40.

409 22 10
                                    

"Woiiii selamat lagiii pens penss alparooo yang paling cakep iniiie apa kabarrr!!!!" Teriakan Alvaro menggema di ruangan kelas yang masih sepi karna memang sekarang masih pagi, dan suasana kelas yang tenang menjadi rusak gara gara alvaro yang baru saja masuk kekelas nya dengan menggendong tas di satu bahunya, almet sekolah yang tidak dia kancing dan rambut yang acak acakan sangat menampilkan seorang badboy sekolah namun image nya hancur hanya karna satu cengiran khas nya yang terlihat bodoh.

Bughh

"Awww apa apaan sii dinn" gerutu Alvaro saat salah satu cewe dengan nametag bertuliskan "Dinda Kirana" di almetnya. Pasalnya dia yang sedang asyik melamun dikagetkan dengan alvaro yang tiba tiba masuk, membuatnya refleks melempar buku paket yang lumayan tebal itu ke Alvaro

"Suara lu kecilin bego!!" Bentak Dinda

"Iya ganggu aja luuu orang mau lanjut turu" lanjut alesha dengan sinis

"Wehh selow dong maapin yak" ucap Alvaro dengan cengengesan dia menggaruk tengkuknya meskipun sama sekali tidak gatal.

"Lu pada liat Farrel, Nathan, atau dappan kaga?" Tanya Alvaro mengalihkan topik, meskipun memang benar dia ingin tau keberadaan ketiga sohibnya itu karna tumben sekali pagi pagi seperti ini mereka tidak ada dikelas

Para cewe cewe disana serempak mengangkat bahu mereka singkat tanda tidak tau sedangkan salah satu cowo diana angkat suara

"Ada, tadi di panggil mam Ani karna ada masalah keknya" jawab Ari

Alvaro mengerutkan dahinya

'masalah?masalah apa?'

Dia kemudian mengucapkan terimakasih pada Ari kemudian dia melempar tasnya asal, lalu berlari keluar kelas mencari 3 sohibnya itu

Saat dia masih celingak celinguk pandangan nya melihat ke depan ruang guru dimana teman temannya itu sedang berbicara dengan mam Ani, membuat alvaro memilih untuk menunggu saja disini karna jika dia ikut ikutan kesana tentunya mam Ani akan meng interogasi nya karna sudah izin sakit cukup lama

Dia hanya menyibukkan diri dengan tegak di dekat teras lantai 2, lalu sesekali bersiul untuk membuat waktu berjalan lebih cepat

"Ekhmm alvaro?" Suara lembut dari seorang perempuan berhasil membuat Alvaro menoleh kebelakang ke asal suara itu

"Iya?" Dia menatap penuh kebingungan perempuan yang berdiri di belakang nya itu

Dia menatap penuh curiga perempuan dengan name tag "Ciara" dengan rambut lurus sebahu riasan wajah yang cukup tebal dan ya biasa saja sebenarnya bagi alvaro.

Karna baginya yang tercantik adalah sang mantan kekasih nya.

Ciara yang ditatap seperti itu langsung seketika gugup sendiri. Namun hal itu cepat cepat disadari juga oleh alvaro sehingga membuat nya berdeham cukup keras

"Maksud gua kenapa lu manggil gua?" Tanya Alvaro to the point

"Eh ini var, Kakak aku itu satu univ sama Abang mu kan itu kan alvino nah kebetulan ada acara di univ itu kakak aku terlibat Kaka aku masih butuh alumni yang bisa ngasih arahan gitu lah nanti ah aku ngga ngerti juga tapi kamu paham kan maksud aku?" Tanya Ciara memastikan namun Alvaro justru menggeleng singkat

"Ngga, ga paham gua" jawab Alvaro singkat

Ciara kembali menghela nafas nya

"Gini loh var, aku mah minta no Abang mu boleh ga? Buat dikasih ke kakak ku biar mereka komunikasi gitu soal acara itu soalnya waktunya mepet dan kayaknya dari semua alumni Abang mu paling tepat deh" ucap ciara dengan senyum manis di ujung kalimatnya

A.ALVARO[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang