See? Fate Brought Us Together Again || Wriothesley x Female Reader!

𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟑 - 𝐓𝐡𝐞 𝐃𝐮𝐤𝐞'𝐬 𝐂𝐨𝐚𝐭

⊹ ࣪ ─── ⋆⋅☆⋅⋆ ── ๋࣭ ⭑

⋆⭒𓆟⋆｡˚𖦹𓆜✩⋆

Ketenangan Fortress of Meropide terasa saat tengah malam tiba. Dimana seluruh tahanan dan staff beristirahat di ruangannya masing-masing. Hanya ada Gardemex yang berpatroli.

Sepatu combat boots hitam yang dikenakan Wriothesley beradu dengan lantai besi yang menghasilkan gema dan getaran di udara. The Duke of Meropide itu berjalan menuju kamar asrama gadis yang saat ini berada digendongannya.

Yaps, kalian tidak salah. Wriothesley, The Duke of The Fortress of Meropide sedang menggendong tahanan perempuan yang tertidur di meja Cafeteria.

"Dasar, aku tidak menyangka kau bisa tidur di tempat yang tidak ada kata nyaman sama sekali untuk ditiduri. Ck ck ck" Ujar Wriothesley meskipun dia tau gadis yang saat itu sudah tertidur digendongannya tidak akan menyaut.

"Zzzzz" Terlihat tidurnya yang semakin pulas.

Pikiran Wriothesley kini sedang berkelana, setelah berbicara dengan petugas yang merupakan intelnya, The Duke merasa ada yang tidak beres dengan beberapa tahanan yang sudah diberi label kecurigaan.

Yaps, Fatui. Banyak sekali tersangka yang diduga orang-orang Fatui yang bertugas untuk memata-matai Benteng Meropide.

Sebagai kepala sipir di benteng bawah air Fontaine, tentu saja Wriothesley tidak bisa tinggal diam. Dia perlu membasmi hama Snezhnaya yang sudah mencemari bentengnya itu.

"Huftt, sepertinya aku akan mulai sibuk akhir-akhir ini" Ucap Wriothesley. Kini dia sudah berada di depan pintu asrama (Name).

Setelah memasuki kamar asrama sang gadis, Wriothesley memutuskan untuk membaringkan tubuh tahanannya ini di kasur- sebelum tiba-tiba kartu khas pesulap jatuh dari saku rok (Name).

Wriothesley mengernyitkan dahinya, dia bisa merasakan perasaan tidak enak hanya dengan melihat kartu itu.

"Mhmm... Wriothesley, jangan makan ... cassoulet ku!" Tutur (Name) yang tentu saja mengigau. The Duke sangat ingin sekali tertawa tapi dia tidak ingin membangunkan gadis itu, jadi hanya menahannya dengan kekehan kecil.