2.2

374 66 3
                                    

Jun menatap Sowon yang kini tengah berada di ruang interogasi bersama dirinya. Sorot matanya penuh luka dan rasa dikhianati, sementara yang ditatap justru menyorotkan mata yang seolah baik-baik saja.

"Kenapa?"

Dari banyaknya pertanyaan yang bisa Jun lontarkan, pertanyaan itu yang pertama kali dia tanyakan.

Jun tak mengerti, kenapa harus Sowon yang menjadi kunci dari kasus kali ini. Bukan kunci untuk menyelesaikan kasus kali ini, tapi kunci untuk membuat semua pelarian Dracula menjadi jelas dan mengarah pada satu kesimpulan.

Sowon membantunya.

"Kamu sudah tahu garis besarnya, terus apalagi, Jun?" tanya Sowon sambil tersenyum. "Semuanya sudah jelas. Akulah kaki tangannya."

Jun memukul meja dihadapannya dengan keras dan menatap Sowon penuh amarah. "Aku tanya kenapa. Kenapa noona melakukannya?!"

"...Kamu nggak akan percaya."

"Jelaskan."

"Sudah kubilang, kamu nggak akan percaya padaku."

"Noona!"

"Itu karena hubungan kita memang seperti itu," ujar Sowon sambil menatap Jun lekat-lekat. "Sejak awal ... kamu merasa terkhianati olehku karena aku membantu Song Yunjae melarikan diri dan membohongimu sebagai rekan kerja, bukan karena aku adalah istrimu."

Sowon tak perlu repot-repot menyelesaikan masalah emosional diantara dirinya dan Jun, karena sejak awal, keduanya memang tak terikat pada hal itu.

Jun sendiri pun jelas tahu apa yang dirasakan olehnya. Ucapan Sowon benar adanya, dia merasa dikhianati, tapi bukan karena Sowon adalah istrinya. Jun tak pernah berpikir begitu sejak awal saat Sowon ditetapkan sebagai tersangka dan diintrogasi olehnya. Walau begitu, Jun ingin tahu kenapa Sowon melakukan hal itu.

Kenapa Sowon harus membohongi Jun?

Keduanya sudah hidup bersama selama belasan tahun, tidak mungkin keduanya tak mengenal satu sama lain, bahkan walau hanya sekilas.

Sowon yang Jun kenal adalah orang yang tak akan melakukan apapun yang membahayakan dirinya ataupun reputasinya dengan sengaja, maka menjadi kaki tangan Dracula pasti adalah hal yang sudah dipikirkan Sowon matang-matang.

"Kenapa noona mau menjadi kaki tangannya?"

"Dia mengancamku."

"Dengan apa?"

Sowon menatap Jun cukup lama, kemudian bersandar pada kursinya. "Dia akan membunuh lebih banyak orang dan juga membunuh Yunhyeong."

"Bagaimanapun juga selingkuhan noona lebih penting yah?" sindir Jun dengan senyum miris yang begitu terluka. "Dia masih membunuh orang bahkan setelah noona setuju untuk jadi kaki tangannya."

"Tapi tidak sesering dulu."

"Dia melukai Junho," ujar Jun sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat hingga buku-buku jarinya memutih. "Dia melukai putraku. Putra kita."

Sowon tersenyum, walaupun hanya sekilas, Jun bisa melihat bahwa sorot senyum itu tampak tak biasa, namun kalimat yang dikeluarkan oleh mulut istrinya justru membuat Jun tak habis pikir.

"Dia nggak mati kan? Kenapa kamu membesar-besarkannya?"

"Noona!"

"Kamu udah nggak mau menanyakan hal lain lagi padaku seputar Song Yunjae saja?"

"Dimana Song Yunjae bersembunyi sekarang?" tanya Subin dengan microfon dari kaca ruang interogasi. "Tempat yang kotor dan bau, tapi juga berbau pohon pinus."

Dracula | Wen Junhui [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang