04 - Dimulai

457 67 38
                                    

Selamat membaca~

Jangan lupa VOTE dan KOMEN!

***

"Apa yang membuatmu berubah pikiran?"

Do Hee yang kini sudah duduk di sofa ruangan Gu Won membenarkan posisi duduknya. "Karena menurutku tawaranmu masuk akal," jawab Do Hee dengan tenang. "Setidaknya aku akan terbebas dari kekangan nenekku jika kita menikah."

Gu Won yang duduk di sofa lain menatap Do Hee, mencoba mencari jawaban yang sebenarnya. "Jika memang itu alasanmu," ujar Gu Won pada akhirnya. "Aku akan meminta sekretarisku untuk memberi tahu media jika kita akan menikah tanpa memberi tahu kapan kita akan menikah."

"Aku juga akan melakukan hal yang sama," jawab Do Hee. "Aku harap pengumuman pernikahan ini bisa meredam kegaduhan yang terjadi sejak kemarin malam dan juga dapat meredam nenekku yang menginginkan agar aku segera menikah."

"Apa maksudmu?"

"Aku baru memikirkannya, namun aku rasa berita pengumuman pernikahan ini sudah cukup mampu meredam kegaduhan yang terjadi sejak kemarin malam. Begitu juga dengan keinginan nenekku dan orangtuamu yang menginginkan kita segera menikah," jelas Do Hee. "Semua bisa diredam dengan keputusan kita untuk menikah tanpa harus benar-benar menikah," Do Hee menatap Gu Won dengan penuh keyakinan. "Kita hanya perlu memperlambat persiapan pernikahan dan putus di tengah jalan dengan alasan tertentu."

"Aku rasa kau berpikir terlalu dangkal," komentar Gu Won. "Orang tuaku tidak semudah itu menghapus keinginan mereka untuk melihatku menikah, aku rasa ini juga berlaku untuk nenekmu."

"Kita belum mencobanya," sahut Do Hee. "Kita hanya perlu berpura-pura memiliki hubungan harmonis selama beberapa bulan, bertengkar hebat, kemudian berpisah."

Gu Won menghela napas berat. "Apa kau pikir kita adalah remaja SMP yang baru mengenal cinta?" tanya Gu Won sedikit kesal. "Tidak ada skenario picisan seperti itu. Kita akan menikah akhir pekan ini."

"MWO?!"

"Lebih cepat, lebih baik."

Ingatan Do Hee tentang diskusinya dengan Gu Won mengenai tawaran pernikahan itu masih sangat membekas, seolah baru saja terjadi. Sampai saat ini pun Do Hee rasanya masih tidak percaya jika keberaniannya untuk menerima tawaran konyol Gu Won yang membuatnya harus benar-benar menikah dengan pria brengsek itu. Do Hee pikir, mereka hanya perlu mengumumkan pernikahan dan bertunangan untuk beberapa saat sebelum akhirnya benar-benar menikah. Tapi, pikirannya salah karena laki-laki itu menginginkan pernikahan di akhir pekan ini.

Gu Won sudah gila. Do Hee yakin akan hal itu.

Kini ia bahkan harus membuat baju pengantinnya sendiri. Untung saja Do Hee memiliki beberapa desain baju pengantin yang belum pernah ia berikan kepada para kliennya sehingga ia bisa memilih salah satu desain yang bisa ia jadikan baju pengantinnya.

"Aku bisa mengurus gedung pernikahan dan hidangan yang akan disajikan jika kalian mau," ujar Seo Ri yang nampak bersemangat. Malam ini keluarga Do Hee dan Gu Won memang sedang mengadakan pertemuan untuk membahas pernikahan dua sejoli yang mendadak ingin menikah akhir pekan ini. "Untuk cincin kawin, aku juga memiliki kenalan yang bisa membuatkan kalian sepasang cincin kawin."

"Tidak perlu, Ibu," jawab Gu Won. "Kami sudah mengurus semuanya. Kalian hanya perlu datang dan memberi restu untuk pernikahan kami."

"Gaun pengantin sudah menjadi tanggungjawabku," kini Do Hee yang berucap. "Untuk cincin, Gu Won sudah meminta tolong temannya untuk membuatkan cincin kawin kami."

"Kami sangat berterima kasih atas perhatian nyonya atas pernikahan kami, namun kami juga sudah mengurus semuanya." sambung Do Hee.

"Ibu, Do Hee-ya," Do Hee menatap Seo Ri tidak mengerti. "Panggil aku ibu. Kau akan menikah dengan Gu Won, itu berarti kau akan menjadi anakku."

Once AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang