𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟏𝟎 - 𝐒𝐩𝐞𝐜𝐢𝐚𝐥 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭 ⚠️

1.1K 87 86
                                    

⊹ ࣪ ─── ⋆⋅☆⋅⋆ ── ๋࣭

⊹ ࣪ ─── ⋆⋅☆⋅⋆ ── ๋࣭ ⭑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

════ ⋆★⋆ ════

"Cinta itu rumit. Tidak ada yang lebih manis dari rasa cinta dan kasih, bagaimana kau merasa disayangi dan dipedulikan oleh seseorang. Oh! satu lagi, tidak ada yang lebih pahit dari putusnya ikatan cinta. Rasanya begitu sakit seperti menyayat sedikit demi sedikit hatimu yang perlahan hancur ....

Menyisakan gumpalan kenangan dengan berjuta omong kosong" - Author Aya

𝄞𓂃 ࣪˖ ִֶָ 𓈈⭒♬ ゚.

Jari-jemari lentik (Name) yang sudah berbalut luka itu meneteskan darah ke lantai. Gadis itu meringis kesakitan, dia dengan cepat merobek kain lengannya untuk mengikat luka supaya pendarahannya berhenti.

"Astaga, (Name)! Cepat ke klinik kesehatan dan segera balut lukamu!" Ucap panik paman yang bernama Emilio.

Beberapa saat yang lalu, tangannya terkena uap panas dan hampir tergeprek oleh mesin pengolah komponen bijih besi. Sedetik saja dia lambat menarik tangannya, bisa-bisa dia harus merelakan tangan kanannya untuk diamputasi.

"Shhh aw! Tidak apa-apa Paman. Aku sudah membalutnya, masih ada 2 bijih besi tersisa yang harus aku olah" Ucap (Name) mencoba untuk menenangkan Paman Emilio.

"Jangan sampai lupa untuk mengobatinya ya! Kalau begitu aku pamit dulu" Jawab Paman Emilio, begitu saja.

(Name) juga sudah tau fakta gelap relasi antar narapidana di sini, semakin kau menderita semakin senang orang lain melihatmu. Dari awal juga, gadis itu sudah tau bahwa Paman itu tidak benar-benar peduli.

"Hufft, look how stupid of me" Tutur (Name) kepada dirinya sendiri. Dia dari tadi tidak bisa fokus pada pekerjaannya sendiri sampai membuat tangannya jadi luka-luka.

Untung saja tidak parah, hanya luka bakar dan tidak sampai harus diamputasi. Ingatlah kawan untuk selalu bersyukur apapun yang terjadi, bahkan kepada hal buruk sekalipun.

Setelah membalut lukanya, (Name) kembali menempa bijih besi yang masih tersisa. Walau terasa nyeri bukan main, dia masih memiliki tekad untuk mendapatkan kupon menu makan bintang lima.

Tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sekitar lima belas menit untuk satu bijih besi, artinya setelah setengah jam berlalu dia sudah menyelesaikan tugasnya.

Gadis pekerja keras ini menghela napas puas saat melihat semua pekerjaannya sudah selesai. Beberapa pekerja lain juga sudah menyelesaikan tugasnya. Dia segera mengambil kupon hadiahnya dan segera menuju klinik kesehatan untuk mengobati tangannya. Bisa gawat kalau sampai infeksi!

See? Fate Brought Us Together Again || Wriothesley x Female Reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang