03 - Berjabat Tangan

499 68 17
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak!

Kasih VOTE sama KOMEN biar rame🤭

Selamat membacaaa!

***

Do Hee merapikan penampilannya sekali lagi sebelum keluar dari kamar. Meski kepalanya bergemuruh karena artikel sampah yang terus beredar di media massa, namun ia tetap harus bekerja. Terlebih ia memiliki meeting penting hari ini.

"Do Hee-ya," panggil Mina yang ternyata berada di ruang keluarga lantai satu. Ia nampak khawatir. "Kau baik-baik saja?"

Do Hee mengangguk kecil. "Aku baik-baik saja, Bibi."

"Tentu saja dia baik-baik saja," komentar seseorang yang baru Do Hee sadari keberadaannya, Cheon Seok. "Dia baru saja berkencan dengan kekasihnya hingga pulang larut kemarin malam."

Do Hee memutar mata jengah. "Berita itu tidak benar."

"Tapi, kebersamaan kalian cukup membuktikan jika kalian memiliki hubungan spesial," sahut Cheon Seok. "Cepat-cepatlah menikah, aku memberi seratus persen dukungan untuk kalian."

Do Hee mendengus kesal. "Tidak ada yang berencana menikah, terlebih dengan pria sepertinya."

"Jung Gu Won sempurna," sahut Cheon Seok tidak terima. "Dia pintar, memiliki pekerjaan yang mapan, dari keluarga terpandang, dan memiliki reputasi yang bersih."

"Pria seperti dia hanya ada satu dalam seribu tahun," Do Hee kembali memutar  mata jengah. "Banyak wanita yang menginginkan menjadi pendampingnya. Tidak ada yang salah dengan Jung Gu Won."

"Jika nenek memang menyukainya, nenek saja yang menikah dengannya."

"YA!"

Do Hee bergegas pergi sebelum mendengar omelan dari Cheon Seok. Mina yang masih berada di ruang keluarga hanya menghela napas berat karena tingkah mertua dan keponakannya yang selalu bertengkar dimanapun dan kapanpun mereka bertemu.

Sementara itu, Do Hee sudah melajukan mobilnya dengan cepat menyusuri jalanan ibu kota yang senggang. Tak lama, ia sudah sampai di depan gedung perusahaannya. Do Hee segera masuk ke dalam gedung perusahaan setelah menyerahkan mobilnya ke petugas keamanan untuk diparkir.

Do Hee beberapa kali menjawab karyawan yang menyapanya ketika ia berjalan menuju ruangannya. Meski terkenal tegas, namun Do Hee juga dikenal sebagai pemimpin yang baik dan mengayomi. Jadi, tidak heran jika ia disegani oleh karyawan-karyawannya.

"Selamat pagi, Presdir," sapa Da Jung ketika Do Hee baru keluar dari lift. "Beberapa media terus menghubungi kita untuk mendapat klarifikasi mengenai–" Da Jung berdeham. "Berita kencanmu dengan Anggota Dewan Jung," Do Hee menghela napas pelan. "Sampai saat ini kami masih meminta mereka menunggu."

"Minta saja mereka terus menunggu," jawab Do Hee. "Publik akan segera lupa dan berita ini akan hilang begitu saja. Lagipula sejak kapan masyarakat peduli dengan masalah pribadi seorang anggota dewan dan pengusaha?"

"Tentu mereka peduli karena ini menyangkut Anggota Dewan Jung yang sangat populer, ditambah wanita yang dirumorkan berkencan dengannya adalah kau, pemilik brand yang sedang naik daun sekarang ini," Da Jung menjelaskan. "Jika ini dibiarkan, aku khawatir akan mempengaruhi citra perusahaan, Presdir."

Da Jung kembali menghela napas pelan. "Bukankah kita hanya perlu menyangkalnya karena berita itu tidak benar?" tanya Da Jung, namun tidak dijawab oleh Do Hee, membuat Da Jung menyadari sesuatu dan terkejut dengan kenyataan itu. "Jadi, kau berkencan dengan Anggota Dewan Jung?"

"Aku lebih baik mati daripada berkencan dengannya," jawab Do Hee ketus. "Apa kau sudah menyiapkan ruang rapat?" Da Jung mengiyakan. "Aku akan menunggu di ruanganku."

Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang