36

443 25 9
                                    

Sekarang mereka berdua sudah berada di rumah sakit, luka alvino juga sudah diobati setelah dari makam Aska mereka berdua ke basecamp rc bertemu anak anak

Alvino juga mengucapkan selamat untuk geng mereka yang kali ini memang lagi, meskipun strategi awal mereka tadi tidak terlaksana, dan juga mereka harus menemukan satu pengkhianat di geng mereka tapi syukurlah geng mereka masih menang kali ini

Alvino juga resmi mengatakan kalau geng rc mereka akan aktifkembali, mereka akan aktif kembali meskipun  tidak akan se aktif saat mereka masih kuliah dulu

Setelah selesai alvino juga pergi ke kantor polisi untuk memberikan keterangan, mereka juga sudah mempunya backingan yang kuat dari ayah Aska sendiri yang merupakan seorang jendral dan backingan dari pihak keluarga Ansel yang juga kuat sehingga posisi mereka aman

Mereka bergegas ke ruangan Alvaro, setelah Alvino mendapat telpon dari arga yang mengatakan bahwa Alvaro tidak mau berbicara apapun pada mereka bahkan dia juga takut pada anza dan Arga

Untuk kedua orang tua nya Alvaro mereka sepakat belum memberitahukan jika alvaro berada di rumah sakit, karna mereka ingin menjelaskan dan menyelesaikan masalah mereka dulu karna jika bersama kedua orang tua alvaro tentu akan menjadi lebih rumit

Alvino dan Ansel menerobos pintu ruangan Alvaro dengan cepat
Alvino langsung menghampiri Alvaro dan saat itu juga Alvaro langsung memeluk alvino dengan erat, bahkan alvino merasa sedikit tercekik akan pelukan Alvaro

"Maaf maaf" Alvaro berulang kali mengucap kan kata maaf kepada alvino dengan suaranya yang bergetar dan serak

Anza menghampiri nya dan membisikkan sesuatu ke telinga alvino dengan pelan

"Dari pertama kali bangun dia nyariin lu, Arga udh lelah coba nenangin tapi dia malah takut sama Arga"

Alvino mengangguk mengerti, dia sedikit menundukkan kepalanya untuk membisikkan sesuatu ke alvaro yang masih setia memeluk alvino dengan erat

"Apa yang Ammar ceritainn? Ceritain ke Abang, bisa?" Ucap alvino dengan nada suara yang lembut, semua orang diruangan itu cukup kaget dengan nada suara Alvino, maklum biasanya ngegas Mulu.

Karna alvino paham sekali bagaimana cara pikir Ammar apalagi untuk mempengaruhi pikiran musuh nya, alvino saja itu mudah sekali terpengaruh apalagi seorang alvaro

Alvaro hanya menggelengkan kepalanya, tanpa ada niat menjawab

Mendengar respon alvaro yang seperti itu membuat alvino mengeraskan rahangnya
Rasanya dia ingin kembali membunuh ammar lagi, karna memang tadi dia belum puas menyiksa ammar

Ansel meng-kode Arga meminta penjelasan, Arga menghela nafasnya lalu membuka suara

"Oke gua ceritain dari awal gua otw mobil gua ban nya pecah syukurlah ada temen gua yang berenti terus tukeran mobil yang buat gua lebih cepat sampe daripada kalian, yang ngebuat mereka juga ngga curiga sama kedatangan gua, dan gua langsung masuk aja untungnya lagi sepi ga ada siapa siapa , sampe akhirnya gua denger suara dari satu ruangan gua gatau apa apa, pas gua masuk itu gua ga begitu denger obrolan alvaro Revan gua langsung masuk dan nusuk Revan dari belakang pake gunting rumah sakit dan gua baru sadar gunting itu masih ada cairan alkohol yang nempel karna gua di RS lagi ngebersihin alat alat medis, gua panik banget pas denger Alvaro di sekap karna gua ga bawa apa apa gua refleks bawa gunting itu, mungkin dia shock karna ngeliat gua nusuk Revan di depan matanya yang ngebuat dia ga berani sama gua, mungkin juga sebelum gua datang Ammar ada ngomong aneh aneh dengan alvaro" jelas Arga pada mereka semua, dia menatap alvaro dengan perasaan bersalah

Ngga seharusnya Alvaro sampai terlibat sejauh ini dengan masalah mereka. 

"Terus kenapa tadi lu ninggalin alvaro sendirian?" Tanya anza dengan nada membentak

A.ALVARO[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang