23

13.4K 1K 37
                                    

“Chaterine jangan menguji kesabaran ku” ucap Axel sedikit geram

Tangan Axel yang berurat itu sedikit menonjol karena kepalan darinya. Dia tidak suka di diamkan

Axel mencengkram pipi Chaterine dengan sedikit kasar. Ingat! sedikit, dia tidak ingin gadisnya kesakitan

Chaterine menatap netra Axel, dia menyingkirkan tangan Axel yang berada di pipinya kemudian mengalungkan tangannya di leher Axel

“Kenapa baru menemui ku?” akhirnya Chaterine bersuara

Axel tersenyum dan itu menambah nilai ketampanannya. Axel memeluk pinggang Chaterine

“Jadi kamu merindukanku?” tanyanya

“Jawab saja pertanyaanku” suruh Chaterine sambil memutar kedua bola matanya

“Baiklah-baiklah, jadi akhir-akhir ini kekaisaran sedang mengalami masalah dan aku harus turun tangan” jelas Axel

Chaterine berusaha mencari kebohongan di mata Axel, tapi sepertinya pria di depannya ini bersungguh-sungguh

“Aku tidak bermain dengan wanita” seolah mengerti dengan tatapan itu, Axel kembali menambahkan

“Jika tidak percaya, tanya ksatria pribadiku, Frans. Atau datang sendiri ke Ireland” final Axel

“Kenapa? toh, aku juga tidak melarang mu. Kita belum resmi” kompor Chaterine

“Secepatnya, setelah semua selesai” jawab Axel

“Jika kamu terlalu lama, aku akan mencari pria lain” tantang Chaterine

Axel meremas pinggang Chaterine, dia tidak suka mendengar kata yang baru saja keluar dari mulut Chaterine

“Berani?” tanya Axel dan semakin mendekatkan wajahnya

“Tentu, apalagi kamu bukan siapa-sia..hmphh” sebelum menyelesaikan kalimatnya, bibir Chaterine lebih dulu dibungkam

Axel memberikan kecupan lembut di bibir Chaterine. Awalnya Chaterine hanya diam, tapi lama-lama dia terbuai

Hei! dia ini sudah dewasa dan sudah waktunya menikah. Jadi nikmati saja

Lama berciuman, Chaterine memukul dada Axel yang memberi tanda bahwa dia kehabisan nafas

“Dasar brengsek” umpat Chaterine

“Dan kamu menyukainya sayang” Axel kembali menempelkan bibirnya. Itu candu

Axel menggendong Chaterine ala koala, dan berjalan menuju pagar balkon, dia mendudukkan Chaterine disana

Chaterine mengalungkan tangannya dengan kuat di leher Axel, menikmati setiap kecupan. Ternyata ini menyenangkan

Di dunianya dulu, dia tidak sempat berkencan. Miris bukan?

Chaterine melepaskan bibirnya terlebih dahulu

“Sudah, dasar mesum” ucap Chaterine

Axel terkekeh dan tangannya membersihkan sisa saliva di bibir Chaterine

“Manis” ucap Axel

“Ya, aku tahu. Pulanglah, aku ingin tidur” usir Chaterine

Axel kembali menggendong Chaterine, berjalan menuju ke dalam kamar Chaterine dan mendudukkan Chaterine di kasurnya

“Besok aku akan kesini lagi” ucap Axel sambil mengelus surai Chaterine

“Axel, sudah hentikan dan pulanglah" rengek Chaterine

Dia lama-lama takut jika ada yang mengetahui keberadaan Axel

“Bukankah aku akan tidur disini?” goda Axel

“Jangan mimpi!” sewot Chaterine tidak terima

Apa-apanya, resmi saja belum dengan seenaknya dia ingin tidur disini

Sepertinya Axel kecanduan mengerjai Chaterine dan melihat wajah kesalnya. Itu lucu dan menggemaskan di mata Axel

Axel mendorong badan Chaterine dan menindihnya, dia mengambil tangan Chaterine dan dikuncinya

“Hei brengsek, apa yang kamu lakukan” panik Chaterine

“Apakah aku akan di unboxing sebelum waktunya? tidak masalah, tapi masalah. Sial apa-apa ini aku tidak bisa berkutik” batin Chaterine menjerit

“Lepaskan, kubilang lepas!” Chaterine memberontak. Oh ayolah, siapa yang tidak panik jika berada di posisi Chaterine?

Axel diam, kembali mendekatkan wajahnya dan memungut bibir cherry Chaterine. Ini candu baginya

Ciuman merambat ke bawah dam berhenti di leher mulus dan putih milik Chaterine. Axel mengecupnya berulang kali

“Hmpph.. Axel berhenti” Chaterine sebisa mungkin menahan suara bahaya yang akan keluar dari mulutnya

Namun, bukannya mendengarkan Chaterine. Axel malah memberikan gigitan pada leher Chaterine

“Aww, Axel. Itu sakit" Cogil, Axel benar-benar pria gila

Setelah memberikan gigitan di leher Chaterine, Axel menjilatnya dan kembali mengecupnya beberapakali

Axel mengangkat wajahnya dan tersenyum. Dia seperti tidak memiliki dosa ketika tersenyum seperti itu

“Cantik"

Cantik-cantik gundulmu, Chaterine rasanya ingin menebas leher Axel. Tapi mana mungkin dia berani, Axel terlalu dominan!

“Selamat malah gadisku, tidur nyenyak” ucap Axel dan mengecup seluruh wajah Chaterine

Chaterine memejamkan matanya, saat membuka mata Axel sudah hilang

“Mamah, bibir anakmu sudah tidak perawan” ucap Chaterine sambil memegang bibirnya

**********

Terimakasih atas dukungannya!


Yeah, i'm villainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang