk melihat Chaterine, seolah tertarik dengan pembahasan yang jarang di tanyakan oleh para Lady
Chaterine menaikkan alisnya, apakah itu privasi? tapi dia hanya bertanya tentang hal yang tidak terlalu penting menurutnya
“Apakah itu... privasi Duke?” tanya Chaterine dengan nada pelan
Darius menggelengkan kepalanya
“Tidak, hanya saja saya merasa jarang sekali Lady menanyakan tentang pedang dan peperangan. Itu seperti hal tabu bagi seorang Lady” jawab Darius
“Bagi saya berpedang itu menyenangkan, apalagi itu cita-cita saya sejak kecil yaitu perang di medan perang” lanjut Darius
Chaterine mendengarkan dengan seksama kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut Darius
Memang dalam novel ‘Duke, i love you’ dikatakan bahwa Duke Darius ini sudah terobsesi dengan dunia perang sejak kecil. Jadi ya wajar saja jika dia sangat lihai berpedang seperti pangeran kedua Kekaisaran Harland
“Apakah anda tertarik untuk belajar berpedang Lady?” tanya Darius
“Sepertinya iya setelah mendengar cerita dari anda Duke” kekehan kecil keluar dari mulut Chaterine
“Kenapa anda tidak belajar menari seperti yang dilakukan oleh para Lady-lady disini?” kini Darius yang penasaran
“Hanya malas” jawab Chaterine dengan jujur
Memang bagi Chaterine menari itu terlalu aneh. Seperti kurang menantang, badan hanya berlenggak-lenggok, tangan diayunkan kesana-kemari. Membayangkannya saja sudah malas, apalagi benar-benar mengikutinya
Darius tertawa kecil,
“Dia menarik” batinnya
Chaterine menoleh saat mendengar suara tawa di sebelahnya, dia terpesona tapi setelah menggelengkan kepalanya
“Memang, pesona tokoh utama bukan main” batin Chaterine
“Kenapa anda tertawa Duke? apakah ada yang lucu?” Chaterine memiringkan kepalanya
“Tidak, hanya saja jawaban anda terlalu jujur Lady” Darius menghentikan tawanya
“Memang kita harus selalu berperilaku jujur Duke, agar hidup bahagia” jawab Chaterine sambil tersenyum
Saat sedang asik berbincang, dari belakang terdengar suara deheman seseorang yang membuat Chaterine dan Darius menolehkan kepalanya
Mereka berdua berdiri dan memberikan penghormatan
“Hormat kepada pangeran kedua, semoga dewa selalu memberkati” salam serempak keduanya
Immanuel hanya mengangguk
“Ada apa pangeran?” tanya Darius
Memang biasanya jika Darius bertemu dengan Immanuel pasti ada hal berkaitan dengan perang, tapi sepertinya kali ini berbeda
Memang ada penelusup disaat kita sedang berbahagia seperti ini? aneh
Immanuel menggeleng, kemudian berlalu pergi
“Lah? yang bener aja? gitu doang? udah?” heran Chaterine
“Kenapa ada manusia aneh seperti pangeran kedua?” tanya Darius
“Kau bahkan di novel lebih aneh Duke” Chaterine menggelengkan kepalanya
Dunia novel memang penuh keanehan
“Jangan berbicara seperti itu Duke, bisa-bisa anda di tebas oleh Pangeran kedua” ucap Chaterine bercanda
“Biarlah, mari kita masuk” ajak Darius
Chaterine menganggukkan kepalanya
Saat melewati koridor, di depan sana berdiri sosok gagah dengan jubah kebanggaannya
“Chaterine semoga kamu selamat” doa Chaterine dalam hati
Kalian pasti tahu siapa sosok tersebut
“Duke, sepertinya saya ingin ke belakang sebentar. Saya pamit” tanpa mendengar jawaban dari lawan bicaranya Chaterine berlari kecil
Namun, sepertinya keadaan tidak berpihak pada Chaterine. Saat akan berbalik, dia menabrak sesuatu dan itu membuat dahinya sakit
“Sial, sejak kapan disini ada tembok?” gerutu Chaterine
Membuka matanya dan mendongak, Chaterine membelalak terkejut. Sejak... kapan?
Melihat kebelakang, kemudian melihat kembali kedepannya
“Haha, Chaterine kamu masuk ke kandang yang salah” tawa miris Chaterine
Sosok itu memeluk pinggang Chaterine, Chaterina hanya pasrah. Toh, kalau melawan tidak ada gunanya
“Kaisar, bisa lepaskan saya?” tanya Chaterine sambil mendongak untuk melihat Axel
Darius memberi salam dan tidak digubris oleh Axel. Sepertinya Darius sudah kalah dari segi manapun
Chaterine berusaha memberontak dan mencubit lengan Axel, tapi sama sekali tidak ada pergerakan dari pria tersebut
“Ah, sudahlah” dongkol Chaterine
Dengan tidak enak hati Chaterine berbalik dan tersenyum kepada Darius
“Duke, maafkan saya. Sepertinya saya harus pamit bersama kaisar Axel” ucap Chaterine dengan nada yang sangat tertekan
Darius yang paham pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis kearah Chaterine
“Tidak apa Lady, kita bisa berbincang di lain waktu” balas Darius
Darius mengambil tangan Chaterine dan menciumnya, itu adalah hal biasa yang dilakukan di kekaisaran. Baik Harland maupun Ireland
Tapi sepertinya tidak biasa untuk Axel yang sedari tadi melihat drama di depannya. Dia merasa panas
Axel memeluk lebih erat pinggang Chaterine, sehingga terlihat sangat dekat
Chaterine hanya tersenyum canggung, kemudian berlalu pergi setelah mengucapkan salam perpisahan kepada Duke Zackurf tersebut
Axel masih setia memeluk Chaterine dan mengikuti kemana gadisnya pergi
Eh, tunggu-tunggu... gadisnya?
Intinya siapapun pria yang mendekati Chaterine dia tidak akan membiarkannya. Chaterine miliknya, hanya miliknya
“Axel, lepaskan” merasa sudah lebih jauh, Chaterine tidak berbicara formal lagi dengan Axel
Tapi sepertinya Axel pura-pura tuli, nyatanya dia tidak melepaskan pelukannya. Sekarang mereka berdua di taman belakang kekaisaran
Jika tadi Chaterine dan Darius berada di taman samping, sekarang Chaterine dan Axel berada di taman belakang yang sedikit sepi, jarang sekali ada yang ketaman belakang kekaisaran karena dinilai jelek, padahal kenyataannya sebagus ini
Kesal dengan tingkah Axel, Chaterine berbalik. Sehingga keduanya saling berhadap-hadapan
“Kenapa?” tanya Chaterine
**********
Terimakasih atas dukungannya!
Sejauh ini kalian masih suka sama ceritaku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Yeah, i'm villain
FantasiaTasya tidak menyangka dirinya akan menjadi bagian tokoh dari sebuah novel yang berjudul "Duke, I love you".Di novel itu bercerita tentang kisah seorang Duke berhati kejam yang bertemu dengan seorang gadis bersifat lemah lembut, dan membuat Duke ters...