Pada suatu sore yang cerah, Ruby berjalan-jalan di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta. Cahaya matahari yang menembus kaca jendela besar mall tersebut memberikan suasana hangat dan nyaman. Di antara keramaian orang yang berlalu lalang, Ruby melihat sosok Queen, sahabatnya yang sedang berdiri di depan toko pakaian favoritnya.
"Queen," sapa Ruby dengan nada yang penuh kejutan.
Queen, yang tampaknya terkejut dengan kedatangan Ruby, membalas, "Ah, Ruby," dengan nada yang terdengar sedikit gugup.
"Bagaimana semalam?" tanya Ruby, mencoba menggali informasi dari Queen.
"Kenapa? Memang ada apa?" balas Queen, mencoba mengelak dengan nada yang terbata-bata.
Ruby, yang tidak terpengaruh oleh upaya Queen untuk mengalihkan topik, mendekat ke telinga Queen dan membisikkan sesuatu yang membuat Queen terkejut. "Aku tahu semuanya," kata Ruby dengan senyum misterius.
Queen, yang tampaknya terkejut dan takut, menjorokkan Ruby hingga tas belanjaannya jatuh. "Apa yang kamu lakukan?" tanya Queen dengan nada yang penuh kebingungan.
Ruby, yang tampaknya menikmati reaksi Queen, menjawab, "Kalau begitu sampai jumpa," dan berbalik untuk pergi. Namun, sebelum dia bisa melangkah jauh, Queen menarik tangannya dan bertanya dengan nada yang penuh kekhawatiran, "Apa yang kau tahu semalam?"
Ruby, dengan senyum yang semakin lebar, menjawab, "Oh itu...aku hanya tahu bahwa kamu dan Jovandra pergi bersama di hotel."
Queen, yang tampaknya terkejut dan takut, langsung menunduk dan memohon maaf kepada Ruby. "Ruby, maafkan aku jika aku pernah menculik dan menyiram kakimu dengan asam klorida. Kumohon jangan beritahu siapa-siapa termasuk ibuku tentang aku dan Pak Jovandra yang berada di dalam kamar hotel," ucap Queen dengan air mata yang tampaknya palsu.
Ruby, yang tampaknya tidak terpengaruh oleh permohonan Queen, mengambil ponselnya dan memperlihatkan rekaman yang telah dia buat. "Maaf, aku merekamnya...tenanglah, rekaman ini akan kusimpan. Namun, juga akan kupakai saat kamu mencoba mengancamku...jika tidak kamu harus membunuhku dulu untuk mendapatkan rekaman ini, hahaha..." kata Ruby, dan tertawa meninggalkan Queen yang tampak tak berdaya dan terkejut.
Sebuah mobil mewah berwarna hitam mengkilap berhenti dengan halus di halaman mall Grand Indonesia. Ruby, yang baru saja selesai berbicara dengan Queen, melirik ke arah mobil tersebut. Dia tersenyum, mengucapkan selamat tinggal pada Queen, dan berjalan dengan anggun menuju mobil itu.
"Hm? Mobilku sudah datang...aku duluan, ingatlah perkataanku," kata Ruby dengan senyum yang penuh kemenangan.
Queen, yang masih terpaku di tempatnya, hanya bisa menatap dengan mata terbelalak. "MOBIL!!!" ucapnya dengan nada yang penuh kekagetan. Dia melihat stiker di belakang mobil yang bertuliskan 'Spaceship Entertainment', agensi yang sama tempat dia bekerja.
"Spaceship Entertainment? I-Itu agensiku?" Queen terkejut, tak percaya bahwa Ruby ternyata juga bagian dari agensi yang sama dengannya.
Sementara itu, di dalam mobil yang melaju dengan cepat di jalan tol Jakarta, Ruby mengambil ponselnya. Dia membuka slot kartu SIM dan mengambil kartu tersebut. Dia memandang kartu itu sejenak, lalu mengambil botol minuman dari tasnya. Dengan senyum misterius, dia memasukkan kartu itu ke mulutnya dan menelannya.
"Semua bukti ada di kartu ini kan? Dengan menelannya, aku yakin kartu ini akan aman. Jika terbongkar, tamat riwayatmu Queen...kamu tidak akan bisa menjadi aktris lagi," ucap Ruby sambil menelannya. Senyum misteriusnya semakin lebar, menambah aura misterius yang mengelilingi dirinya.
Setelah peristiwa di mall, Queen pulang ke rumahnya yang mewah dan megah. Dia berlari dengan nafas terengah-engah, melewati koridor panjang yang dipenuhi lukisan dan patung seni, menuju kamar ibunya, Naomi. Naomi, seorang wanita yang selalu tampak muda dan cantik, sedang duduk di depan meja riasnya, memandangi dirinya sendiri di cermin sambil merapikan rambutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
What's Up BITCH? [END]
Misterio / SuspensoWhat's Up BITCH?:Welcome To My Hell SINOPSIS: Sekelompok anak-anak dan orang dewasa yang berbeda memiliki satu kesamaan: mereka semua terlibat dalam kasus misterius tentang kematian seorang gadis di sebuah SMA bergengsi. Saat mereka berusaha melarik...