Hingga menjelang sore, Anna berada di rumah Tari karena ia tak ingin pulang lebih dulu apalagi nanti bertemu dengan Arga, sungguh ia benar-benar tidak ingin bertemu dengan Arga lagi. Kini hari sudah mulai sore tetapi Anna tidak berniat untuk pulang sama sekali.
"Anna kalau boleh tau apa masalah mu dengan uncle Arga, kenapa kau selalu bermasalah dengannya" tanya Tari penasaran sebenarnya ada apa antara Arga dan Anna pikirnya.
"Kalau aku ceritakan kau juga jangan ceritakan dengan orang lain Tar, aku tidak ingin masalah ku ini diketahui banyak orang" jawab Anna.
"Ya, baiklah aku tidak akan cerita pada siapapun" ujar Tari.
"Huuff" Anna menghela nafas kasar. "Aku sebenarnya menyukai uncle Arga sejak tiga tahun yang lalu" ucapnya pertama kali.
"What?, Kau yang benar saja. Kau menyukai pria yang umurnya jauh lebih tua dari mu. Oh my god Anna apa aku sedang bermimpi, kau astaga aku benar-benar tidak habis pikir" balas Tari yang tak menyangka Anna menyukai adik papanya sendiri.
Pantas saja Anna setiap mabuk selalu menyebut nama Arga, tapi mengapa Anna bisa menyukai Arga pikir Tari. Kenapa bukan pria lain saja?, Beberapa pertanyaan yang belum terjawab oleh Tari hingga membuat Tari heran sendiri pada Anna.
"Mau bagaimana lagi Tar, ini semua bukan salah aku tapi salah hatiku yang ternyata hatiku berlabuh pada uncle Arga. Tapi itu semua berawal dari pesan yang di tinggalkan bibi Mayang padaku Tar" ucap Anna pelan. Gadis cantik itu pun mulai menceritakan awal mula dirinya mendekati Arga dengan suruhan Mayang hingga sampai perasaan lain timbul begitu saja dari lubuk hati Anna. Dari dia berawal mendekati Arga dengan cara yang berbeda sampai Arga menjauhinya hingga saat ini, semuanya Anna ceritakan tak ada yang ia tutupi dari Tari.
"Ooh jadi begitu ceritanya, berarti ini semua karna bibi Mayang" gumam Tari, Anna mengangguk tanda membenarkan ucapan Tari.
"Aku tidak tau maksud bibi
Mayang meninggalkan pesan itu sebelum meninggal dunia tapi aku sangat yakin pasti ada sesuatu yang membuatnya memberikannya pesan seperti itu" kata Anna.
"Hm, ada benarnya juga An" balas Tari, ia juga ikut yakin dengan apa yang di katakan Anna barusan jika ada sesuatu yang membuat Mayang meninggalkan pesan tersebut.
Setelah beberapa saat terjadi keheningan, dering ponsel Anna berdering dari dalam tas kecilnya. Ia pun mengambil dan melihat ternyata yang menghubunginya adalah Rey.
Buru-buru gadis itu mengangkat paggilan ayahnya itu. "Halo" ucap Anna.
"Halo sayang, kau dimana" tanya Rey.
"Di rumah Tari, kenapa pa"
jawab Anna."Ini sudah sore sayang, kau harus pulang jangan keluar rumah sampai larut malam" ucap Rey.
sekarang" balas Anna, dengan berat hati gadis itu pulang.
"Baiklah pa, Anna pulang.
"Baiklah papa akan menjemputmu" panggilan pun berakhir, Anna memasukkan
ponselnya di dalam tas kecil yang dia bawa tadi lalu segera berdiri. "Tar, sepertinya aku harus pulang dulu. Besok aku akan ke sini lagi menemuimu" pamit Anna."Ya baiklah aku antarkan ke luar,
ayo" kedua wanita itu pun segera keluar dari kamar untuk duduk di depan rumah Tari.Begitu sampai di luar, mereka
berdua berdiri sambil menunggu kedatangan Rey di rumah Tari dengan berbincang kecil.*******
Di sisi lain, Alexa baru saja sampai di rumah Arga karna Alexa tadi sempat menghubunginya dan meminta menunggu Alexa di rumahnya itu. Di sinilah Alexa sekarang berada di ruang tamu dan duduk berdua dengan Arga.
"Sayang, kau semakin tampan saja setelah pulang dari London" Alexa mengelus dada bidang Arga dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya terselip di bagian tengah-tengah selangkangan Arga.
"Benarkah"
"Hm, lihatlah ini kumis dan jenggotmu sudah mulai tumbuh, ahh aku suka mengelusnya bulu-bulu halus ini" jawab Alexa sembari memindahkan tangannya ke dagu dan Arga.
"Padahal baru dua minggu ini aku mencukurnya dan sekarang malah tumbuh lagi" Arga ikut mengelus jenggotnya serta kumisnya.
"Mau aku cukurkan" tawar Alexa dengan nada menggoda.
Arga tersenyum manis lalu ia mengecup bibir kekasihnya itu sekilas. "Tentu, kau boleh melakukan apapun terhadapku temasuk mencukur rambut di bagian bawahku" ujar Arga.
"Kalau yang di bawah aku tidak mau sayang, aku sangat suka melihat rambutmu yang lebat itu" tolak Alexa.
"Ya sudah terserah kau saja" balas Arga, Alexa pun berdiri dan duduk di atas paha Arga.
"Tapi ada syaratnya" ucap Alexa.
"Apa"
"Kita habiskan waktu berdua di sini, atau lebih tepatnya di kamar mendiang istrimu sayang. Bagaimana apa kau mau" jawab Alexa.
Mendengar hal itu, gigi Arga pun menggertak dan menoleh ke arah lain. Jika menyangkut sang istri Arga paling tidak suka apa lagi berbuat sesuatu yang membuatnya selalu mengingat percintaannya dulu dengan Mayang.
"Kalau itu maaf Lexa, aku tidak bisa mengabulkannya. Kau tau sendiri bukan, rumah ini tidak ada yang boleh melakukan apapun termasuk melakukan hubungan terlarang itu. Lebih baik melakukannya di tempat lain dari pada harus di rumah ini" jelas Arga panjang lebar, pria tampan itu memindahkan Alexa di sofa lalu segera berdiri dari tempat duduknya.
"lya aku tau sayang, tapi apa salahnya kita mencobanya dulu agar kamu tidak begitu membayangkan mendiang istrimu jika kita bermain di atas ranjang denganku" ujar Alexa. Tak habis dengan Arga entah kapan bayangan isrinya itu bisa hilang dari kepala pria yang ada di depannya ini.
"Maaf Alexa, aku bilang tidak ya tetap tidak. Asal kau tau aku sangat mencintai istriku walaupun aku dan dia sudah beda alam tapi aku akan tetap mencintai istri ku seumur hidup, tak akan pernah ada nama wanita lain yang akan menggantikan Mayang"
tutur Arga datar saat bicara dengan Alexa.
Alexa berdecih, seolah lewat decihan itu ia sedang meledek Arga. Arga orang yang terlalu lebay menurut Alexa. Kenapa tidak Mayang sudah pergi tiga tahun lamanya tapi Mayang selalu terngiang-ngiang di kepala Arga.
"Segitu sepesialnya Mayang di bandingkan diriku Arga sampai tak ada satu wanita pun yang bisa menggantikan namanya di lubuk hatimu" tanya Alexa.
"Dia sangat spesial dari wanita manapun Lexa" jawab Arga tegas.
Mendegar jawaban seperti itu, seketika Alexa teringat satu nama yang membuat Arga pasti sulit untuk menjawab yaitu Anna. "Sekarang aku tanya, secinta apa kamu dengan istrimu itu, Tolong kamu jawab jujur. Andai Anna dan Mayang berada di posisi yang sama yaitu dalam keadaan terluka kira-kira wanita mana yang akan kamu tolong lebih dulu sementara keduanya dalam keadaan terluka parah" tanya Alexa.
Arga terdiam berdiri di tempat seperti tengah berpikir keras tentang pertanyaan yang di berikan Alexa barusan, tapi kenapa harus Anna yang jadi di antara kedua wanita yang di sebutkan Arga pikirnya.
"Alexa benar-benar sengaja membuatku sulit untuk menjawab" kata Arga dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle Arga i love you
De TodoSiapa sangka gadis cantik yang bernama Anna Ercelia mahalini menyukai adik Papanya sendiri yang terpaut usia empat belas tahun jaraknya. Anna, gadis remaja berusia delapan belas tahun yang baru saja lulus sekolah menengah atas. Sejak ia berusia Lima...