pagi-pagi sekali, Anna terbangun dari tidurnya karna rasa mual yang menerjang di bagian perutnya. Karna efek Anna minum terlalu banyak di klup semalam jadi pagi harinya Anna memuntahkan isi perutnya.
Gadis cantik itu berlari secepat kilat ke kamar mandi dan bahkan dia lupa jika dia tengah di kamar Arga. Begitu sampai di wastafel langsung saja Anna memuntahkan isi perutnya yang sudah terasa mual sejak baru bangun tidur tadi.
Suara muntahan yang Anna di keluarkan membuat bi Marni yang sedang mengepel lantai berlari tergopoh-gopoh ke kamar Arga. Bi Marni memang kebetulan mengepel lantai tepat di depan pintu kamar Arga jadi suara apapun bi Marni bisa mendengarnya dan berhubung pintu kamar Arga tidak tertutup rapat jadi suara muntahan Anna terdengar nyaring dari luar.
Begitu sampai di kamar mandi, dengan cepat bi Marni mengambil tisu lalu memberikannya pada Anna yang sedang mengeluarkan isi perutnya itu.
"Non, bibi pijit belakang lehernya ya" tawar bi Marni, Anna menjawabnya dengan anggukan kepala. Lalu bi Marni mulai memijit tengkuk Anna dengan minyak kayu putih yang sebelumnya sudah di berikan Arga.
Yap, Arga sudah mengatakannya pada bi Marni jika pagi-pagi sekali Anna pasti mual dan perutnya harus di gosok dengan minyak kayu putih.
Setelah perut Anna terasa lega barulah bi Marni berhenti dan melihat Anna yang nafas terasa sesak sehabis muntah. "Non sudah mendingan" tanya bi Marni.
"Sudah bik, bibi tumben ke kamar Anna tidak seperti biasanya" tanya Anna.
"Iya non maaf ya, soalnya tadi den Arga mengakan pada bibi jika non bakalan muntah karna efek non Anna minum alkohol, lalu den Arga juga mengatakan kalau bibi harus berikan ini di bagian perut dan belakang lehernya non Anna" jawab
bi Marni menjelaskan pada Anna."Uncle memberikan ini buat Anna, ada apa denganya biasanya juga tidak" gumam Anna yang masih di dengar jelas oleh bi Marni.
Mendengar gumaman Anna bi Marni pun menjelaskan kepergian Arga ke kota London tadi pagi dan Arga berpesan pada bi Marni jika ia Anna harus di berikan minyak kayu putih di bagian perut dan belakang lehernya.
Seperti tersambar petir di siang bolong setelah mendengar apa yang jelaskan bi Marni, sungguh Anna tidak mengetahui Arga jika Arga pergi ke London hari ini bahkan selama satu minggu ini dia bertukar kabar dengan kedua orang tuanya, orang tuanya tidak memberitahu tentang Arga yang pergi ke London.
"Mengapa kau tidak membertahuku uncle, segitu tak inginnya uncle bicara denganku. Walaupun satu minggu kau terlihat aneh belakangan ini tapi kenapa kau tidak bicara padaku walaupun sebentar saja. setidaknya pamitlah sebentar padaku jika kau ingin pergi jadi respon ku mendengar kau pergi tak akan seperti ini" kata Anna dalam hati, tiba-tiba saja hati gadis itu merasa tak kuat mendengar Arga pergi padahal selama satu minggu ini Anna mati-matian tidak memperlihatkan dirinya pada Arga tapi kenapa setelah mendengar Arga pergi Anna merasa takut di tinggal sendiri di rumahnya yang besar ini.
"Kau sungguh bukan uncle Arga ku yang dulu, kau bener-benar tidak menyangiku lagi" lanjut Anna dalam hati.
Anna menghela nafas kasar. " Baiklah bi tidak apa-apa, Anna mau mandi, bibi keluarlah dulu" ucap Anna
"Baik non, em tapi sepertinya non Anna harus mandi di kamar non deh soalnya ini kamar mandi den Arga non" ujar bi Marni.
Dahi Anna berkerut mendengar ucapan bi Marni, lalu satu detik kemudian matanya melihat semua yang ada di depannya. Seperti yang di katakan bi Marni Anna ternyata ada di kamar mandi Arga dan itu berarti semalam Anna tidur di kamar Arga,
tebaknya dalam hati.
"Jadi Anna tidur di kamar uncle Arga ya bi" tanya Anna pada bi Marni, Anna semalam memang tak sadar jika ia di bawa Arga ke kamar sebab matanya saat itu sedang tertutup dan ia pun antara sadar tak sadar.
"Kalo non tidak tidur semalam di disini tidak mungkin non Anna berada di sini, benerkan" jawab bi Marni.
"Aah, benar juga. Tapi kenapa uncle tidak membawaku ke kamar ku saja kenapa harus di kamarnya ya" tanya Anna pada diri sendiri.
"kalau itu bi Marni kurang tau non, kangen mungkin itu non hehe" jawab bi Marni asal sambil menyegir kuda.
Anna tak lagi bertanya, kini kepala gadis itu di penuhi tanda tanya mengapa Arga tidak membawanya ke kamar dan berkemungkinan dirinya tidur satu ranjang dengan Arga bukan.
Bi Marni keluar dari kamar, dia meninggalkan Anna yang sedang melamun seorang diri di kamar mandi tersebut. Tak lama setelah bi Marni keluar dari kamar mandi, Anna pun ikut keluar dengan berlari sekencang mungkin menuju kamarnya yang berada di lantai dua.
Begitu sampai di kamar, Anna segera mengeluarkan ponselnya yang berada di saku celana lalu memulai panggilan kepada Papanya.
Panggilan pertama langsung di
angkat oleh Rey. "Good morning princess" ucap Rey pertama kali. "Morning Pa, Hm Papa lagi apa" tanya Anna basa basi."Papa di hotel sayang, Mama mu juga ada di sini. O ya kau sedang apa? apa kau sudah sarapan" tanya Rey. "Belum Pa, tapi Anna bakalan sarapan nanti" jawab Anna.
"O ya sudah, apa kau mau bicara dengan Mamamu"
"Nanti saja Pa, soalnya ada sesuatu yang mau Anna tanyakan sama Papa" tolak Anna yang tak ingin dulu bicara dengan Mamanya karna dia ingin menanyakan tentang Arga terlebih dahulu.
"Boleh, apa yang kau tanyakan sayang"
"Mengapa Papa tidak membertahu Anna tentang kepergian uncle Arga, segitunya kah Papa tidak ingin memberikatahunya pada Anna?, Padahal satu minggu ini Anna sering menghubungi kalian tapi kenapa tak ada satu orang pun membertahu Anna" tanya Anna pada Rey, di sebrang telepon Rey terdiam tak harus menjawabnya bagaimana.
"Maafkan Papa nak, jujur sebenarnya Papa Mama ingin sekali membertahumu tapi Arga melarang untuk tidak membertahu mu dulu" jawab Rey jujur.
"Anna sudah bisa menebaknya Pa, ya sudah Anna harus mandi dulu soalnya Anna mau jalan sama teman Anna" Tanpa mendengar jawaban Rey, Anna langsung mematikan panggilannya secara sepihak tanpa bicara dengan Mamanya terlebih dahulu.
Bukan Anna tak ingin bicara pada Mamanya tapi ia sedikit kecewa dengan kedua orang tuanya kenapa malah ikut menyimpan rahasia jika tentang kepergian Arga. Tak taukah mereka Anna hanya sendiri di sini dan jika terjadi sesuatu pada Anna siapa nantinya yang akan melindungin Anna dari orang-orang jahat di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Arga i love you
عشوائيSiapa sangka gadis cantik yang bernama Anna Ercelia mahalini menyukai adik Papanya sendiri yang terpaut usia empat belas tahun jaraknya. Anna, gadis remaja berusia delapan belas tahun yang baru saja lulus sekolah menengah atas. Sejak ia berusia Lima...