-Jauh sebelum tumbuhnya sang mawar-
"Auch!" keluh wanita berambut merah itu. Ia melihat telapak kakinya yang telah tertusuk oleh duri mawar. "Sialan! Siapa yang membuang bunga mawar di sini? Aku tertusuk oleh batang durinya. Ahh! Ini sangat menyakitkan." Wanita itu kembali berjalan dengan hati-hati.
Ia sampai di sebuah istana megah dan mewah. Banyak pepohonan, bunga, hingga danau kecil yang terlihat di luar istana. Ia berdiri di luar gerbang istana. Dua orang penjaga kemudian datang menghampirinya di dalam pagar.
"Apakah anda ada keperluan dengan sang raja?" tanya salah satu penjaga.
"Tidak, tidak, aku hanya ingin menemui anaknya, Putri Scarlett."
"Kau mendapatkan undangan darinya?"
"Ugh!" Wanita itu menggeledah tas yang dibawanya dan menunjukkan sebuah surat, ia memberikannya kepada para petugas itu.
Salah satu petugas membaca surat itu, lalu ia membukakan gerbang istana itu. "Kau Putri Bethany dari Drusella, silahkan! Maafkan aku, Putri."
"Tak apa, aku sudah biasa orang-orang tidak mengenaliku dengan pakaian nyentrik seperti ini. Ngomong-ngomong, bisakah kau antarkan aku sekalian pergi ke kamarnya?" tanya Putri Bethany.
"Putri tidak ada di kamar, ia sedang bersantai di halaman belakang istana. Saya bisa mengantar anda ke belakang." Putri Bethany mengangguk dan ia menuruti apa kata si penjaga itu. Ia terus berjalan melewati samping istana hingga mereka berdua bertemu di belakang istana.
"Bethany!!!" panggil Putri Scarlett yang sedang tiduran di kursi panjang dekat kolam renang. Putri Scarlett melambaikan tangannya dengan penuh senyuman yang ceria.
"Terima kasih, penjaga. Cukup di sini saja."
"Sama-sama, Putri." Sang penjaga bersikap tegak dan siap, lalu menunduk ke arah Putri Bethany. Kemudian, Putri Bethany berjalan menghampiri Putri Scarlett yang sedang bersantai di dekat kolam renang pribadinya.
"Akhirnya kau datang, aku akan memberitahumu sesuatu. Duduklah!" Putri Bethany duduk di kursi panjang sebelah Putri Scarlett.
"Apa ini tentang Pangeran Russelfan?"
"Oh, tidak!" ujarnya dengan tertawa kecil. "Aku sebenarnya sudah tidak menaksirnya lagi karena aku ingin menjaga perasaannya. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan pacar barumu, Pangeran Wyatt?"
"Kami putus."
Putri Scarlett seketika duduk tegap menghadap Putri Bethany, dan berkata, "Apa?! Oh, tidak! Pasti masalah yang sama."
"Ya, dia cemburu dan tidak mempercayaiku lagi terhadap laki-laki yang ku temui beberapa waktu lalu."
"Mengapa kau temui laki-laki itu? Apa kalian ada sesuatu?"
"Tidak, aku merasa kasihan dengan laki-laki itu karena kakaknya baru saja meninggal, lalu aku mengajak untuk keluar berjalan bersama, siapa tahu itu membuat dia sedikit terhibur."
"Kau bodoh! Pantas saja Wyatt cemburu denganmu."
"Apa yang telah ku perbuat adalah salah?"
"Secara perilaku dan perbuatan bagi semua orang, itu sangat benar. Namun, secara perilaku dan perbuatan bagi Wyatt..." Putri Scarlett menggeleng-gelengkan kepalanya tanda bahwa yang dilakukan Putri Bethany adalah tidak benar.
"Ok, tentu, jika pendapatmu seperti itu. Aku butuh waktu agar situasi bisa tenang untuk sementara, dan aku bisa mengobrolkan ini kepada Wyatt. Ngomong-ngomong, kau ingin bilang kepadaku mengenai apa?"
"Kau sibuk nanti?"
"Ti... dak, mengapa?"
"Ada pameran di depan Istana Freddenword, ayo kita ke sana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Asebornezoe: The Rose of Life
FanficJauh sebelum adanya kehidupan, bunga mawar telah diyakini dan dipercaya oleh semua makhluk bahwa itu merupakan sebuah simbol kehidupan yang mengantarkan semua makhluk memiliki emosi dan jiwa. Di suatu kehidupan, bunga mawar besar telah mekar selama...