Sleep Call

10 4 0
                                    

Karena sore yang telah menyapa, Ansel mengantarkanku pulang. Setelah turun dari motor, ia memberikan dua botol kopi susu yang memunculkan tanda tanya besar di benakku, namun senyum anehnya memperlihatkan sisi lucu yang tak terduga. Sambil melambai sebagai tanda perpisahan, ia memacu motor dengan cepat, untuk pergi pulang.

Untuk apa dia memberikan ku dua botol kopi susu? tingkahnya aneh-aneh saja hahaha.

Sepanjang malam bayangan Ansel memenuhi setiap sudut pikiranku, terutama saat mengingat tawanya yang mampu membuat jantungku berdebar. Kesadaran tumbuh dalam diriku bahwa aku tidak boleh terbuai oleh perasaan ini. Dengan tekad bulat, aku menyadari bahwa perasaan yang baru muncul ini harus diakhiri.

Tak lama dari saat aku berjanji pada diriku sendiri Ansel memberiku pesan,

Ans :
"Rys aku call ya temani aku bobo. Sengaja ku beri kopi biar kamu tidak mengantuk saat menemaniku tidur malam ini, hahahah."

Di samping sikap yang menyebalkannya itu, dimataku dia terlihat lucu dan manja sampai membuatku lupa akan tekadku yang baru saja aku janjikan. Tidak apa-apa anggap saja ini balasan karena dia telah menghiburku.

Setelah mengangkat call nya, kita bercakap-cakap membahas cafe siang tadi. kemudian saling bertukar cerita tentang diri masing-masing. Obrolan kami begitu mengasyikan ditambah Ansel yang sedari tadi menambahkan bumbu romantis di setiap kata-katanya sehingga membuat kami berdua terjaga semalaman dengan perasaan aneh, dan dengan jelas aku dapat merasakan getaran cinta yang tulus dari Ansel. Aku selalu berusaha mengubah topik karena hal itu tidak baik untuk jantungku.

Rys : "Kenapa tadi siang kau tidak mau menatapku? Jangan-jangan kau juga menyadari bahwa aku seperti gembel?"

Ans : "Siapa yang bilang begitu hahaha, aku hanya tidak sanggup menatapmu, merasakan dirimu ada di sampingku saja sudah membuat ku deg-deg an."

Rys : "Alasan macam apa itu ada-ada saja."

Ans : "Aku serius, 3 tahun aku menyukaimu, dan kita bertemu lalu mengobrol, aku tidak menyangka hal itu akan terjadi."

Sejenak, aku terdiam, terkejut dengan pengakuannya yang begitu tak terduga. Meski hatiku senang mendengar kata-katanya, aku tidak ingin membohongi diri. Sepintas imajinasi singkat tentang betapa bahagianya jika kita bersama. Dengan cepat, aku menghapus bayangan bahagia itu, menepis harapan-harapan itu, dan dengan hati berat, aku menolaknya.

Rys : "Kau sudah tau banyak tentangku, termasuk alasan kita takan pernah bisa bersamakan?"

Ans : "Iya kau benar, jika saja aku punya kesempatan... ah sudahlah kau menghancurkan mood ku aku mau tidur saja"

Aku terkekeh sedikit terhadap tingkah Ansel yang seperti anak kecil. Namun di luar dugaan kenapa aku merasa begitu sedih dengan pernyataan yang terlontar dari mulutku sendiri? Aku menyadari bahwa aku menolak rasa cinta yang tumbuh.

Tidak apa-apa sakit sedikit, ini yang terbaik untuk semua orang.

Ans : "Ngomong-ngomong aku melihat salah satu bisnismu tentang jasa pembuatan CV dari story, nanti hari minggu aku ke rumahmu untuk minta dibuatkan CV, ok selamat malam."

Orang ini membuatku benar-benar bingung, tentu saja hal ini tidak bisa ku tolak, aku rasa dia memang butuh bantuan. Iya kan?



***

DISHONESTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang