He's a Nut

8 3 2
                                    

"Rys, aku berangkat sekarang ke rumahmu, apa ada yang kamu inginkan? nanti aku belikan."

Syukurlah sepertinya amarahnya sudah mereda, melihat dia mengirim pesan seperti biasa.

Dalam ketegangan yang memenuhi udara di pagi menjelang siang ini, kehadiran Ansel semakin mendekat, sementara aku merasa terjebak dalam labirin pakaian yang tergantung di lemari. Pikiranku terombang-ambing kira-kira pakaian mana yang mungkin akan disukainya.

Sambil menimbang-nimbang, aku merasa perlu mengulur waktunya sebentar lagi, dengan menyuruhnya membeli sesuatu.

Saya :
"Aku mau susu."

Ansel :
"Hehehe wanita agresif memang seleraku."

Saya :
"Dasar bajingan ini, BUKAN TETE."

Ansel :
"Hahaha baiklah, susu yang seperti apa?"

Saya :
"Apa saja."

Ansel :
"Berapa liter?"

Dia menyebalkan sekali, hanya membeli susu kotak tidak lah sulit, kenapa banyak bertanya. Aku akan jawab dengan mengikuti candaan nya saja.

Saya :
"4 liter, puas kamu"

Dengan melihat status pesan yang tidak dia baca, aku rasa dia sudah dalam perjalanan menuju ke sini.

Dengan rambut yang sengaja terurai bebas, aku memakai blouse biru polos dan rok a line putih pendek di atas lutut. Aku ber andai-andai Ansel menyukainya. Jika tidak, sia-sialah waktu lama yang kuhabiskan untuk memilih pakaian.

Terdengar suara motor berhenti dibalik gerbang rumah, aku yakin itu Ansel, dengan hati yang senang dan membayangkan bagaimana dia akan terpesona melihat ku, atau dengan tidak sabarnya aku akan mengucapkan selamat datang dengan ramah padanya.

Namun betapa kagetnya aku begitu gerbang terbuka. Rencanaku untuk menyambutnya dengan ramah dan saling memuji seolah sirna begitu saja. Kata-kata yang keluar dari bibirku tidak sesuai dengan bayanganku sebelumnya.

"COWOK GILA BAJINGAN GAK PUNYA OTAK."

Bagaimana aku tidak kesal dan kaget melihatnya membawa 4 liter susu murni mentah yang masing-masing di bungkus dalam plastik dan di ikat dengan karet merah yang khas.

Seolah tidak peduli dan aneh mendengar makianku, senyum lebar melintas di wajahnya seakan apa yang dia lakukan itu benar.

"Lihat susu ini Rys pasti rasanya segar, sapinya baru melahirkan kemarin, aku menuruti apa yang kamu suruh! 4 liter anjay."

Aku benar-benar kehabisan kata-kata, laki-laki ini benar-benar gila. Seakan Tuhan menciptakannya dengan ramuan ketampanan yang kapasitasnya cukup banyak, namun tidak dengan kepintaran otaknya.



***

DISHONESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang