𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏𝟑 - 𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐢𝐧𝐠𝐚𝐥𝐞𝐭 𝐈𝐈

616 70 13
                                    

⊹ ࣪ ─── ⋆⋅☆⋅⋆ ── ๋࣭

⋆⭒𓆟⋆。˚𖦹𓆜✩⋆

Uap panas dan deru riuh dari mesin produksi menjadi suasana pagi hari yang biasa bagi (Name). Gadis itu sudah sangat hafal dengan rutinitas para narapidana di benteng Meropide. Kalau bukan zona produksi, pasti Pankration Ring. Tapi tidak sedikit juga yang mengambil pekerjaan lainnya seperti bersih-bersih, tukang antar pesan dan paket, penjaga ruangan, jasa tour keliling benteng dan sebagainya.

Kau bisa mengambil pekerjaan apa saja di sini asal tidak melanggar aturan.

Lalu tidak semua pekerja di benteng Meropide merupakan narapidana. Kini (Name) sedang membeli fonta rasa strawberry dengan warna merah pekat kepada salah satu penjual fonta yang bernama Michael. Tentu saja beliau bukan tahanan, hanya seorang karyawan biasa yang sedang menguji coba barang dagangannya.

Dengar-dengar sih, Duke Wriothesley menolak untuk bekerja sama dengan pembisnis fonta makanya mereka menjual produknya secara diam-diam di sini. Tapi kapan lagi sih bisa mencoba minuman segar seperti ini di bawah benteng bawah laut? Hehehe.

Setelah membeli fonta yang notabane-nya minuman bersoda dengan perisa strawberry segar dibandingan minuman isotonik, (Name) berjalan menuju Zona Produksi untuk bekerja. Gadis itu mengambil tiga bijih besi untuk diolah menjadi komponen yang berguna.

Saat sedang sibuk mengolah beberapa komponen bijih besi, netranya menangkap Traveler dan Paimon yang datang dengan wajah suram. Saking suramnya sampai-sampai aura kegelapan seperti menyelimuti mereka.

"Sebaiknya kita lupakan saja kejadian tadi Paimon ...." Ucap pelan Lumine yang masih bisa didengar (Name).

Paimon yang wajahnya masih suram bukan main hanya mengangguk-anggukkan kepalanya cepat. Mereka tampaknya masih shock akan sesuatu. Lalu segera mengambil beberapa komponen untuk diproduksi.

Jiwa-jiwa penasaran (Name) tidak bisa dibiarkan begitu saja. Melihat kedua temannya yang bisa dibilang jarang bersikap seperti itu membuat (Name) semakin ingin mengorek informasi dari mereka.

"Ada apa dengan kalian? Pagi-pagi udah suram aja, senyum dong ntar manisnya ilang" Ucap (Name) supaya kedua petualang itu kembali ceria.

Lumine tertawa getir dan canggung, dia masih bingung harus menjawab apa. Namun, partner berpetualangnya, Paimon. Nampaknya tidak bisa diam begitu saja. Dengan sekali napas, makhluk kecil itu langsung menceritakan seluruh kejadiannya.

"KAU TAU (NAME)? Setelah kami memasang tiket untuk dua sisi petarung di Pankration Ring .... Tadi pagi, kami mendapatkan paket satu botol berisi carian berwarna merah pekat! Sepertinya itu ... DARAH!" Tutur Paimon membuat Lumine menggelengkan kepalanya, baru saja dibilang mending tidak usah diingat lagi. Dia malah menceritakannya begitu saja.

See? Fate Brought Us Together Again || Wriothesley x Female Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang