15.memories are lost

1.2K 141 2
                                    

Lisa barusaja kembali dari kamar mandi tetapi ia terkejut karna jennie terlihat kejang-kejang, semua orang hanya bisa menangis karna jennie sesang sekarat lisa langsung berlari memanggil dokter ia tidak ingin terjadi sesuatu kepada jennie, setrlah memanggil dokter semua yang ada diruangan jennie pun disuruh krluar dan lisa malah mrmberontak karna ingin menemani jennie yang sekarat.

Ibu lisa terus memeluknya dan lisa masih saja memberontak."m--om, kenapa harus jennie yang merasakan, kenapa tidak aku saja."ucap lisa, setemgah wanita itu terlihat putus asa melihat semua ini.

"jangan bicara begitu.. Kau dan jennie harus tetap kuat jika kau sakit istrimu akan sedih, lebih baik pergi kegereja dan berdoa."ucap ibu lisa, lisa menggeleng.

"aku tidak ingin percaya pada tuhan, dan dia bukanya langsung menolong jennie malah diam disana."ucap lisa.

"ini musibah lisa! Cepat pergi berdoa mungkin saja jennie selamat."tegas ibu lisa, setengah wanita itu masih menggeleng.

"aku tidak mau meninggalkan jennie sendiri mom."ucap lisa.

"ada mommy disini jangan khawatir." lisa pun langsung mengangguk dan pergi.

Setelah sepuluh menit digereja lisa menangis histeris ia tidak akan hrntinya menangis jika jennie tidak kembali.

"tuhan.. Tolong selamatkan istriku tuhan.. Please.. Aku tidak mau kehilangan wanitaku satu-satunya."mohon lisa sambil menangis.

"aku sudah menghilangkan bayi kami tapi kenapa kau tidak menyembuhkan jennie, kumohon terakhir kali, tolong kembalikan istriku."ucap lisa disela tangisnya.

Lisa tidak henti menangis didalam gereja sampai akhirnya dua puluh menit lisa habiskan disana, dan ponselnya berdering.

Drettt 📲

"lisa...cepat kembali!"

Teriak ibunya dari telpon, lisa panik.

"ada apa mom.

"jennie sudah sadar, cepat.

Setelah mendengar perkataan ibunya lisa langsung mematikan telpon dan pergi dari gereja.

Sesampai lisa di didepan ruangan jennie, lisa sempat gemetar karna takut jennie menanyakan bayinya tapi lisa harus berani membicarakan ini agar nyawa jennie tertolong.

"jennie, lihat, itu lisa suamimu dia sudah menangis karna takut kau pergi."ucap ibu lisa, lisa tersenyum namun jennie bingung.

"su--ami.. Apa aku punya suami? Apa aku sudah menikah."tanya jennie, hampir saja jantung lisa mEloncat karna terkejut.

"sayang.. Apa kau tidak mengenaliku?"tanya lisa, jennie menggeleng.

Lisa mulai prustasi."mom, kenapa jennie tidak mengenaliku! Asatgaa."teruak lisa, ayahnya menenangkan.

"kami juga tidak tahu adapa dengan jennie, dia tidak mengenali kami makanya kami bingung dia juga tidak mengenalmu."ucap ibu lisa.

Dokter pun datang, dan memeriksa mata dan seluruh tubuh jennie, lisa pun langsung bertanya kepada dokter tersebut.

"ck. dokter.. Kenapa denganya? Dia sama sekali tidak mengingat apapun!"ucap lisa, setengah wanita itu mencekrak kemeja dokter.

"hey.. Tenang lisa jangan membuat dokter itu mati, kau mau dipenjara!" peringat ibunya, lisa pun melepaskanya.

"maaf sebelumnya, gara-gara kecelakaan itu jennie menjadi hilang ingatan semua ingatannya hilang termasuk dia tak imgat bahwa dia sudah kehilangan anaknya, kau dan keluarga yang disamping jennie harus membantunya untuk mengingatnya."ucap dokter, lisa kembali bertanya.

"apa dia akan sembuh?."tanya lisa.

"pasti, dia akan sembuh dalam beberapa bulan bantu dia untuk sembuh lisa, satu hal yang harus kau hindari dari jennie jangan memberikan makanan asam aku takut perutnya sakit."tutur dokter, lisa mengangguk.

"kapan jennie bisa pulang?"tanya ibu jennie.

"besok jennie sudah bisa pulang, biarkan dia tidur."lisa, dan keluarga mengangguk dan dokter langsung pergi.

Lisa pun menghampiri jennie, dan duduk dusamping istrinya.

"sayang.. Kamu harus makan, minum obat, dan tidur"ucap lisa lembut, ia memegang tangan jennie tapi jennie menepisnya.

"yakkk.. Ahjussi jangan pegang tanganku, dasar modus."ucap jennie tegas, lisa mendengus kesal karna di panggil 'ahjussi' padahal usianya tidak setua itu.

Semua orang yang didalam ruangan tertawa puas karna jennie kira lisa setua itu makanya memanggilnya ahjussi.

"huh.. Kau tidur saja tak perlu minum obat kupingku meledak mendengar kau mrmanggilku 'ahjussi'."ucap lisa prustasi, ibu lisa tidak henti tertawa menyaksikan menantu dan anaknya.

Jennie pun mengangguk saja kebetulan ia juga sedikit mengantuk dari pada mendengar ocehan ahjussi.

Jennie sudah menutup matanya, dan lisa keluar sebentar untuk menelpon sekertarisnya karna beberapa hari ini ia tidak akan masuk kantor karna fokus untuk pemulihan jennie.

--

Jennie sudah pulang beberapa hari yang lalu dari rumah sakit sebenarnya lisa sangat sedih karna jennie tidak mengenalinya dan masih sama tidak mau disentuh kalau tidak jennie akam berteriak, dan mengunakan nama ahjussi lagi.

"ahjussi, apa kau tidak pergi bekerja? Nini tak apa dirumah sendiri lagipula jangan khawatir lagi pula kita tidak punya hubungan apapun."ucap jennie

Mendengar ucapan jennie, lisa hanya bisa mengukir senyumnya jujur, lisa ingin menyentuh istrinya sekarang tapi mungkin jennie akan memberontak dan menilainya yang tidak-tidak, dan bagaimana jika tetangga mansionnya datang mencari keributan itu tidak akan terjadi.

"huff.. Aku tidak akan menyentuhmu tapi, kau hari ini harus istirahat dan aku juga harus berenang hari ini."ucap lisa, jennie tiba-tiba tersenyum lebar.

"apa.. Ahjussi mau berenang? Apa nini boleh ikut?"tanya jennie, lisa tentu tersenyum dan mengangguk.

"tentu.. Kamu boleh ikut tapi kamu harus menerimaku sebagai suammimu mengerti?"ucap lisa, itu sedikit mengancam.

"kalau begitu, aku tidak jadi lebih baik bobo."ucap jennie, ia cemberut seperti anak kecil.

"jangan mrngikutiku ahjussi, dan jangan tidur disamping nini nanti kau modus lagi."tambah jennie meringatkan.

Lisa sangat kesal semenjak jennie kehilangan ingatanya ia jadi harus tidur diruang tamu karna jennie mengusirnya dasar wanita kecil, ia juga sangat was-was dan setelah kembali ia takut jennie mengingat bati yang sudah hilang dari dalam perut jennie, dia takut.

Lisa mendengus."sana pergi, jangan harap dapat susu coklat dariku."ancam lisa lalu pergi.

Jennie tidak perduli dan ia keatas untuk tidur, sejujurnya jennie sangat menginginkan susu coklat yang lisa buat tapi apa daya karna ia harus belajar gengi.

Disatu sisi lisa sedang merenung kapan istrinya kembali dan disaat itu tiba apa jennie akan membencinya karna istrinya kehilangan bayinya.

"yatuhan!! Tolong berijalan untuku! Aku memang suami bodoh karna membiarkan jennie pergi waktu itu maafkan aku yatuhan!"teriak lisa.

Jennie bisa melihat dari kaca bahwa lisa terlihat prustasi disana, tiba-tiba air mata jennie terjatuh karna tidak tega melihat lisa yang menderita, dan sedikit prustasi.

"kau kenapa ahjussi... Aku ingin pergi melihatmu tapi rasanya itu pedih dan menyedihkan."lirih jennie.

--
 

🌹husband  possesive 🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang