41.

300 22 6
                                    

Sekarang Alvino sudah kembali ke ruangan kerja pribadi nya.setelah dia selesai meeting dengan clientnya dan hasilnya juga cukup memuaskan

Saat alvino sedang sibuk dengan dokumen dokumen penting di atas mejanya tiba tiba saja telepon di atas meja nya berbunyi

"Selamat siang pak, maaf menggangu waktunya disini ada pak Hiro dari PT. .... Company ingin bertemu bapak dan sekarang mereka sudah diatas pak menuju ke ruangan bapak" ucap wanita itu dengan sedikit gugup

"Kenapa kamu langsung nge izinin mereka masuk ke ruangan saya?" Tanya alvino dengan kesal

"M-maaf pak tapi tadi mereka memaksa untuk masuk" ucap wanita itu

Wanita itu semakin dibuat panik ketika dia mendengar alvino berdecak

"Yasudah terimakasih"

"Sama sama pak"

Setelah menutup telpon itu, alvino melepaskan segala pekerjaan yang dia lakukan tadi bersandar pada kursi kantorny.a

"Hiro?"

Cklekkk

Pintu ruangan nya terbuka secara tiba tiba membuat alvino langsung menoleh ke samping melihat seorang pria yang sangat familiar bagi alvino masuk.

pria dengan jas navy itu masuk dengan gaya arogan nya bersama sekretaris pribadi nya

Alvino yang melihat itu tersenyum sinis, namun dia tetap pada posisi duduknya

"Woww, sangat tidak sopan sekali ya ceo dari perusahaan ini" cemooh pria itu dengan gaya sombongnya

Alvino kembali tersenyum mendengar hal dengan posisi yang sama yaitu membelakangi pria itu

Tangannya mengambil rokok di dalam kantong jasnya mengambil satu batang rokok, memantiknya lalu menghisap rokok itu membiarkan asapnya terbang ke atas bersamaan dengan geraman dari pria dibelakang nya yang kesal akan apa yang dilakukan alvino.

Alvino mengambil bungkus rokok beserta korek apinya, menggenggam nya dengan erat di tangan kiri sedangkan rokok miliknya ia pegang di tangan kanan.

Dia beranjak dari duduknya dan berjalan kebelakang tepat ke arah pria dan sekretaris yang masih berdiri itu dengan senyuman manis di wajah nya

Alvino berhenti tepat di hadapan pria yang menatap nya tajam itu lalu menyodorkan bungkus rokok yang dia pegang beserta korek apinya ke arah pria itu

Pria itu tidak bergerak sedikitpun untuk mengambil rokok itu. Justru dia semakin mengepalkan tangan nya dan me atap tajam alvino

Alvino terkekeh dan menurunkan tangannya

"Oh sori. Gua lupa kalau anak mama ga mungkin ngerokok, ga boleh 'kan?" Ucapnya

Suasana ruangan itu semakin panas Bahkan sekretaris yang berada di belakang pria itu juga mundur berapa langkah sambil memegang erat berkas di tangan nya

Pria itu memberi isyarat pada sekretaris itu untuk keluar dan sekretaris itu langsung berjalan keluar dari ruangan pribadi alvino

Alvino yang hanya diam melihat itu lebih memilih sibuk  dengan menghisap benda bernikotin yang sangat ia sukai.

"Oh jadi ini CEO dari PT......... Seorang berandalan yang tiba tiba harus mewarisi perusahaan orang tuanya"

"To the point aja gausah banyak bacot Hiro"

"Loh? Saya kan mah meng survei perusahaan anda, bukan kah perusahaan anda mengajukan kerja sama dengan perusahaan saya?"

"Itu terserah anda, saya hanya mengajak kerja sama mau anda terima atau tidak tidak begitu  berpengaruh apa apa bagi saya, saya hanya berniat bekerja sama dengan perusahaan anda karna orang tua anda meminta bantuan untuk bekerja sama membantu perusahaan anda yang sedang dalam masa kritis nya"

A.ALVARO[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang