12. KACAU?

9.7K 242 18
                                    

Untuk part sebelumnya, aku benar-benar minta maaf jika kalian tidak nyaman membacanya 🙏

Jujur, itu awal mula konflik cerita ini. Aku harap kalian bisa bijak dalam menyikapinya.

Aku harap, kalian ataupun aku tidak akan pernah mengalami kejadian itu. Jika ada yang pernah, aku mensupport kalian dari sini, tetap semangat, dan selalu ingat Tuhan. Memang sulit melupakan, tapi aku yakin kalian orang hebat yang suatu hari nanti berguna untuk semua orang dalam artian positif.


Udah itu aja, jadi tolong maafkan aku🙏😭

Selamat membaca ...

*
*
*
"

"Aku mati-matian menjaganya, tapi kenapa hanya satu malam kamu mudah menghancurkannya?"

-Keisya Amanda-

....

Keisya membuka matanya perlahan, hari sudah pagi, namun Keisya merasa tubuhnya sangat lelah. Kepalanya terasa pusing, perutnya juga terasa mual, Keisya linglung sesaat.

Tunggu! Keisya merasa ada yang aneh. Kenapa? Kenapa dirinya terbangun tanpa busana? Keisya panik setengah mati, tubuhnya bergetar ketakutan tatkala ia bisa mengingat kembali kejadian tadi malam.

"Aaaaaaaaaaa," Keisya berteriak, menangis sejadi-jadinya. Hatinya sakit, dadanya terasa sesak, pikirannya benar-benar kalut. Keisya diambang kehancuran sekarang. Ia memeluk tubuhnya yang sudah kotor, yang sudah tersentuh, yang sudah dinikmati kakaknya sendiri. Sungguh ini sangat nyeri melebihi apapun.

"Aaaaaaaaarrghh." Keisya memukul-mukul kepalanya frustasi. Ia tak bisa berpikir panjang, hatinya terlalu sakit untuk sekedar menyemangati diri sendiri.

"Mama, Keisya rusak!"

"Maaf, maaf, maaf karena nggak bisa menjagamu!" Keisya memeluk tubuhnya erat. Bayangan malam itu terus-terusan menghantui pikirannya, Keisya menangis pedih.

Keisya mengutip pakaiannya yang berada dilantai. Tangannya yang bergetar pelan-pelan memakai baju itu, menutupi tubuhnya yang bebas.

Suara lenguhan lelaki terdengar, Keisya membeku ditempat sembari menatap nanar Damian yang mulai bangun. Mata Keisya kembali berkaca-kaca, demi apapun Keisya benci pria itu.

Damian terbangun, dan mengucek-ucek matanya yang berair. Lelaki itu sama halnya dengan Keisya, tidak memakai busana kecuali celana boxer. Damian tersadar dan bangkit, matanya menatap Keisya yang menangis ketakutan. Perempuan itu tampak kacau

"Kei ...?" Lirih Damian. Alisnya bertekuk bingung, Damian masih mencoba mengingat kembali apa yang telah terjadi.

Reka ulang adegan malam itu terlintas dikepalanya, Damian syok, ia sadar apa yang telah ia lakukan pada wanita itu. Damian mengumpat kesal pada dirinya sendiri. Bodoh, bodoh, bodoh! Tidak seharusnya ia melakukan hal bejat itu kepada Keisya.

Damian turun dari tempat tidur, dan menghampiri Keisya yang hancur. Keisya menjerit dan mundur tatkala Damian mendekatinya. Mata Damian sendu, ia mengutuk dirinya sendiri. Demi apapun Damian tidak sengaja melakukan itu.

DAMIAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang