Di balik dinginnya jeruji penjara, Queen bertemu dengan Naomi. Wajahnya penuh kekhawatiran saat melihat ibunya yang harus menanggung akibat dari perbuatannya. Namun, Naomi, dengan kekuatan yang tak terduga, menunjukkan sikap tegar dan berani.
Naomi dengan suara lemah, "Queen, jangan khawatir tentangku. Yang penting, kamu harus mewarisi yayasan Alexander. Itu adalah keinginan terakhirku."
Queen merasa terpukul mendengar kata-kata ibunya. Namun, ia tahu bahwa ia harus kuat dan berani untuk menghadapi tantangan yang ada di depannya.
"Ibu, aku berjanji. Aku akan mewarisi yayasan Alexander dan menjadi orang paling kaya di dunia. Aku akan membuatmu bangga." janji Queen kepada Naomi.
"Itu yang aku inginkan, Queen. Aku tahu kamu bisa melakukannya." ucap sang ibu.
Queen, dengan rasa penasaran yang mendalam, bertanya kepada Naomi tentang siapa yang melaporkan ibunya ke polisi.
"Ibu, siapa yang melaporkanmu? Bagaimana mereka bisa mendapatkan bukti?" tanya Queen yang penasaran.
Naomi tampak bingung. Ia merenung sejenak, mencoba mengingat kembali kejadian yang terjadi.
Naomi menjawab dengan sedikit ragu, "Aku tidak tahu, Queen. Foto itu diambil saat aku sedang membakar sesuatu di teras rumah. Tapi, yang aneh adalah, foto itu diambil dari dalam rumah. Sepertinya ada orang yang memata-matai kita."
Mendengar penjelasan Naomi, Queen merasa curiga. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Apakah mungkin Eliza yang melakukannya? Dia selalu berada di rumah dan memiliki akses ke semua ruangan." tuduh Queen.
"Mungkin saja, Queen. Tapi, kita tidak bisa menuduhnya tanpa bukti yang kuat."
Naomi, dengan nada yang penuh keyakinan, berbicara kepada Queen.
"Queen, kamu tidak perlu memikirkan hal ini. Biarkan aku yang mencari tahu siapa pelakunya. Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah mempersiapkan diri." ucap tegas Naomi.
Queen tampak bingung, namun ia mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan ibunya.
"Tiga bulan lagi akan ada konferensi pers. Seharusnya, warisan itu akan diberikan kepadaku. Namun, karena aku berada di penjara, kamu harus mewakiliku." mintanya.
Queen merasa berat mendengar permintaan ibunya. Namun, ia tahu bahwa ia harus melakukannya untuk ibunya.
"Dan satu hal lagi, Queen. Jangan pernah membongkar keberadaanku di penjara. Itu sangat penting.", sambil menatap tajam Queen.
Queen mengangguk, menunjukkan bahwa ia mengerti dan akan mematuhi permintaan ibunya.
"Baik, Ibu. Aku akan melakukan apa yang kamu minta. Aku akan mewakilimu di konferensi pers dan tidak akan membongkar keberadaanmu di penjara." katanya.
Tiga bulan berlalu dengan cepat, dan hari itu akhirnya tiba. Hari pertama Veranda di SMA ALEXANDER. Dengan langkah gugup namun penuh harap, Veranda menginjakkan kakinya di pintu masuk sekolah yang megah itu.
"Wow, sekolah ini seperti mall!" sambil menatap ke sudut-sudut sekolah.
Veranda terpesona melihat bangunan sekolah yang megah dan modern. Ia merasa seperti berada di dalam mall mewah, bukan sekolah. Ia juga melirik beberapa siswa yang lewat di depannya, mengenakan seragam sekolah yang tampak mahal dan elegan.
"Lihat seragam mereka, tampak sangat mahal!" ucapnya dengan penuh kekaguman.
Veranda merasa sedikit canggung dan tidak percaya bahwa ia sekarang adalah bagian dari sekolah ini. Namun, ia juga merasa bersemangat dan tidak sabar untuk memulai hari pertamanya di SMA ALEXANDER.

KAMU SEDANG MEMBACA
What's Up BITCH? [END]
Misterio / SuspensoWhat's Up BITCH?:Welcome To My Hell SINOPSIS: Sekelompok anak-anak dan orang dewasa yang berbeda memiliki satu kesamaan: mereka semua terlibat dalam kasus misterius tentang kematian seorang gadis di sebuah SMA bergengsi. Saat mereka berusaha melarik...