06

19.3K 1.1K 6
                                    

Chaterine membalikkan tubuhnya dan menolong orang tersebut

“Apakah kamu baik-baik saja nona? apa perlu saya bawa ke tabib terdekat?” tanya Chaterine

“Tidak perlu, terimakasih atas bantuanmu. Semoga berkah dewa selalu menyertaimu” orang tersebut membungkukkan badan tanda terimakasihnya kepada Chaterine

“Sudah-sudah jangan seperti itu, sesama manusia sudah seharusnya saling tolong-menolong bukan?” balas Chaterine dengan senyum manisnya

“Saya tidak akan melupakan jasa anda nona, mungkin sekarang saya tidak bisa membalas budi perbuatan anda. Tapi saja berjanji di masa depan saya akan membalas budi perbuatan anda” ujar orang itu dengan sungguh-sungguh

“Tidak usah seperti itu, sebelumnya boleh aku tau namamu?” Chaterine mengajak orang itu untuk duduk di salah satu bangku yang kosong

“Nona, saya tidak pantas duduk bersanding bersama anda. Itu tidak sopan” orang itu menundukkan kepalanya

“Hei, santai saja. Aku tidak mempermasalahkannya. Ayo, duduklah” Chaterine menarik pelan tangan orang itu

“Jadi, siapa namamu nona” tanya Chaterine sekali lagi

“Saya Nei nona” ucap orang itu- Nei memperkenalkan diri

“Nei, salam kenal. Apakah kamu sedang mencari pekerjaan?” tanya Chaterine

“Bagaimana anda bisa tahu nona...?”

“Chaterine, namaku Chaterine”

“Ah, nona Chaterine. Bagaimana anda bisa tahu?” tanya Nei

“Aku hanya menebak dan ternyata tepat sasaran. Apakah kamu mau bekerja denganku? tapi kamu mulai bekerja jika aku sudah mengirimkan surat untukmu. Bagaimana?” tawar Chaterine

Melihat tubuh kurus Nei, mata panda, dan pakaian lusuh yang dipakainya membuat Chaterine tidak tega

Orang-orang seperti ini biasanya kedepannya akan menjadi sangat berguna dan kesetiannya tidak perlu diragukan lagi. Maka dari itu Chaterine akan merekrutnya. hehe.

“Dengan senang hati nona” jawab Nei dengan penuh semangat

“Baiklah, beri aku alamatmu dan dua hari lagi surat akan sampai ke rumahmu” jelas Chaterine

Setelah sedikit berbincang-bincang, Chaterine dan Nei pun berpisah

“Maya, mari kita pulang” Chaterine melangkahkan kakinya menuju kereta kudanya

Untuk yang bertanya-tanya kenapa ksatria tidak membantu sang nona? Itu karena suruhan Chaterine sendiri agar mereka tidak ikut campur. Bisa-bisa orang akan mengetahuinya

Chaterine kan hanya figuran, jadi wajar tidak ada yang mengenalnya. Apalagi sifatnya yang pendiam dan jarang keluar membuat orang-orang tidak mengetahui rupa wajahnya

Di sisi lain

“Frans, bukankah nona muda tadi sangat menarik” ucap seorang pemuda

“Ya tuan” ucap Frans seadanya

----------

Setelah sampai di kediamannya Chaterine menuju kamarnya

“Maya, siapkan air dan pakaian yang berwarna biru gelap itu. Aku akan memakainya” instruksi Chaterine

“Baik nona” patuh Maya

Chaterine merebahkan dirinya sebentar di kasur dan mulai membayangkan lagi bisnis-bisnis dan pundi-pundi uang yang akan di dapatkan nantinya sambil tersenyum dengan lebar. Dasar mata duitan!

“Semua sudah siap nona” Maya mendekati sang nona dan memberitahunya

“Terimakasih Maya, sekarang kamu kembalilah ke kamarmu. Nanti kamu kesini saat akan jam makan malam saja” perintah Chaterine

“Mana bis-...” ucapan Maya terpotong

Syutt, tidak ada bantahan Maya” ucap Chaterine sambil menutup mulut maya yang akan berbicara lagi

Chaterine mendorong Maya keluar dari kamarnya dan menutup pintunya

“Maya sangat cerewet sekali” cibir Chaterine

Melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, Chaterine menanggalkan semua pakaiannya dan merendamkan tubuhnya kedalam air yang sudah disiapkan oleh Maya

Dipikir-pikir hidup di sini juga tidak seburuk yang Chaterine pikirkan sebelumnya. Dia kira hidup di zaman kuno itu membosankan, ya walaupun itu benar karena tidak ada handphone maupun tv

“Novel ini bahkan belum dimulai ceritanya. Cerita ini akan dimulai saat Duke muda itu kembali dari perangnya bukan? dan saat ini Duke itu belum kembali dari perangnya, jadi santai saja Chaterine, semua akan berubah” monolog Chaterina

Lama berendam di dalam air, akhirnya Chaterine menyudahi acara berendamnya. Melilitkan kain kering yang bahannya seperti handuk, tapi masih enakan handuk. Ya iyalah, namanya juga zaman old Chate!

Chaterine berjalan ke arah cermin dan duduk di depannya

“Shit, bisa gila aku melihat kecantikan yang tidak pernah membosankan ini. Padahal ini wajahku, tubuhku, dan semua ini sudah menjadi milikku. Tapi kenapa aku masih saja terpesona?!” batin Chaterine menjerit

“Dengan wajah dan tubuh yang sempurna ini. Aku akan mencari kebahagiaanku dengan lelaki tampan, mapan, dan jangan lupakan yang paling utama yaitu kaya. Hahaha” ide gila muncul begitu saja dalam otak kecil Chaterine

Memakai baju yang tadi di pilihnya dan sedikit berias diri, kini Chaterine berjalan ke arah dapur. Dia akan memasak lagi

Sampai di dapur, Roy pun menyambutnya dengan senang

“Selamat datang Nona muda, apakah anda akan memasak menu baru lagi?” tanya Roy tanpa basa-basi

Karena Chaterine sudah menyuruh orang-orang seperti Roy atau pun orang yang lebih tua darinya agar tidak terlalu formal dan kaku jika berhadapan dengannya. Chaterine merasa tidak nyaman

“Jelas paman, aku akan membuat menu spesial hari ini” semangat Chaterine menggebu-gebu

Makan malam kali ini Chaterine akan membuat ikan bakar. Disini memang ada ikan, ayam dan sejenisnya, tapi jika soal rasa itu sangat kurang memanjakan lidah

Selesai berkutat dengan alat dapur dibantu oleh para pelayan. Ikan bakar ala Chaterine pun sudah selesai

“Tolong bawa ini keruang makan ya. Dan untuk sisanya seperti biasa. Ambil saja untuk kalian, dan Paman Roy jangan lupa mencicipinya” terang Chaterine

“Dengan senang hati nona muda” kekeh Roy. Pria tua itu sangat suka dengan sifat Chaterine yang sekarang

**********

Terimakasih atas dukungannya!

Yeah, i'm villainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang