Arga berdiri sambil menyandarkan punggungnya di pintu mobil, memakai kaca mata hitam agar terlihat lebih keren. Pria tampan itu sedari tadi melihat ke arah gedung tersebut apakah Anna sudah terlihat atau belum tapi setelah ia lihat belum ada tanda-tanda Anna yang muncul di depan matanya.
Pria itu akan menunggu sampai Anna selesai mendaftarkan diri di kampus.
Jujur Arga penasaran dengan alasan Anna yang sebenarnya ingin kuliah, dan kenapa waktunya sangat tiba-tiba sekali. Arga juga merasa jika Anna kuliah karna perkara kemarin, tapi rasa penasarannya itu akan terjawab setelah Anna keluar dari gedung kampus tersebut.
********
Di tempat lain, Tari baru saja selesai dengan ritual mandinya. Gadis itu juga sudah berpakaian rapi serta rambut yang di ikat satu.
Ia sedikit memolesi bedak tipis di wajahnya agar terlihat cantik, setelah selesai Tari mengambil ponselnya yang berada di atas meja dan menghubungi Anna Sahabatnya.
Dering pertama berbunyi tapi tidak di angkat oleh Anna, Tari pun mencobanya lagi tapi tetap sama Anna tidak mengangkat panggilannya.
"Anna, kemana ya?, Kenapa dia tidak mengangkat panggilanku" gumam Tari.
Tari mencoba menghubungi Anna kembali tapi masih tetap sama Anna tidak mengangkatnya, alhasil Tari tidak jadi menghubungi Anna dan memilih keluar dari kamar.
Ting.
Bunyi pesan yang masuk ke ponsel Tari membuat gadis itu berhenti sejenak di undakkan anak tangga. Ia melihat pesan yang di kirim seseorang itu sebentar untuk membacanya, Tari berharap Anna yang mengirimkannya pesan.
Setelah ponsel Tari berada di tangannya buru-buru gadis itu membuka pesan tersebut yang ternyata pengirimnya nomor tidak di kenal.
[Hay cantik, jangan lupa dengan janjimu kemarin. Temui aku Klup malam pagi ini karena kita akan melakukan sesuatu yang menyenangkan]
Begitulah isi pesan yang di kirimkan seseorang itu hingga membuat Tari mengumpat membacanya. Kenapa tidak, sudah jelas sekali yang mengirimkan pesan itu adalah Glen karena kemarin sebelum ia dan Anna pergi Glen sempat mengingatkannya akan janji yang dia katakan kemarin jika Tari akan memenuhi keinginan Glen dan akan datang besok paginya ke sini.
"Dasar pria gila" gerutunya sembari memasukkan ponselnya ke saku celana.
Lalu Tari melanjutkan kembali jalannya menuju meja makan, selama perjalanan menuju meja makan para pelayan di rumah Tari menyapa anak majikannya dan Tari membalasnya dengan senyuman dan anggukan kepala.
Hingga tak berapa lama Tari pun sampai di meja makan dan langsung mendudukkan bokongnya di kursi. Di meja makan itu sudah ada kedua orang tuannya yang baru saja mengambil beberapa potong roti dan selai.
"Pagi Mommy Deddy" sapa Tari.
"Pagi nak, ini makanlah roti sandwich kesukaanmu Mommy membuatnya khusus untukmu sayang" mama Tari memberikan roti sandwich itu di hadapan anaknya.
Tari dengan sigap menerima dan mulai memakannya.
Sedangkan papa Tari menatap anaknya dengan mata menyipit, sebab apa?, Sebab papa Tari sudah mengetahui anaknya yang sudah tidak perawan lagi.
Awalnya papa Tari tak berniat untuk mencaritahu, tetapi karena ia merasa jawaban Anna dan Tari sedikit membuatnya curiga jadi Papa Tari akan mencaritahu dengan menyuruh orang kepercayaannya, setelah berhasil mendapatkan semua apa yang di lakukan Tari semalam Papa Tari pun langsung emosi dan berniat akan membunuh pelaku yang sudah membuat anaknya tidak perawan lagi.
Akan tetapi niatnya itu ia urungkan karena ia ingin membuat Tari mengaku dengan sendirinya jika anaknya sudah berbohong padanya dan membawa langsung pria yang sudah membuat Tari tidak perawan lagi ke hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Arga i love you
De TodoSiapa sangka gadis cantik yang bernama Anna Ercelia mahalini menyukai adik Papanya sendiri yang terpaut usia empat belas tahun jaraknya. Anna, gadis remaja berusia delapan belas tahun yang baru saja lulus sekolah menengah atas. Sejak ia berusia Lima...