5• Asing

24 7 2
                                    

🚫TYPO BERTEBARAN🚫

●●●

Disepanjang koridor, sepi. Hanya ada beberapa siswa-siswi yang berlalu-lalang disini. Langitpun belum terlalu terang, tapi Renata sudah berada di sekolahnya.

Sangat jarang—bahkan tidak pernah, Renata datang sepagi ini kesekolah. Entah apa yang merasukinya. Yang pasti, jika ada yang bertanya, ia akan menjawab, 'nggak ada. Pengen aja, dateng cepet.'

Sedikit masuk akal. Tapi, bagi kebanyakan orang akan mengira, gadis itu, kesurupan.

Dengan langkah gontai, Renata memasuki kelasnya yang kosong. Belum ada yang datang dikelasnya, selain dirinya. Renata duduk di bangkunya. Selagi menunggu para sahabatnya, gadis itu memilih untuk memainkan gawainya.

KAK NATHAN💗💐
Kemarin

Kak Nathan!!
Udah makan? Kalo belum, sekarang makan!! 😠 nanti sakit loh!!

Stop chat gw!

Kalo aku gak mau gimana?

Serah!

Xixixi🤭

Hari ini

Makasih ya...

For?

Yang semalem😊

Oh

Jujur, aku masi suka sama Kakak🙃
Tapi kenyataan itu, membuat aku sadar
Bahwa Kakak memang bukan takdir aku😔

So? Stop, buat suka sama gue
Karna gw udah punya orang yang gw cintai sendiri

Haha, iya Kak. Aku gak bakal suka lagi sama Kakak
Tenang aja!! 🙂
Kita bakal jadi asing kok😄

Y

KAK NATHAN💗💐  telah memblokir Anda.

Renata menatap nanar tulisan itu. Tak menyangka. Perjuangannya selama ini—sia-sia. Dengan segera gadis itu mematikan handphone nya, lalu menyusupkan kepalanya pada lipatan tangannya. Sungguh, ia sangat lelah.

Apalagi, malam tadi. Tak henti-tentinya ia menangis. Dan itu membuatnya lelah. Jika bisa, ia tidak ingin bertemu dengan Nathan untuk sementara. Ia belum siap, luka itu—membuatnya sedikit trauma. Mungkin?

Matanya perlahan terpejam, bersiap menyelam ke alam mimpi. Namun, dobrakan pada pintu membuatnya kembali membuka mata.

Brak!

"ANNYEONGHASEYO!! ATA, YUHUUU!!" suara melengking itu milik, Cila.

"OMO! OMO! Jangan mati dulu, Ren! Gue belum siap kehilangan ATM berjalan gue, hiks ..." drama Aileen menghapus air mata yang bahkan tak ada turun itu.

Renata mendongak, menatap tajam kdua gadis yang mengganggu tidurnya. "Berisik lo pada, anying. Ganggu, gue gorok lo." ancamnya.

"Yaelah. Nggak asik lo, ah. Apa-apa main gorok, apa-apa main gorok. Nggak ada yang lain apa, selain gorok?" cibir Aileen. "Tau nih. Ntar kalo mati gimana? Mau tanggungjawab lo?" sambung Cila.

Renata [Slow Update || Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang