Berbohong

344 9 0
                                    

"Apa sekarang dia ada di sana' tanya Arga datar.

"Tadi sih ada, tapi aku membiarkannya pergi dengan temannya. Ya untung-untung dia pulang" jawab Glen jujur, pria itu juga sebenarnya tak yakin kalau Anna akan pulang karna tadi Anna mengatakan jika ia tak ingin mendengar nama Arga, dari sanalah Glen tak yakin jika Anna datang ke rumah karna gadis itu sedang ada masalah dengan Arga.

"Bocah itu selalu saja membuatku sakit kepala" gumam Arga.

"Apa katamu" tanya Glen yang ternyata mendengar gumaman Arga walau tak begitu jelas.

"Tidak ada, tadi kau mengatakan jika Anna pergi dengan temannya bukan kalau aku boleh tau Anna pergi dengan temannya yang mana pria atau wanita" tanya Arga penasaran.

"Wanita, Dia pergi dengan temannya yang bernama Tari. Semalam aku dan-" ucapan Glen terhenti karna Arga mematikan panggilannya lebih dulu.

Ternyata pria itu bernafas lega karna keponakannya pergi dengan Tari yaitu teman Anna sendiri, ia berharap Tari mengantarkannya pulang ke rumah Rey. Arga tak mau menghubungi Anna karna gadis itu tengah merajuk padanya, makanya itu Arga tidak ingin bicara lebih dulu pada keponakannya.

******
Di sisi lain, Anna dan Tari sedang berada di taxi yang tadi Anna pesan saat mereka pergi dari klup tersebut. Selama perjalanan Tari tidak menceritakan apapun tentang dirinya yang semalam menghabiskan waktu dengan Glen.

Ia merasa kejadian semalam itu adalah privasinya dan tak perlu di umbarkan walaupun dengan temannya sendiri.

"Kau kenapa lagi dengan uncle Arga An?" tanya Tari tanpa melihat sang empunya.

"Aku sudah katakan, jangan bahas dia aku sangat membencinya" jawab Anna datar.

"Ya ya baiklah, kau selalu saja begitu tidak perah mau cerita apapun masalah mu denganku" ujar Tari.

Setelah beberapa saat terdiam Anna teringat jika Tari ingin menceritakan kenapa Tari bisa berada di klup malam tadi, ia menoleh ke arah Tari yang sedang melihat ke arah luar jendela. Baju kusut dan rambut yang sedikit berantakan itu membuat Anna bertanya-tanya ada apa dengan Tari.

"Tar, tadi kau ingin mengatakan sesuatu tentang dirimu yang berada di klup malam itu kan" tanya Anna.

Seketika Tari menelan slivanya susah payah, ahh ternyata Anna masih saja mengingatnya batin Tari.

"Hm, sebenarnya aku tidak ingin mengatakannya padamu karna menurutku cerita yang akan aku ceritakan padamu itu sedikit privasi bagiku, tapi karna kamu masih mengingatnya aku akan mengatakannya pada mu" jawab Tari.

"Oh tentu saja aku mengingatnya" balas Anna.

Tari menghela nafasnya sebelum cerita, ia sedikit malu menceritakan hal pribadinya tapi ya sudahlah karna Anna temannya mau tak mau ia harus cerita. Tari menceritakan jika dirinya tadi malam hampir saja di perkosa dengan seorang pria di klup malam, lalu ia malah melarikan diri di jalur yang salah dan bertemu dengan Glen sahabat Arga. Dan tak lupa tari menceritakan dimana dirinya membuat perjanjian dengan Glen jika Tari akan memberikan apapun yang Glen inginkan hingga terjadilah dimana Tari yang sudah di unboxing lebih dulu dengan Arga, dan saat meceritakan di bagian terinti Tari bicara seperti berbisik karna tidak mau sopir di depan mendengarnya.

"Apa?" Reflek Anna kaget karna Tari sudah tidak perawan lagi dan lebih parahnya lagi Tari di unboxing dengan sahabat Arga sendiri.

Anna geleng kepala setelah mendengarnya. "Oh astaga Tari apa kau sudah gila, kalau kau hamil bagaimana siapa yang akan bertanggung jawab Tar, ya ampun aku sampai merinding mendengarnya" ujar Anna seakan tak percaya setelah mendengar Tari yang sudah unboxing dengan Glen.

"Kau tenang saja An, aku tidak akan hamil karna dia menembaknya dari luar. Kau tau tidak dia begitu perkasa main di atasku dan asal kau tau rasanya aku seperti melayang di atas awan setelah merasakannya" tutur Tari, sopir taxi itu mendengarnya hanya diam saja karna cerita-cerita seperti itu sudah terbiasa ia dengar dari berbagai kalangan dan beberapa penumpang yang dia jemput di klip malam.

Anna melongos mendengar pengakuan sahabatnya itu, Tari sungguh membuat Anna geleng kepala.

"Tar, aku masih polos jangan kau berkata terlalu terbuka padaku" sahut Anna.

"Haiiss,.. kau ini. Terlalu lambat untuk dewasa" gumam Tari, lalu Tari pun melihat ke arah luar jendela sedangkan Anna juga melihat ke arah luar.

Tak berselang lama, akhirnya mereka tiba di rumah Tari. Rumah yang begitu mewah dan elegan. Setelah membayar ongkos, dua wanita itu pun keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam rumah.

Baru saja masuk, ternyata kedua orang tua Tari sudah berada di sofa ruang tamu menunggu sang anak yang tidak pulang kerumah semalam.

"Tari, kau dari mana? Kenapa kau tak pulang tadi malam" tanya ibu Tari.

"Maaf mom, Tari semalam tidur di rumah Anna" jawab Tari berbohong.

Anna yang mendengarnya langsung terkejut, kenapa Tari malah menjawab jika dia tidur di rumahnya pikir Anna. Dan apa alasannya?, Tari melirik Anna yang ada di sampingnya, melihat ekspresi wajah Anna sangat membuktikan jika Anna pasti bertanya-tanya kenapa ia menjawab orang tuanya berbohong.

"An, bukannya semalam kau menyuruh ku menginap di rumah mu semalam Karna kau rindu denganku" tanya Tari pada Anna, Tari mengedipkan matanya tanda ia memberi kode jika Anna harus mengikuti alurnya.

Anna gugup dan takut jika ia ikut dalam rencana Tari, ia takut jika kedua orang tua Tari malah tidak percaya dengan jawabannya dan malah kena getahnya nanti pikir Anna. Tapi Anna akan mencobanya dulu mana tau kedua orang tua Tari ikut percaya dengan apa yang di jawab. "O-oh i-iya bibi, Tari semalam

menginap di rumah Anna so-soalnya

tadi malam keluarga Anna ada acara

kecil-kecilan saja" jawab Anna gugup

serta jantung yang ikut berdebar-debar

melihat ekspresi wajah kedua orang

tua Tari.

"Oh benarkah begitu, apa kalian sedang berbohong padaku" tanya Papa

Tari.

"Tidak Deddy kami berdua berkata jujur" sahut Tari meyakinkan

kedua orang tuanya.

"Aah, begitu ya. Ya sudahlah, kita berdua percaya tapi-" ucapan papa Tari terhenti sembari melihat Anna dan Tari secara bergantian.

"Ta-tapi apa Deddy" tanya Tari

gugup.

"Tapi jika kalian berdua

ketahuan berbohong jangan salahkan saya jika kalian berdua yang akan saya hukum, paham" ancam papa Tari.

Mendengar ancaman itu Tari dan Anna menelan slivanya susah payah Karna, yang paling takut bukan Tari melainkan Anna Karna Anna yang ikut-ikutan berbohong pada kedua orang tua Tari, seharusnya ia tak ikut berbohong dengan kedua orang tua Tari jika ujung-ujungnya ada sebuah ancaman yang di berikan papa Tari.

"Ba-baiklah kami paham" cicit Tari.

Setelah memberikan sedikit
ancaman dengan kedua gadis remaja itu, mereka pun pergi meninggalkan kedua anak remaja tersebut Karna mereka berdua harus mencari tahunya sendiri jawaban yang sebenarnya. Papa Tari bukan orang yang mudah percaya jika cara menjawab pertanyaannya terlihat gugup dan ketakutan seperti itu jika perlu hari ini juga ia mendapatkan jawabannya kemana anaknya itu semalam.

Setelah melihat kedua orang tua Tari pergi, tanpa aba-aba Anna memukul lengan Tari cukup keras hingga membuat Tari meringis pelan. "Dasar, kenapa kau berbohong Tari. Kenapa kau tidak jujur saja pada orang tuamu. Andai orang tua mu menanyakannya pada orang tua ku kalau di rumah ku ada acara kecil-kecilan bagaimana. Habis dong kita" tanya Anna sedikit kesal pada Tari.

"Haduh, sudahlah Anna kau tak perlu takut, tidak mungkin juga orang tuaku menanyakannya pada orang tuamu. Sekarang ayo ikut denganku kita akan membahas rencana yang kita pernah buat kemarin" ajak Tari, Anna menghela nafas berat tetapi ia tetap mengikuti Tari yang sudah mulai berjalan lebih dulu.

Uncle Arga i love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang