Jangan Melarang Ku

560 4 0
                                    

Uncle, ini ponsel mu. Aku sudah bicara dengan orang tuaku" Anna memberikan ponsel milik Arga.

Arga menerimanya. "Apakah kau sudah sarapan" tanya Arga basa basi.

"Sudah" jawab Anna singkat dan padat, lalu tanpa mengatakan apapun lagi dia pergi begitu saja. Akan tetapi tidak semudah itu pergi dari Arga, pria dewasa itu memegang tangan Anna dia akan bicara sebentar dengan Anna.

"Kau tidak apa-apa, apa uncle semalam mengatakan yang membuat hati mu sakit. Kalau memang iya maafkan uncle, uncle semalam mabuk kepala uncle rasanya ingin pecah Karna saking sakitnya" ujar Arga.

Anna diam, tapi diamnya Anna sambil mengingat apa yang di katakan Arga padanya semalam dan itu membuat hatinya berdenyut nyeri jika mengingatnya kembali.

"Entahlah, aku tak mengingat apapun semalam. Aku hanya ingin sendiri dulu tolong lepaskan tangan ku" jawab Anna sembari melihat pergelangan tangannya di pegang dengan tangan kasar Arga.

Arga melepaskannya dan mengangguk kecil, lalu ia mempersilahkan Anna pergi dari hadapannya. Hingga Anna sampai di atas tiba-tiba suara Arga membuat Anna berhenti seketika dan memasang telinga mendengar apa yang di katakan Arga.

"Tolong jangan memanggil dirimu dengan sebutan aku, panggil dirimu seperti biasanya. Mengerti" pesan Arga pada Anna. Jujur Arga tak suka dengan Anna yang memanggil dirinya sendiri dengan sebutan aku, dia ingin Anna memanggil dirinya dengan namanya gadis itu sendiri.

"Uncle, aku sudah katakan jangan melarang-larang ku seperti ini. Orang tua ku saja tidak melarang ku lalu kenapa kau melarang ku seolah kau benar-benar orang terdekat ku yang tidak boleh ini dan itu, aku

hanya berusaha melepaskan semuanya dari hatiku" ucap Anna panjang lebar.

"Apa maksudmu berkata seperti itu" Arga sungguh tak mengerti apa yang di ucapkan Anna barusan.

"Aku tak perlu menjelaskannya, mungkin kau akan mengerti dengan sendirinya suatu saat nanti" jawab Anna, lalu tak lama kemudian Anna kembali melanjutkan jalannya menuju balkon lantai dua. Dia akan memenangkan hatinya di sana.

Arga yang di tinggal mengerutkan dahinya memikirkan apa yang di katakan Anna tadi, sungguh dia tak mengerti apa yang di maksud Anna. Tapi yang pasti kata-kata Anna seperti berupa kode untuknya.

Tak ingin lagi membuat kepalanya sakit Arga pun melanjutkan jalannya menunju kamar, pria tampan itu akan membersihkan diri sebelum pergi ke rumah Alexa. Ya seperti biasa Arga akan pergi ke rumah kekasih sebenar hanya untuk melihat keadaan Alexa.

****"

20 menit lamanya Arga membersihkan diri akhirnya Arga pun selesai, dan saat ingin meninggalkan kamar tiba-tiba ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk.

Buru-buru Arga mengambilnya di saku celana dasar dan melihat siapa yang menghubunginya.

"Ternyata Alexa" gumam Arga, secepat kilat Arga mengangkat panggilan Alexa.

"Halo sayang" ucap Arga sembari melanjutkan jalannya menunju pintu utama.

"Jam berapa kau datang ke sini sayang, apa kau tahu aku sudah menunggu mu dari tadi" tanya Alexa.

"Sabar sayang, aku akan segera datang. Tunggu ya" jawab Arga, kini pria tampan itu sudah berada di dalam mobilnya da bersiap untuk pergi.

"Baiklah aku akan menunggumu" balas Alexa, setelah mengatakan itu panggilan mereka pun berakhir Arga segera menghidupkan mesin mobil dan perlahan melajukan mobilnya keluar rumah.

Dari atas balkon lantai dua, Anna melihat mobil Arga yang perlahan menjauh dari rumahnya, beruntung Anna tidak mendengar apa yang di bicarakan Arga dengan Alexa dari atas balkon, jika Anna mendengar entah apa yang terjadi setelah ini.

Di sini Anna tidak mengetahui jika Arga dan Alexa menjalin hubungan sejak dua bulan yang lalu tapi Arga begitu pandai menyembunyikan hubungannya dari Anna.

Saat Anna sedang melamun ponsel Anna berbunyi tapi bukan panggilan masuk melainkan satu pesan yang masuk ke ponselnya. Dengan sigap Anna memanggil ponselnya dan membaca isi pesan tersebut.

Ternyata yang mengirim pesan adalah temannya yang berada di Jerman, temannya akan pulang besok dan dia juga mengatakan jika Anna harus datang ke bandara untuk menjemputnya sekalian mereka akan jalan-jalan bersama besok.

Anna tersenyum lebar mendengar kepulangan temannya, dengan senang hati Anna akan datang menjemput temannya itu di bandara.

********

Tak membutuhkan waktu lama, Arga sampai juga di depan rumah Alexa. Pria itu turun dari mobil sedikit berlari ke pintu rumah. Belum juga sampai di pintu ternyata pintu rumah itu terbuka lebar Karna seorang wanita paruh baya membuka pintu utama rumah Alexa.

"Bibi" gumam Arga saat melihat orang tua Alexa di depan pintu.

"Ayah, akhirnya calon menantu ku datang juga. Bagaimana kabarmu Arga apakah baik-baik saja, kau terlihat semakin berotot sekarang ya" ucap Helena.

"Iya bibi, aku sering berolahraga akhir-akhir ini. Lalu bibi bagaimana kabarmu, kau tampak kurus sekali bibi" tanya Arga basa basi.

"Kau tau sendiri Arga, aku sering bertengkar dengan suami ku, bahkan sekarang bibi mu ini sudah jadi janda. Suamiku ternyata punya wanita lain di luar kota, jadi aku memutuskan untuk kembali ke ini dan tidak akan datang lagi menemui mantan suamiku itu" jelas Helena panjang lebar.

"Walaupun kita tidak bercerai tapi aku tetap tidak mau kembali lagi dengannya" lanjut Helena.

Arga mengangguk mengerti. " Semua pria hidung belang pasti akan banyak simpanan bibi, sabarkan saja hatimu dan sekarang fokuslah pada kesehatanmu. Tubuhmu tanpak kurus sekali" ujad Arga mengingatkan Helena.

"Baiklah aku mengerti itu, apa kau mau menemui Alexa dia sedang menunggu mu di dalam" ucap Helena.

Arga mengangguk, lalu dia melewati Helena dan begitu saja dan berlari ke arah tangga yang mana kamar Alexa berada di lantai dua.

Begitu sampai di depan kamar Alexa, tanpa basa basi Arga langsung membuka kamar Alexa dan betapa kagetnya Arga melihat Alexa yang tengah memakai baju di depan lemarinya yang besar itu.

Arga menelan slivanya susah payah melihat betapa seksinya tubuh Alexa, ingin rasanya Arga menggempur Alexa tapi sayang Arga tak bisa Karna Alexa sedang sakit.

"Sayang, akhirnya kau datang juga. Aku sangat merindukanmu. Tolong tutup pintunya" ucap Alexa sembari memakai pakaian seksinya di
depan Arga.

Dengan cepat Arga masuk dan menutup pintu kamar Alexa, lalu perlahan mendekati Alexa yang tengah memakai baju di depannya.

"Kau sangat seksi sayang, aku sungguh tidak tahan melihatnya" ucap Arga. Kini Arga sudah berdiri di hadapan Alexa dengan mata yang sudah berkabut gairah.

Alexa mengerti apa yang di inginkan Arga sekarang, sudah pasti sebuah kenikmatan yang tiada Tara tetapi sayang untuk saat ini Alexa dan Arga harus menahannya dulu.

"Kau harus menahannya sayang sampai aku sembuh, oh atau kau mau aku melakukannya dengan mulutku" tawaran Alexa membuat Arga tanpa pikir panjang menyetujui apa yang di katakan Alexa.

"Boleh jika kau memaksa sayang" ucap Arga.

"Oh tentu saja aku memaksa" ucap Alexa.

Lalu terjadilah seperti apa yang di katakan Alexa tadi, dia memainkan pusaka Arga dengan mulutnya sambil sesekali mengocok milik Arga.

Uncle Arga i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang