21

13.2K 1K 26
                                    

Di sepanjang perjalanan hanya keheningan yang menemani. Suara ketukan sepatu dari kedua sejoli itu menggema di sepanjang koridor kekaisaran

Chaterine yang tidak tahu ingin membahas apa dan sepertinya itu juga yang dialami oleh Duke muda itu

Sampai di taman, mereka duduk di kursi yang sediakan

“Duke”

“Lady”

“Anda dulu saja Duke” ucap Chaterine

“Tidak, Lady first” tolak Darius dengan halus

“Bolehkan aku bertanya beberapa pertanyaan” tanya Chaterine

“Tentu” jawab Darius

“Bagaimana rasanya menggunakan pedang dan berperang di medan perang?”

Darius menolehkan kepalanya untuk melihat Chaterine, seolah tertarik dengan pembahasan yang jarang di tanyakan oleh para Lady

Chaterine menaikkan alisnya, apakah itu privasi? tapi dia hanya bertanya tentang hal yang tidak terlalu penting menurutnya

“Apakah itu... privasi Duke?” tanya Chaterine dengan nada pelan

Darius menggelengkan kepalanya

“Tidak, hanya saja saya merasa jarang sekali Lady menanyakan tentang pedang dan peperangan. Itu seperti hal tabu bagi seorang Lady” jawab Darius

“Bagi saya berpedang itu menyenangkan, apalagi itu cita-cita saya sejak kecil yaitu perang di medan perang” lanjut Darius

Chaterine mendengarkan dengan seksama kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut Darius

Memang dalam novel ‘Duke, i love you’ dikatakan bahwa Duke Darius ini sudah terobsesi dengan dunia perang sejak kecil. Jadi ya wajar saja jika dia sangat lihai berpedang seperti pangeran kedua Kekaisaran Harland

“Apakah anda tertarik untuk belajar berpedang Lady?” tanya Darius

“Sepertinya iya setelah mendengar cerita dari anda Duke” kekehan kecil keluar dari mulut Chaterine

“Kenapa anda tidak belajar menari seperti yang dilakukan oleh para Lady-lady disini?” kini Darius yang penasaran

“Hanya malas” jawab Chaterine dengan jujur

Memang bagi Chaterine menari itu terlalu aneh. Seperti kurang menantang, badan hanya berlenggak-lenggok, tangan diayunkan kesana-kemari. Membayangkannya saja sudah malas, apalagi benar-benar mengikutinya

Darius tertawa kecil,

“Dia menarik” batinnya

Chaterine menoleh saat mendengar suara tawa di sebelahnya, dia terpesona tapi setelah menggelengkan kepalanya

“Memang, pesona tokoh utama bukan main” batin Chaterine

“Kenapa anda tertawa Duke? apakah ada yang lucu?” Chaterine memiringkan kepalanya

“Tidak, hanya saja jawaban anda terlalu jujur Lady” Darius menghentikan tawanya

“Memang kita harus selalu berperilaku jujur Duke, agar hidup bahagia” jawab Chaterine sambil tersenyum

Saat sedang asik berbincang, dari belakang terdengar suara deheman seseorang yang membuat Chaterine dan Darius menolehkan kepalanya

Mereka berdua berdiri dan memberikan penghormatan

“Hormat kepada pangeran kedua, semoga dewa selalu memberkati” salam serempak keduanya

Immanuel hanya mengangguk

“Ada apa pangeran?” tanya Darius

Memang biasanya jika Darius bertemu dengan Immanuel pasti ada hal berkaitan dengan perang, tapi sepertinya kali ini berbeda

Memang ada penelusup disaat kita sedang berbahagia seperti ini? aneh

Immanuel menggeleng, kemudian berlalu pergi

“Lah? yang bener aja? gitu doang? udah?” heran Chaterine

“Kenapa ada manusia aneh seperti pangeran kedua?” tanya Darius

“Kau bahkan di novel lebih aneh Duke” Chaterine menggelengkan kepalanya

Dunia novel memang penuh keanehan

“Jangan berbicara seperti itu Duke, bisa-bisa anda di tebas oleh Pangeran kedua” ucap Chaterine bercanda

“Biarlah, mari kita masuk” ajak Darius

Chaterine menganggukkan kepalanya

Saat melewati koridor, di depan sana berdiri sosok gagah dengan jubah kebanggaannya

“Chaterine semoga kamu selamat” doa Chaterine dalam hati

Kalian pasti tahu siapa sosok tersebut

“Duke, sepertinya saya ingin ke belakang sebentar. Saya pamit” tanpa mendengar jawaban dari lawan bicaranya Chaterine berlari kecil

Namun, sepertinya keadaan tidak berpihak pada Chaterine. Saat akan berbalik, dia menabrak sesuatu dan itu membuat dahinya sakit

“Sial, sejak kapan disini ada tembok?” gerutu Chaterine

Membuka matanya dan mendongak, Chaterine membelalak terkejut. Sejak... kapan?

Melihat kebelakang, kemudian melihat kembali kedepannya

“Haha, Chaterine kamu masuk ke kandang yang salah” tawa miris Chaterine

Sosok itu memeluk pinggang Chaterine, Chaterina hanya pasrah. Toh, kalau melawan tidak ada gunanya

“Kaisar, bisa lepaskan saya?” tanya Chaterine sambil mendongak untuk melihat Axel

Darius memberi salam dan tidak digubris oleh Axel. Sepertinya Darius sudah kalah dari segi manapun

Chaterine berusaha memberontak dan mencubit lengan Axel, tapi sama sekali tidak ada pergerakan dari pria tersebut

“Ah, sudahlah” dongkol Chaterine

Dengan tidak enak hati Chaterine berbalik dan tersenyum kepada Darius

“Duke, maafkan saya. Sepertinya saya harus pamit bersama kaisar Axel” ucap Chaterine dengan nada yang sangat tertekan

Darius yang paham pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis kearah Chaterine

“Tidak apa Lady, kita bisa berbincang di lain waktu” balas Darius

Darius mengambil tangan Chaterine dan menciumnya, itu adalah hal biasa yang dilakukan di kekaisaran. Baik Harland maupun Ireland

Tapi sepertinya tidak biasa untuk Axel yang sedari tadi melihat drama di depannya. Dia merasa panas

Axel memeluk lebih erat pinggang Chaterine, sehingga terlihat sangat dekat

Chaterine hanya tersenyum canggung, kemudian berlalu pergi setelah mengucapkan salam perpisahan kepada Duke Zackurf tersebut

Axel masih setia memeluk Chaterine dan mengikuti kemana gadisnya pergi

Eh, tunggu-tunggu... gadisnya?

Intinya siapapun pria yang mendekati Chaterine dia tidak akan membiarkannya. Chaterine miliknya, hanya miliknya

“Axel, lepaskan” merasa sudah lebih jauh, Chaterine tidak berbicara formal lagi dengan Axel

Tapi sepertinya Axel pura-pura tuli, nyatanya dia tidak melepaskan pelukannya. Sekarang mereka berdua di taman belakang kekaisaran

Jika tadi Chaterine dan Darius berada di taman samping, sekarang Chaterine dan Axel berada di taman belakang yang sedikit sepi, jarang sekali ada yang ketaman belakang kekaisaran karena dinilai jelek, padahal kenyataannya sebagus ini

Kesal dengan tingkah Axel, Chaterine berbalik. Sehingga keduanya saling berhadap-hadapan

“Kenapa?” tanya Chaterine

**********

Terimakasih atas dukungannya!

Sejauh ini kalian masih suka sama ceritaku?

Yeah, i'm villainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang