Say Goodbye |¦ Mahae

Aneh...

.

.

.

.

.

Mark sudah sampai di rumah Haechan.

" Jadi mereka di tangkep di daerah busan? " tanya Mark.

" Iya " jawab Haechan.

Tunggu kenapa jadi sangat asing?

" Lu gapapa? " tanya Mark.

" Emang gue kenapa? " tanya balik Haechan.

" Ya... Gapapa si "

" Ya udah kalo lu tau gue gapapa ga usah nanya "

' Gue tau lu lagi ga kenapa-kenapa kan Chan, secara fisik lu ga papa tapi secara mental lu lagi ga baik sementara... ' batin Mark.

Ya menurut kalian Haechan kenapa?

" Mau apa?, gue bikinin " tawar Haechan.

" Nanti aja "

" Ya udah kalo lu mau apa pun ambil di kulkas " ucap Haechan.

" Ya "

Haechan berubah?, mungkin karena ia shock dengan kecelakaan ibunya, mungkin.

" Ayo lah Mark lu harus berfikir positif " gumam Mark.

~~

Sudah lama Haechan tidak turun ke lantai satu entah berapa lama tapi ini lama.

' Lama banget ' batin Mark.

Mark yang sudah menunggu Haechan di bawah akhirnya memutuskan untuk menuju kamar Haechan.

Saat Mark mengetok pintu, tidak ada jawaban dan lebih keras lagi suara ketukan pintunya tetap tidak ada yang jawab jadi Mark langsung saja menarik gagang pintunya.

" Loh ga di kunci " ucap Mark.

Dan ternyata Haechan tertidur setelah selesai mandi, Mark tahu karena rambut Haechan terlihat basah yaa memang basah.

" Pantes aja lama " ucap Mark.

~~

Junmo sekarang sedang duduk di ayunan taman, dulu yang pertama kali Junmo dan Hyunwo bertemu.

Kabarnya Hyunwo sedang menjalankan aktivitas kuliahnya di New York City, baiklah baru tadi Hyunwo pergi Junmo pun sudah merasa kesepian.

" Huh... "

Junmo melirik ke ayunan yang dulu sering di mainkan oleh Hyunwo.

" Lama ya kamu di sana Hyun... " gumam Junmo.

Baik dia merasa kesepian semoga dia cepat melupakan Hyunwo agar tidak terus-menerus sedih, doakan saja.

Keesokan harinya.

Junmo sudah berada dalam kelas.

" Woy! Lo kenapa? " tanya Haechan.