Chapter 33 - Invitation

530 20 0
                                    

Setelah mereka saling berkenalan, Ken, Tiamat, Suzaku dan Lavinia memisahkan diri dari Vali, Tobio dan Partner anjingnya, Jin.

Meskipun Vali dan Tobio merasa sedikit enggan untuk meninggalkan Lavinia dan Suzaku bersama Ken, namun karena kedua wanita itu sendiri yang telah memintanya, maka Vali dan Tobio hanya bisa mundur dan memberikan ruang untuk kedua wanita itu bersama Ken.

Untuk Vali sendiri, dia tidak tahu mengapa dirinya merasa cemas ketika melihat interaksi Lavinia yang terlihat begitu dekat dengan Ken.

Vali telah menganggap Lavinia sebagai sosok seorang kakak perempuan.

Oleh karena itu, dengan alasan yang tidak diketahui, ketika Vali melihat kedekatan Lavinia dengan Ken, ini membuat hatinya cemas.

Di sisi lain, Tobio juga merasakan hal yang serupa seperti yang di rasakan oleh Vali.

Melihat senyum yang indah dan tawa elegan Suzaku ketika berinteraksi dengan Ken, ini membuat hatinya cemas.

Mengingat Suzaku adalah sepupunya sendiri, Tobio menyangkal dan membuang pemikiran tentang dirinya yang cemburu.

Oleh karena itu, ketika Tobio melihat Suzaku berinteraksi dengan Ken, ini membuat hatinya cemas tanpa alasan yang jelas.

Dengan begitu, Tobio dan Vali mundur dengan rasa kekalahan di hati mereka untuk memberikan ruang kepada kedua wanita disana.

...

Merasakan emosi negatif seseorang, Ken menoleh kebelakang hanya untuk melihat punggung Tobio dan Vali di kekejauhan yang sudah berjalan pergi menjauh dengan pundak mereka yang merosot.

Ken terkekeh melihat ini dengan tangan kanannya yang masih terus mengelus kepala Lavinia dengan lembut.

Lavinia di sisi lain sedang berada di dalam mimpi, dengan perasaan yang luar biasa ketika Ken mengelus kepalanya.

Lavinia tanpa sadar mendengkur dan semakin mendorong kepalanya di telapak tangan Ken.

"Jadi... apakah kamu sudah mendengar kabar Akeno hari ini?" Ken tiba-tiba bertanya kepada Suzaku.

Suzaku terkejut dan melihat Ken dengan ekspresi heran di wajahnya.

Ketika Suzaku ingin membuka mulutnya dan berbicara, Ken memotongnya terlebih dahulu.

"Bagaimana aku bisa mengetahui ini? bagaimana aku bisa tahu bahwa kamu terus berkomunikasi dengan seseorang untuk mendengar atau mendapatkan kabar Akeno?"

"Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu tanyakan kepadaku, benar?"

Ken menyelesaikan perkataannya dan melihat ekspresi Suzaku yang tak percaya.

Melihat Suzaku hanya diam dan tidak merespon, Ken terkekeh sebelum mencoba untuk menjelaskannya.

"Pada titik tertentu, kamu diam-diam sudah bertemu dengan Rias, benar?"

"Mengingat Akeno berada di bawah asuhannya, kamu pasti diam-diam terus berhubungan dengan mereka tetapi tidak bisa bertemu mereka."

"Oh, jangan khawatir, jika kamu tidak menginginkannya, aku akan menjaga mulutku untuk tetap diam dan tidak memberitahu siapapun."

"Karena kamu sangat peduli terhadap Akeno, adalah hal yang wajar untukmu menjadi khawatir jika seseorang dengan niat jahat mengetahui ini dan menargetkan Akeno."

Setelah menyelesaikan perkataannya, Ken melihat ke arah Suzaku yang berada di sebelah kirinya sedang menatap Lavinia dan Tiamat bolak-balik.

Ken yang seolah-olah mengerti apa yang di pikirkan oleh Suzaku kemudian kembali berbicara.

God of Netori (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang