10 || Teman cerita

2.4K 356 288
                                    

Spam komen di setiap paragraf yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 😍

**

Jerryant berulang kali menghela napasnya, ia membaca isi kontrak yang harus ia tanda tangani saat ini, kemudian ia tersenyum pada Olivia yang sedang menikmati makan malamnya dengan tenang.

"Aku pikir Jovan saking bencinya sama aku gak akan mau bantu debutin aku jadi aktor."

"Gimana? Kamu seneng?"

Jerryant kembali tersenyum, "iya, tapi kamu serius gak apa-apa?"

"Aku gak apa-apa selagi kamu profesional, gak ngelibatin perasaan lebih sama lawan main kamu."

"Itu udah pasti."

"Oh ya, besok kita ada makan malam sama Jovan," ujar Olivia yang membuat Jerryant terdiam seketika dengan raut wajah tak terbaca.

Olivia yang menyadari hal itu mengerutkan dahinya, "kenapa? Tentang Naya lagi? Kamu janjiin apa sama dia?"

Jerryant menghela napasnya, "gak ada, besok kita makan malam."

"Oh ya, gimana liburan kamu sama Naya?"

"Lancar."

"Gimana perasaan kamu?"

"Biasa aja."

Olivia tersenyum angkuh, "udah aku duga, cuma aku yang bisa bahagiain kamu, Iyan. Bahkan aku bisa bantu kamu buat raih apa pun yang kamu mau, yang penting kamu setia sama aku."

"Dan kesalahan kamu yang menikahi Naya termasuk kesalahan terbesar, tapi aku baik-baik aja selagi kamu gak ngelibatin perasaan kamu sama Naya," lanjut Olivia.

"Hm.."

"Jadi siapa aja yang tau soal pernikahan kamu selain aku?"

"Cuma keluarganya Naya, bundaku, Harin, dan kamu."

"Bagus, jangan sampai yang lain tau, dan jangan bikin kesalahan yang bisa memberatkan kamu kedepannya, kita fokus naikin nama kamu di sini."

Jerryant tersenyum dan nengangguk kecil, malam itu ia memperlakukan Olivia dengan begitu baik seperti hari-hari biasanya, dan bermalam bersama Olivia, namun kali ini tanpa mengabaikan pesan dari Naya.

**

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Aaaarghhhh akhirnya!"

Teriakan lega Razkal terdengar di penjuru kafe, membuat beberapa pelanggan menoleh dan sedikit terganggu, namun mereka kembali pada kegiatan masing-masing.

Razkal menghampiri Naya yang baru saja tiba di kafe, ia nampak begitu senang dan merindukan Naya.

"Wahh sandal lo lucu juga," Razkal melirik sandal yang dipakai Naya, sandal kodok berwarna krem, dipadu dengan dress coklat susu sebetis.

JERRYANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang