Sahabat Arga

407 8 0
                                    

Arga sekarang berada di kantornya, dia bekerja dan melihat layar laptop tapi pikirannya bukan pada kerjaannya melainkan pada Anna. Entah kenapa perubahan Anna membuatnya tak tenang.

Sejak tadi Arga gelisah tak menentu memikirkan semua yang terjadi pada Anna. Apalagi Anna yang sudah merasakan minuman beralkohol membuat Arga semakin gelisah apa yang terjadi pada Anna sebenarnya.

Andai kata Anna merindukan dirinya tapi setidaknya Anna tak perlu merasakan minuman beralkohol itu. Anna benar-benar membuatnya frustasi.

Di saat ia sibuk memikirkan perubahan Anna, suara ketukan dari luar membuat Arga langsung menegakkan tubuhnya dan mengeluarkan aura dinginnya seperti biasa.

"Masuk" ucap Arga sembari melihat laptop.

Pintu ruangan terbuka, ternyata yang datang Glen Ferdi sahabat Arga sejak masa SMA. Glen mempunyai showroom sendiri yang dia bangun dari hasil uang kerja kerasnya selama ia menjadi seorang pegawai di sebuah perusahaan pertambangan, yang awalnya Glen seorang pegawai tapi kini dia menjadi pengusaha sukses sama seperti Arga.

"Oh ternyata kau, ada apa kau kesini" tanya Arga.

"Tidak ada apa-apa aku hanya ingin bertemu denganmu saja, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu" jawab Glen sembari duduk di depan meja kerja Arga.

"Apa yang ingin kau katakan" tanya Arga.

"Kemarin malam aku melihat Anna datang ke sebuah Klup malam" ucap Glen pertama kali membuat Arga langsung mendongakkan kepalanya melihat Glen duduk di depannya.

"Apakah kau tau, dia minum alkohol hingga habis satu botol setengah. Tapi beruntung yang setengahnya lagi tidak di minum Karna dia langsung tertidur di sofa" lanjut Glen.

"Kau tidak berbuat apa-apa dengannya" tanya Arga pada Glen, secara Glen sedikit hiper sex jika melihat wanita yang sudah mabuk. Jika sudah begitu Glen akan dengan senang hati membuat wanita itu mendesah kenikmatan walaupun tanpa seizin si wanita.

"Apa kau gila, tidak mungkin aku melakukannya pada keponakanmu aku juga sadar diri. Dasar badebah gila" gerutu Glen yang tak senang jika dirinya dituduh berbuat yang tidak-tidak dengan Anna.

Arga menghela nafas kasar dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, memijit Kepala yang terasa berdenyut sejak tadi. Ternyata Glen melihat Anna yang sedang mabuk berat di Klup malam.

"Apa kau tau siapa yang mengantarkan Anna pulang dari Klup" tanya Arga.

"Aku yang mengantarkannya, saat anna sedang tidur aku langsung menggendongnya ke mobil dan mengantarkannya ke rumah kak Rey. Tapi saat di pertengahan jalan Anna bangun dan meracau sendiri tapi anehnya dia menyebut namamu terus, dan pada saat aku ingin mengantarkannya sampai depan rumah ternyata dia menolak untuk tidak aku antar dan akhirnya dia sendiri yang berjalan sempoyongan sampai rumah" Glen menjelaskan kisah semalam dengan Anna.

Lagi dan lagi Arga menghela nafas beratnya, dia juga baru mengetahui ternyata yang mengantarkan Anna adalah Glen sahabatnya sendiri.

Tapi beruntung yang mengantarkan Anna adalah Glen andai yang mengantarkannya adalah orang lain pasti sampai sekarang Anna tak kunjung pulang.

"Terima kasih sudah mengantarkan keponakan ku pulang" ucap Arga.

"Hm sama-sama, hanya itu yang ingin aku katakan padamu. Tolong jaga Anna sepertinya dia ingin sekali dekat dengan mu sampai-sampai dia meracau menyebut namamu dalam keadaan mabuk" pesan Glen. Pria tampan itu berdiri dan segera meninggalkan Arga seorang diri.

Sementara Arga terdiam mendengar pesan yang di sampaikan Glen padanya, Glen tau Arga sekarang mulai menjauh dari Anna tapi Glen tak pernah ikut campur dalam masalah Arga tapi Glen hanya memberikan sedikit pesan singkat saja pada Arga agar sahabatnya itu sadar apa yang sudah Arga lakukan itu salah.

*******

Siang harinya seperti biasa Arga menyempatkan dirinya ke rumah Alexa untuk melihat keadaan Alexa sudah katanya sudah membaik. Alexa mengirimkan Arga pesan jika Arga harus datang ke rumahnya.

Arga datang tidak dengan tangan kosong, dia membawa makanan dan buah-buahan yang dia beli di supermarket.

"Sayang akhirnya kau datang juga, aku sangat merindukanmu" ucap Alexa.

"Iya aku juga merindukanmu, bagaimana Bokong mu apa sudah lebih baik" tanya Arga.

"Lumayan"

Arga meletakkan buah dan makanan yang dia beli tadi lalu ikut duduk di ranjang tepat berhadapan dengan Alexa.

"Kau sudah makan sayang" tanya Arga.

"Tadi sudah, tapi aku hanya makan bubur saja dan itu tidak mengenyangkan perutku" jawab Alexa.

"Baiklah, sekarang kamu makan denganku." Ujar Arga. Pria dewasa itu mengambil makanan dan membukanya lalu menyuapi Alexa dengan romantis.

"Ayo sayang buka mulutmu dan makanlah" Alexa langsung membuka mulut dan menerima suapan pertama Arga.

Suapana demi suapan Alexa menerima makanan dari Arga hingga beberapa menit kemudian makanan itu pun habis tak tersisa. Alexa mengambil air putih yang sudah tersedia sejak tadi lalu meminumnya hingga tandas.

"Cepatlah sembuh Alexa" kata Arga yang di jawab anggukan kepala oleh Alexa.

Arga teringat jika nanti sore ia akan mampir ke makan sang istri tercinta, sudah sangat lama rasanya Arga tak kesana jadi nanti sore sepulang kerja Arga akan mampir me makan istrinya.

"O iya, nanti sore aku tidak bisa

mampir ke sini Karna aku harus ke makam istriku, sudah sangat lama aku tidak ke sana jadi nanti sore aku akan mampir sebentar lalu pulang" ucap Arga memberitahu.

Alexa sedikit tak menyukai jika Arga mampir ke makam mendiang istrinya, Karna ia paling benci karna setiap Arga ke sana pria itu selalu teringat akan kenangan mendiang istrinya.

"Hm baiklah" jawab Alexa dengan keterpaksaan.

"Oke, aku akan pergi ke kantor untuk menyelesaikan sedikit kerjaan ku. Sampai nanti" pamit Arga pada Alexa. Pria itu mengecup dahi Alexa barulah dia benar-benar pergi dari rumah Alexa.

*****

Di rumah yang besar, Anna sedang menghubungi orang tuanya sejak tadi orang tuanya tak mengangkat panggilan darinya.

Sebegitu sibuknya kah Rey dan Sonya sampai mereka tak bisa mengangkat panggilan dari Anna, tapi Anna berusaha mengerti Karna memang orang tuanya orang yang sangat sibuk.

"Anna bosan di rumah terus" gumamnya seorang diri.

Dari belakang bi Marni datang dan menyapa Anna yang sedang duduk.

"Non Anna, kenapa TV nya tidak di nyalakan" tanya bi Marni.

"Lagi malas bik" jawab Anna, bibi Marni mengangguk mengerti.

Terlintas di benak bi Marni bagaimana jika Anna dia ajak menyibukkan diri, contohnya seperti menanam bunga atau tanaman yang lainnya pasti Anna tak akan bosan setiap hari di rumah.

"Non Anna mau ikut bibi tidak, kita taman bunga di belakang rumah" ajak bi Marni.

Anna terdiam cukup lama, seperti akan sangat menyenangkan jika Anna ikut bekerja dengan bibi Marni.

"Sepertinya ide yang bagus bi, ya sudah Anna ikut bibi deh dari pada bosan sendiri di rumah" kata Anna.

Bi Marni tersenyum lebar mendengarnya, lalu bi Marni segera berjalan lebih dulu ke taman belakang rumah yang di ikuti Anna dari belakang.

Uncle Arga i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang