Mistaken

13 5 0
                                    

Dalam alur kehidupan, terkadang kesulitan terlahir dari sebuah kesalahan sederhana yang tak terduga.

Pada suatu sore dengan awan yang gelap di pertengahan tahun 2020, ponselku bergetar menghadirkan notifikasi pesan dari seorang yang tak dikenal, nomor asing sekaligus foto lelaki asing yang berdiri di tengah-tengah cafe, menyampaikan selamat sore padaku.

Mengingat nasihat dari seseorang yang kuanggap istimewa, aku teringat,

"Langkah dasar mencegah kejahatan orang asing adalah dengan memblokir jejak sosial medianya."

Sebuah keputusan yang menarik dan masuk akal, tentu saja aku melakukannya. Tanpa ragu aku memblokirnya. Entah karena aku tidak ingin diganggu atau hanya karena perintah seseorang saja.

Hari-hari ku lewati dengan pola hidup yang sama, kegembiraan yang sama, rasa yang sama.

Suatu saat ada kalanya aku melakukan suatu hal yang biasa orang-orang lakukan.
Yap! Membersihkan sampah di ponsel.

Di tengah proses membersihkan hingar-bingar digital pada ponsel, terlihat jelas riwayat chat dengan seseorang yang menghubungi ku tempo hari. Meski semula niatku hanya untuk menghapus jejak yang tak relevan, entahlah apa yang menggelitik hatiku untuk membuka blokiran itu dan menghapusnya.

Sebuah keputusan impulsif, mungkin terpicu oleh rasa penasaran dan ketertarikan terhadap apa yang mungkin terjadi jika aku mengubah jalannya takdir.

Semua ini membuat pikiranku bertanya-tanya,
"Tidak mungkin dia akan menghubungiku lagi jika aku memblokirnya, namun bagaimana jika dia masih terus berusaha memberi pesan? apa yang akan dia sampaikan, aku hanya penasaran."

Dengan senyum menyinggung ku buka blokir pesan itu, seakan memberi kesempatan kepada seseorang di luar sana untuk menyampaikan pesannya untukku.

Yang tanpa kusadari hal ini adalah awal kesalahan sederhana dari semua situasi sulit di masa depan.

Jika saja aku tidak penasaran dan menantang, mungkin hari ini tidak akan ada kata-kata penyesalan yang keluar dari mulutku,

"Jika saja aku tidak penasaran pada hari itu, mungkin situasinya tidak akan sesulit ini."



***


DISHONESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang